Sosial

Setelah 13 Tahun, Tarif Air di Klungkung Akhirnya Jadi Rp 3.000

 Rabu, 21 Desember 2022 | Dibaca: 1064 Pengunjung

www.mediabali.id, Klungkung. 

Sejak 2009 atau 13 tahun lalu PDAM Klungkung yang kini bernama Perumda Panca Mahottama tidak pernah menaikkan tarif air minum. Akibatnya, pendapatan dari penjualan air minum ke masyarakat tidak mampu menanggung biaya produksi yang dibebani akibat biaya penyusutan peralatan. Total kerugian dari Perumda ini mencapai Rp 12 miliar pada tahun ini.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Perumda akhirnya menerbitkan pengumuman Nomor : Perumda.1492/UM/XII/2022 tentang penetapan tarif air minum. Dalam pengumuman tersebut ditetapkan tarif dasar air minum Rp 3.000 per kubik untuk 10 kubik pertama air minum. Jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari tarif sebelumnya yang hanya Rp 1.400 per kubik. 

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat memimpin sosialisasi tarif air minum tersebut mengungkapkan bahwa penyesuaian tarif ini untuk menjamin Perumda bisa beroperasi dengan baik. Pasalnya selama ini Perumda beroperasi dengan memunculkan kerugian tiap tahunnya.

Jika ini dibiarkan dapat berpengaruh terhadap operasional usaha. Bupati Suwirta mengungkapkan segala upaya dilakukan agar harga air minum di Klungkung menjadi paling murah se Bali salah satunya dengan tidak membebani Perumda untuk mencari keuntungan. 

"Kebijakan saya yang penting Perumda ini bisa beroperasi saja dan menanggung biaya operasional. Pemerintah tidak akan membebani Perumda untuk mencari keuntungan karena itu malah akan membebani masyarakat," jelas Bupati Suwirta, Rabu (21/12).

Bupati Suwirta mengaku sangat berat untuk menyetujui penyesuaian tarif ini mengingat saat ini masyarakat baru pulih dari lemahnya perekonomian akibat pandemi Covid 19. Namun demi bisa meningkatkan kualitas pelayanan, maka pihaknya meminta agar penyesuaian tarif bisa diikuti oleh peningkatan produksi dan distribusi air minum ke masyarakat.

"Sekarang masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air, di  Desa Kamasan saja saat saya di sana melihat langsung keran tidak ada air. Apalagi masyarakat Nusa Penida untuk mendapatkan air 1,5 meter kubik beli Rp 165.000 padahal kalau bisa dilayani 1,5 meter kubik harganya cuma Rp 4.500," tuturnya.

Masalah mahalnya harga air ini menjadi PR Bupati Suwirta untuk bisa diselesaikan sebelum ia mengakhiri masa jabatannya. Untuk itu pihaknya pun meminta agar pipanisasi yang sudah terpasang dan sambungan di rumah-rumah warga bisa segera dialiri air. Hal itu pun jadi catatan untuk Perumda di tahun 2023.

Terkait dengan kenaikan tarif air minum tersebut Direktur Perumda Panca Mahottama Klungkung I Nyoman Renin Suyasa mengungkapkan penyesuaian tarif tersebut tidak akan  sangat membebani masyarakat. Jika diperhitungkan dengan pemakaian selama sebulan yang hanya 10 kubik terjadi peningkatan harga sebesar Rp 16 ribu saja per bulan. "Tidak lebih mahal dari harga rokok sebungkus," ucap Renin.

Meski begitu, penyesuaian tarif ini sangat berarti untuk Perumda demi memastikan keberlangsungan operasional air dan mengurangi beban hutang sebelumnya yang telah mencapai Rp 12 miliar di tahun 2022 ini. Pihaknya juga berkomitmen untuk bisa meningkatkan pelayanan terutama distribusi air minum ke sambungan rumah tangga masyarakat. 007


TAGS :