Politik

Kebijakan Pelonggaran, Penanda Bangkitnya Pariwisata Bali

 Senin, 15 Agustus 2022 | Dibaca: 266 Pengunjung

Gubernur Bali Wayan Koster memberikan pidato dalam momentum memperingati hari jadi ke-64 Provinsi Bali, Minggu (14/8/2022).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Gubernur Bali Dr. Ir. I Wayan Koster, MM., mengawali pidato dalam sidang paripurna istimewa di DPRD Provinsi Bali, dalam memperingati hari jadi ke-64 Provinsi Bali.

Dari segala upaya dan kerja keras Satgas Penanganan Covid-19 dan dukungan krama Bali, pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia semenjak pertama kali muncul di Bali pada 10 Maret 2020 lalu, dimana telah dapat dikelola dengan sangat baik di Bali.

“Maka dalam perjalanan Pandemi Covid-19 di Bali, terus menurun dan sudah stabil, ditandai dengan menurunnya kasus baru, tingginya tingkat kesembuhan, menurunnya pasien yang dirawat di Rumah Sakit, dan tingkat kematian mendekati nol. Pencapaian yang sangat baik ini merupakan keberhasilan membangun kekebalan tubuh masyarakat melalui vaksinasi yang sudah sangat tinggi, yaitu vaksinasi ke-1 mencapai 105%, vaksinasi ke-2 mencapai 97%, dan vaksinasi ke-3 (booster) sudah mencapai 78%. Provinsi Bali masuk kategori terbaik dalam penanganan Pandemi Covid-19, tercepat dalam pencapaian vaksinasi, dengan vaksinasi booster tertinggi di Indonesia,” ujar Gubernur Koster, Minggu (14/8/2022).

Bagi Koster, dari pencapaian dimaksud ia memberikan apresiasi dan penghargaan tinggi terhadap seluruh unsur Satgas Penanganan Covid-19 yang telah bekerja keras.

Hal tersebut termasuk terhadap pengelola layanan kesehatan dan para tenaga kesehatan yang telah bekerja tanpa Lelah dan penuh resiko. Koster menilai dedikasi kemanusiaan dalam menangani pasien Covid-19, yang patut diapresiasi setingi-tingginya, termasuk kepada seluruh masyarakat Bali yang sangat tertib dan disiplin mengikuti protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

“Jadi sejalan dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19 dan tingginya pencapaian vaksinasi di Bali, sebagai Gubernur, saya telah mengambil langkah berani meyakinkan Pemerintah Pusat, agar Bali diberikan kelonggaran bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik untuk berkunjung ke Bali tanpa karantina mulai tanggal 7 Maret 2022. Sejak saat itu, kunjungan wisatawan ke Bali terus mengalami peningkatan ditandai dengan; saat ini, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali sudah mencapai di atas 9.000 orang kedatangan setiap hari, jumlah penerbangan internasional ke Bali terus meningkat, saat ini sudah mencapai 23 maskapai dari berbagai negara,” terangnya.

Dipaparkan Koster terhadap wisatawan domestik (Wisdom) yang berkunjung ke Bali, bahkan dia catat mencapai di atas 10.000 orang kedatangan setiap harinya melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.  

Lebih dari itu, angka peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali, secara langsung berdampak pada kenaikan hunian hotel, restoran semakin ramai, jalan mulai padat, dan objek wisata telah semarak kembali. Bahkan secara makro, pertumbuhan ekonomi Bali bangkit dari keterpurukan, ditandai dengan: Tahun 2022, triwulan kedua ekonomi Bali telah tumbuh positif mencapai 3,04%, meningkat dari triwulan pertama tumbuh positif sebesar 1,46%.

Selanjutnya, pada Tahun 2021 ekonomi Bali tumbuh negatif (kontraksi) mencapai -2,47%, akan tetapi sudah lebih baik dibanding Tahun 2020 dengan tumbuh negatif (kontraksi) paling dalam, yaitu sebesar -9,31%.

“Jadi untuk pertumbuhan ekonomi Bali yang positif ini bertitik tolak dari kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya wisatawan mancanegara yang sudah mencapai lebih dari 50% dibanding situasi normal sebelum Pandemi Covid-19. Pencapaian ini lebih cepat dari target yang direncanakan sebesar 40% pada bulan Desember 2022,” terangnya tegas.

Koster mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini menilai momentum yang sangat baik tersebut wajib dipertahankan, sekaligus ditingkatkan seiring dengan semakin banyaknya event nasional dan internasional di Bali, terutama rangkaian pertemuan Presidensi G20, yang puncaknya berlangsung pada tanggal 15-16 November 2022.

Bagi Koster, Pandemi Covid-19 yang telah melanda seluruh dunia, khususnya bagi Kita di Bali, hendaknya dijadikan sebagai pelajaran berharga, membangun kesadaran baru, memperoleh pengetahuan dan pendekatan baru, serta mematangkan, memperkokoh itikad dan tekad bersama dalam mewujudkan visi Pembangunan Bali, yakni: ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali diselenggarakan dengan membentuk dan memberlakukan 47 Produk Hukum penting dan strategis, terdiri atas 20 Peraturan Daerah dan 27 Peraturan Gubernur untuk menata secara fundamental dan komprehensif Pembangunan Bali.

Seluruh Produk Hukum dimaksud selain sebagai landasan hukum juga menjadi haluan dalam mempercepat pencapaian Bali Era Baru. Pencapaian Pembangunan Bali yang telah terwujud secara nyata dalam 4 tahun ini, mencakup keseluruhan 5 Bidang Prioritas, yaitu: penguatan dan pemajuan Desa Adat, tradisi, seni-budaya, serta kearifan lokal Bali ditandai dengan semakin semarak Krama Bali menyelenggarakan berbagai bentuk aktivitas Adat dan Budaya; meningkatnya penyediaan pangan yang berkualitas melalui pertanian organik, menuju Bali Pulau Organik; semakin membaiknya kualitas layanan dan jaminan kesehatan; meningkatnya akses dan mutu pendidikan; peningkatan kompetensi dan pelindungan tenaga kerja, terutama Pekerja Migran Indonesia (PMI) Krama Bali; penyelenggaraan kepariwisataan berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat; keberpihakan secara kuat dan konsisten pada penggunaan produk lokal Bali; dan bergerak menuju Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih.  

Hal penting lainnya, pencapaian pembangunan Bali era baru turut mencakup perbaikan kualitas ekosistem alam, yaitu: pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai; pengelolaan sampah berbasis sumber; pelindungan danau, mata air, sungai, dan laut; dan pelestarian tanaman lokal Bali sebagai Taman Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada, dan Penghijauan.

Sejumlah kebijakan dan program yang ramah lingkungan ini, berdampak pada penurunan emisi karbon, bergerak menuju Net Zero Emission, sejalan dengan perkembangan kehendak dunia global. Pencapaian Bali Era Baru diperkuat dengan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dan terintegrasi, yakni: Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih; Kawasan Pusat Kebudayaan Bali; Shortcut Singaraja-Mengwitani; Pelabuhan Segitiga Sanur-Sampalan-Bias Munjul; Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali; Bendungan Sidan dan Tamblang; Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi; dan pengembangan pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub.

“Dari itulah, kita patut bersyukur, dalam situasi sangat sulit, keterbatasan anggaran akibat Pandemi Covid-19, seluruh pembangunan infrastruktur strategis, bersejarah, fundamental, dan monumental tetap dapat dilaksanakan, akan selesai tepat waktu sesuai rencana. Munculnya Pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun yang mengakibatkan pariwisata dan perekonomian Bali terpuruk, telah memberi pelajaran bahwa perekonomian Bali yang selama ini didominasi satu sektor pariwisata sudah harus berani ditata ulang,” tegas Koster sekaligus menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Pihaknya menekankan saatnya seluruh komponen melakukan transformasi perekonomian guna menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali dengan konsep Ekonomi Kerthi Bali.

Koster pun menyusun Konsep Ekonomi Kerthi Bali, untuk mewujudkan Bali berdikari dalam bidang ekonomi, ekonomi harmonis terhadap alam, hijau ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan.

Sedangkan, terkait transformasi Ekonomi Kerthi Bali, telah dijadikan acuan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dalam menyusun Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: ‘Hijau, Tangguh, Sejahtera’, yang diluncurkan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, pada Jumat, 3 Desember 2021.

Penguatan Bali Era Baru telah dilaksanakan dengan memberlakukan Tata-Titi Kehidupan Krama Bali berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, dengan menyelenggarakan peringatan Rahina Tumpek secara Niskala dan Sakala.

Tata-Titi Kehidupan Krama Bali diselenggarakan sebagai upaya serius internalisasi nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi sebagai laku hidup sehari-hari Nak Bali yang berkarakter dan berjati diri, sekaligus benteng ketahanan budaya dalam menghadapi arus deras dinamika perubahan zaman dalam skala lokal, nasional, dan global, serta intervensi budaya asing.

Berbagai produk hukum dan capaian pembangunan Bali harus dijadikan fondasi yang kokoh guna semakin memantapkan pelaksanaan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, ke depan sebagai gerakan perubahan bersama oleh seluruh masyarakat Bali untuk mewujudkan keharmonisan Alam, Manusia, dan Kebudayaan dalam Bali Era Baru.

“Saya sungguh merasakan suasana yang sangat membahagiakan, betapa antusias masyarakat Bali memahami, menghayati, meyakini, serta melaksanakan secara meluas dan masif visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam berbagai aktivitas kehidupan. Saya merasakan Bali Era Baru telah nyata terwujud. Saya melihat ibu-ibu dengan sukacita memanfaatkan produk lokal Bali; anak-anak sekolah dengan sukaria berbusana adat Bali; begitu juga generasi milenial Bali semakin menggandrungi produk kreatif digital branding Bali; petani Bali secara antusias mengembangkan pertanian organik; petani arak telah nyaman-aman berproduksi dan berjualan; petani garam di pesisir Bali telah mendapat kepastian pasar; nelayan Bali penuh kesadaran menjaga kelestarian laut; seniman dan perajin Bali mulai mencipta dan memproduksi karya inovatif berkarakter Bali yang semakin meningkat kualitasnya,” paparnya.

Koster pula mengamati para krama Bali sangat bergairah menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali. Selain itu, seluruh pegawai, guru, pelaku usaha pariwisata, dan pegawai swasta dengan bangga memakai busana endek Bali, serta perangkat Desa/Kelurahan dan Prajuru Desa Adat dengan penuh semangat merayakan Rahina Tumpek.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya atas seluruh inisiatif, partisipasi, dukungan, sinergi, kolaborasi, dan rasa militan masyarakat Bali melalui berbagai bentuk aktivitas untuk mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam Bali Era Baru, yaitu: Bali yang kawista, Bali yang kang tata-titi tentram kertha raharja, Bali yang gemah ripah loh jinawi. Saya mengajak Semeton Krama Bali sareng sami, agar tetap kompak, guyub, bersatu, gilik-saguluk, paras paros, salunglung sabayantaka, sarpanaya, se-ia sekata, seiring sejalan, bekerja sama dengan sama-sama bekerja, gotong-royong, pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bersama, amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua sebagaimana wejangan Yang Mulia Bapak Bung Karno, Proklamator dan Presiden Pertama RI,” demikian tandasnya. 012


TAGS :