Peristiwa

Tata Pariwisata Bali, Terapkan Motor Ramah Lingkungan bagi Wisman

 Selasa, 23 Mei 2023 | Dibaca: 339 Pengunjung

Penataan destinasi pariwisata sangat dibutuhkan masyarakat Bali. Salah satunya ditunjang dengan motor ramah lingkungan, Senin (22/5/2023) di BTMC Dispar Bali.

www.mediabali.id, Denpasar. 

Penataan pariwisata menjadi lebih komprehensif dibahas lewat diskusi di Bali Tourism Media Centre (BTMC), Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Senin (22/5/2023).

Isu strategis salah satunya penerapan motor ramah lingkungan di destinasi pariwisata. Dispar mencermati bahwa wisatawan mancanegara (Wisman) yang berwisata di Bali, harus paham aturan di Indonesia, terutama soal pembuatan usaha oleh Warga Negara Asing (WNA).

“Kami sedang melakukan pembenahan, jadi wisatawan yang datang ke Bali sedang berlibur. Tidak boleh membuat usaha,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun.

Adapun evaluasi juga dibutuhkan terhadap kepariwisataan di Bali, di mana destinasi-destinasi pariwisata yang ada di Bali akan diberlakukan penggunaan motor ramah lingkungan. Untuk itu, pihaknya tengah berkosentrasi dalam pemberlakuan motor ramah lingkungan bagi Wisman.

“Jadi seperti di wilayah destinasi pariwisata Kuta, Ubud, dan Sanur,” imbuhnya.

Selama ini Wisman telah banyak mendapat keluhan dari masyarakat, karena diduga kerap melakukan pelanggaran di marga jalan umum. Meski potensi tinggi Wisman melancong ke Bali, untuk menambah pemasukan daerah dan masyarakat. Akan tetapi, efektivitas Wisman yang berlibur supaya dibuat nyaman, mereka juga harus tahu secara tertulis apa yang boleh dilakukan dan dilarang sesuai kultur adat budaya masyarakat di Bali.

“Kami tengah menyusun panduan wisatawan yang datang ke Bali, mana yang boleh dan mana tidak,” katanya.

Sempat beredar adanya larangan Wisman untuk mengendarai motor. Berkaitan dengan hal ini, pemerintah sedang mengakomodir masyarakat yang memiliki usaha penyewaan sepeda motor, tetapi haruslah tetap dengan regulasi yang ada. Jika masih ditemukan pelanggaran-pelanggaran di lapangan, pemerintah dan instansi terkait tentu konsisten bertindak sesuai kewenangannya.

Hal penting lainnya, penataan pariwisata juga berlaku bagi Sumber Daya Manusia (SDM) guide. Upaya dilakukan lewat kerja sama dengan kampus Universitas Hindu Indonesia (UNHI), di mana memberi pemahaman kebudayaan terhadap individu guide. Kualitas guide menjadi lebih baik dalam melakoni aktivitas kepariwisataannya.

“Maka secara regular kami melakukan pembinaan dan penindakan. Karena guide beberapa ada lisensinya ada yang sudah mati. Sebab pariwisata Bali harus ada dua sisi, yaitu kualitas wisatawan dan kualitas destinasinya,” tutur Tjok Pemayun.

Menurut Tjok Pemayun, destinasi pariwisata yang ditata juga dilakukan di masing-masing Kabupaten/kota. Salah satunya di wilayah Pantai Kuta sebagai barometer Bali, sekaligus menyinggung rencana penerapan kendaraan ramah lingkungan.

“Jadi Kuta melalui Dispar Badung sudah ditata pantainya. Karena salah satu penyumbang PAD terbesar di Badung, ya jangan di peras saja tapi harus ditata juga,” tegasnya. 012​​​​​


TAGS :