Diar mengatakan selama ini kesejahteraan kehidupan petani dirasakan masih sangat kurang oleh sebagian besar masyarakat yang kesehariannya bekerja sebagai petani. 

"Pendapatan petani selalu berfluktuasi, sehingga petani perlu dimotivasi melalui arah usaha yang berorientasi pada agribisnis, agroindustri dan agrowisata," sebutnya.

Baca juga:
Pil Pengganti Narkoba Diedarkan 4 Tersangka, Sat. Reskrim Polresta Denpasar Temukan Paket Isi 10 Butir Rp 10 Ribu

Ia menyebut saat pandemi Covid-19, sektor pertanian masih bisa bertahan dalam menopang ekonomi masyarakat, sehingga banyak pekerja yang di PHK melirik pertanian sebagai alternatif penyambung hidup. 

"Mereka adalah kaum intelektual yang menguasai informasi dan teknologi sehingga mampu menciptakan terobosan baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh para petani konvensional," sebutnya.

Baca juga:
Jenguk Tersangka Pencabutan Penjor, Ini Pesan Bupati Mahayastra

KTNA kata Diar merupakan organisasi yang menjembatani para pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengadopsi inovasi teknologi pertanian yang mempunyai keunggulan kompetitif, melalui sistem usaha agribisnis, agroindustri dan agrowisata untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

"Hendaknya para petani dan nelayan meningkatkan kreativitas mencari dan menciptakan terobosan terobosan teknologi baru, tentunya disesuaikan dengan kondisi dan potensi wilayah masing-masing serta selalu aktif berkonsultasi dengan penyuluh atau instansi terkait," kata Diar.

KTNA sebutnya merupakan penyuluh swadaya di kelompoknya masing-masing yang dapat menyampaikan informasi teknologi yang telah diperoleh serta memotivasi para anggota kelompoknya sekaligus mencoba atau menerapkan teknologi dimaksud, sehingga nantinya kelompok tersebut  mempunyai keunggulan kompetitif di bidang produksi, sehingga mampu bersaing dalam pemasaran produksi pertanian dan pada akhirnya mampu terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang dan papan.

Baca juga:
Kolaborasi Terintegrasi Dikmaba TNI AD dsn Diktukba Polri, Kapolda Putu Jayan Tekankan Perkuat Soliditas

Ketua KTNA Kabupaten Bangli I Nengah Sandiyasa mengatakan, pemilihan pengurus dilaksanakan di masing-masing kecamatan, Sementara kegiatan yang dilakukan selama beberapa periode di antaranya pembinaan kepada siswa SMPN 1 Kintamani, SMPN 1 Bangli dan SMPN 4 Tembuku terkait cara melakukan penanaman di pekarangan, pembuatan pupuk organik dan mengolah lahan pertanian.

"Adapun program-program kegiatan yang kami hadapi ke depannya di antaranya yang pertama di tahun 2023 nanti KTNA Kabupaten Bangli akan mengikuti Penas Nasional di Sumatera Utara," ungkapnya.

Pihaknya berharap kepada stakeholder yang ada agar memperhatikan, terutama dari segi anggaran. Ia menjelaskan KTNA Kabupaten Bangli saat mengikuti Penas Kalimantan mengirimkan 5 perwakilan petani, saat Penas Malang mengirimkan 26 petani dan yang terakhir di Penas Aceh mengirimkan 30 orang petani. 

"Artinya dari tahun ke tahun  KTNA Kabupaten Bangli mengikuti Penas terus meningkat," ujarnya.

Pihaknya berharap terkait pelaksanaan Penas Nasional di Tahun 2023 mendatang, KTNA Kabupaten Bangli bisa mengirimkan perwakilannya minimal sama dari tahun sebelumnya. 006