Sosial

Wayan Baru Minta Perjuangkan Nasib Tenaga Kebersihan

 Kamis, 15 September 2022 | Dibaca: 397 Pengunjung

Wayan Baru saat memimpin Rapat Paripurna

www.mediabali.id, Klungkung. 

Nasib tenaga kebersihan kini diujung tanduk. Di saat tenaga kontrak lainnya sibuk mengurus administrasi PPPK, nasib tenaga kebersihan sampai saat ini tidak jelas. Begitu juga tenaga kontrak dan honorer lainnya seperti tenaga keamanan dan supir.

Ketidakjelasan nasib tenaga kontrak tersebut membuat Anggota DPRD Klungkung asal Nusa Penida I Wayan Baru angkat suara. Ia pun meminta kepada Pemkab Klungkung ikut memperjuangkan nasib tenaga kontrak tersebut di tengah ancaman rencana penghapusan tenaga honorer.

Wayan Baru saat dikonfirmasi Kamis (15/9) menyampaikan aspirasinya terkait nasib tenaga honorer dan kontrak yang masuk ke dalam tenaga kebersihan, keamanan dan supir. Menurutnya tenaga dari ratusan orang ini masih sangat diperlukan sehingga perlu untuk diperjuangkan.

Tanpa adanya tenaga kebersihan tentu saja pengangkutan sampah dan pembersihan jalan menjadi terhenti. Jangankan untuk diputus selama-lamanya, sehari saja tenaga kebersihan tidak bekerja sampah di Kabupaten Klungkung banyak menumpuk. "Seperti setelah Nyepi sampah yang tertumpuk di jalanan sangat banyak karena petugas kebersihan tidak bisa bekerja. Itu menjadi gambaran kita saat ini," tutur Wayan Baru.

Pihaknya pun meminta agar eksekutif dan legislatif bisa bersama-sama mencari jalan keluar untuk memperjuangkan nasib tenaga kerja yang mengabdi untuk Pemkab Klungkung ini. Apalagi mencari orang yang mau bekerja sebagai tenaga kebersihan sangat sulit. Tidak semua orang mau setiap hari bekerja dan bergelut dengan sampah.

Selain itu pihaknya berharap agar Pemkab Klungkung kembali memikirkan kesejahteraan tenaga honorer dan kontrak ini. Jika nanti perekonomian telah membaik dan PAD Klungkung telah pulih perlu diperhitungkan untuk melakukan penyesuaian terhadap gaji tenaga tersebut.

Apalagi harga kebutuhan pokok saat ini merangkak naik diakibatkan harga BBM yang melambung tinggi. "Gaji honorer dan kontrak sejak dulu nilainya jauh di bawah UMR, tentu perlu dipikirkan nanti untuk penyesuaian nilai gajinya," tambahnya. 007


TAGS :