Politik

Politisi Demokrat Dewa Sukrawan: Prabowo-Gibran Makin Diminati Masyarakat Bali, Kawal Suara di TPS

 Rabu, 27 Desember 2023 | Dibaca: 310 Pengunjung

Dewa Nyoman Sukrawan sebagai Ketua Bappilu Demokrat Bali dan Ketua Nyama Braya Gibran Bali, mendukung Paslon Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Rabu (27/12/2023).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tampak semakin bergairah usai debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dengan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud Md.

Gibran Rakabuming menunjukkan taringnya sebagai pasangan dari Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Gibran dengan lancar menjawab berbagai pertanyaan cawapres, Jumat (22/12) lalu, yang membuat Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, mulai 'pikir-pikir' dan memasang strategi baru ke depan.

"Untuk di Bali, Prabowo-Gibran semakin dikenal dan semakin diminati oleh warga masyarakat Bali. Ini karena efek dari Presiden Jokowi, di mana hampir 70% masyarakat Bali, percaya dengan kinerja yang dibangun Pak Jokowi. Prabowo-Gibran didukung 9 Parpol, sehingga dengan mudah dipromosikan di masyarakat. Sehingga, target 40-50% suara beralih ke Prabowo-Gibran itu bukan mustahil dan pasti kita bisa rebut," ujar Dewa Nyoman Sukrawan selaku Ketua Bappilu Demokrat Bali dan Ketua Nyama Braya Gibran Bali, dikonfirmasi (27/12/2023).

Usai debat cawapres, pendukung pasangan Prabowo-Gibran di Bali memberikan reaksi positif. Banyak tokoh antusias menggali dukungan turun ke pasar dan pedesaan untuk terus menggaet dukungan masyarakat bawah, khususnya kaum migran yang menginginkan perubahan.

"Kami dari relawan Nyama Braya Gibran Bali, turun ke masing-masing daerah, untuk meningkatkan sekaligus mengawal," ucapnya.

Dewa Sukrawan mengingatkan perlu dikawal serius suara-suara Prabowo-Gibran di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal ini sangat penting, karena di TPS rawan terjadi persoalan apabila tidak dikawal tim parpol pengusung.

"Yang terpenting, relawan dan parpol pengusung, itu bisa mengamankan dan mengawal suara di TPS. Sebab, letak kerawanan di Bali itu ada di TPS. Maka dari itu, kita dengan segala cara, bisa memantau dan mengamankan suara-suara yang sudah kita rebut. Jangan sampai hilang di telan bumi saat di TPS nanti. Apalagi sudah hal yang biasa dan lumrah, permainan-permainan itu akan terjadi di TPS. Maka dari itu, seluruh kader, parpol pengusung, hingga relawan harus sudah menyiapkan dirinya untuk menjaga TPS, jangan sampai kita kecolongan," bebernya.

Mantan politisi PDI-Perjuangan (PDI-P) ini menambahkan sedang menyusun dan menyasar mendulang suara Prabowo-Gibran ke masyarakat bawah.

"Kami turun ke pasar-pasar untuk menggaet dukungan masyarakat pedagang dan masyarakat marginal di Denpasar-Badung. Kemudian daerah yang tinggal kami dikunjungi adalah di Jembrana. Sasarannya beberapa hari ini (Rabu) masyarakat pedagang di pasar-pasar dan kaum migran. Kami menjelaskan terhadap mereka mengapa dan kenapa harus memilih sosok Prabowo-Gibran. Mereka memberikan respon positif, sehingga banyak di antaranya menginginkan perubahan dengan memilih sosok Prabowo-Gibran," tegas pria kelahiran Singaraja, 11 April 1971 ini.

Prabowo-Gibran secara terang-terangan akan meneruskan apa yang sudah dilakukan pemerintahan saat ini. Namun, bila ada yang tidak baik, mereka tentu akan memperbaikinya.

Dewa Sukrawan selaku mantan Ketua DPRD Buleleng periode 2009-2014 ini menilai dengan meneruskan program dari pemerintahan sebelumnya, menandakan Prabowo-Gibran bertujuan mulia untuk perubahan untuk bangsa Indonesia.

"Kenapa masyarakat harus memilih Prabowo-Gibran? Karena pasangan ini yang akan melanjutkan program-program pemerintahan Jokowi, melanjutkan dan menyempurnakan program Jokowi. Di luar pasangan ini, kita masih meragukan, apalagi ada perubahan. Kalau sampai perubahan, artinya kembali ke titik nol. Berbahaya dong, APBN dan investasi yang sudah banyak masuk tiba-tiba kembali ke titik nol, ini jangan sampai terjadi," beber Sukrawan mantan Cawagub Bali bersama A.A. Gede Ngurah Puspayoga di Tahun 2013.

Selain itu, Politisi asal Banjar Dinas Satria Desa Bungkulan Kecamatan Sawan, Buleleng ini sangat paham betul daerah Bali Utara membutuhkan investasi pembangunan jangka panjang. Di mana selama ini, pembangunan hanya di Bali Selatan, yang berdampak pada kemacetan dan lainnya.

"Khususnya di Bali, akan mengingatkan terhadap pasangan Prabowo-Gibran ketika beliau menjadi Presiden dan Wakil Presiden, agar melanjutkan program-program strategis nasional yang ada di Bali, salah satunya Bandara Bali Utara. Ini akan membuat seimbang pembangunan di Bali, apalagi pembangunan di Bali ke depan sangat dibutuhkan, mengingat mulai kroditnya lintasan bandara Ngurah Rai, di Tuban, Badung," tutup politisi Sukrawan, yang memilih mundur dari PDIP karena memilih maju di Pilkada Buleleng Tahun 2017 lalu, dari jalur independen dengan wakilnya Gede Dharmawijaya (SURYA) dan harus mengakui keunggulan lawannya Putu Agus Suradnyana-dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG., (PAS). 012

 


TAGS :