Sosial

BNN RI Cegah Kokain ke Indonesia, Kerjasama dengan Polisi Kolombia  

 Senin, 27 Juni 2022 | Dibaca: 427 Pengunjung

Kepala BNN RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose dan kepolisian Kolombia, Mayor General Manuel Vasquez (kiri), tingkatkan kerjasama cegah peredaran narkotika tingkat internasional, Senin (27/6/2022).

www.mediabali.id, Badung. 

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, MM., menekankan salah satu narkotika berbahaya yang dicegah masuk ke Indonesia adalah jenis kokain. 

“Pembicaran saya dengan kepolisian Kolombia, mereka dari Tahun 2021 s.d. sekarang 2022 menyita hingga 1.200 Ton kokain, sehingga antisipasi lewat kerjasama internasional dilakukan pertama kali di Bali ini. Termasuk lebih banyak mengundang perwakilan asing, yang merupakan strategi dari kita untuk meminimalisir peredaran gelap narkotika, psikotropika, dan zat-zat berbahaya lainnya,” ujar Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose, Senin (27/6/2022) kemarin usai perayaan puncak Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Benoa, Badung, Bali Selatan.

Ia sebelumnya sempat berkunjung ke Amerika Selatan, dalam menjalin kerjasama bersama kepolisian setempat untuk mencegah kokain masuk ke Indonesia. Sehingga atas kunjungan tersebut berimplikasi ke tingkat regional, terutama pengawasan di titik-titik jalur masuk melalui laut, darat, dan udara.

“Tugas kita adalah mencegah, jadi kalau dilihat saya juga sudah bekerjasama dengan PT Pelindo lewat MoU, berkaitan dengan kontainer-kontainer yang dipakai, semisal oleh perusahaan Panama dan sekitarnya,” imbuh Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose kelahirahan Manado, 27 November 1965 ini. 

Kerjasama kepolisian Negara sahabat lainnya adalah di Negara Kolombia. Di wilayah Kolombia ini diduga pemasok kokain terbesar ke sejumlah Negara di dunia, didominasinya dari Kolombia. Oleh sebab itu, BNN RI berkepentingan untuk menjalin kerjasama internasional dalam memberantas peredaran kokain dari Kolombia ke Indonesia.

“Kita juga bekerja sama juga dengan Kolombia, jadi sebelum hal-hal seperti kokain masuk ke wilayah kita (Indonesia), kita telah membuka kerjasama (kepolisian Kolombia). Sebab (modus peredaran) telah juga bergeser, ada juga dari Argentina melalui organized crime atau kejahatan terorganisasi. Jadi, kita komitmen menegakkan hukum dan meminimalisir, sebab kokain dominan dari Kolombia,” tegas alumni Akpol Tahun 1988 dan Mantan Kapolda Bali (2016) ini. 

Salah satu kepolisian Kolombia, Mayor General Manuel Vasquez menjelaskan ancaman narkotika telah menimpa sejumlah Negara di dunia, maka Kolombia tentu saja tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan kerjasama dengan Negara lainnya dalam membasmi peredaran gelap narkotika.

“Dari Kolombia kami yakin dan sadar, tidak hanya bisa melakukannya sendiri, tentu adanya perjanjian kerjasama dengan Negara-negara Pemerintah sangatlah penting. Tidak hanya melalui agen-agen atau institusi yang bergerak di bidang pemberantasan narkoba ini sangat penting bagi kami,” tegasnya.

Ditambahkan Mayor General Manuel Vasquez peran Indonesia penting dan strategis untuk memerangi ancaman-ancaman narkoba ini, baik melalui pemerintah, BNN RI, dan semua unsur yang terkait. 

“Tentu kami berharap bisa melakukan kerjasama secara simultan, terlebih data menunjukkan penyalahgunaan narkoba ini banyak memakan korban, banyak generasi muda kita yang telah menjadi korban dan hal ini sangat memprihatinkan. Memerangi masalah narkoba dengan kerjasama setiap institusi sangatlah penting untuk menyelamatkan generasi muda kita,” tandasnya.

Pemberian Penghargaan
Puncak HANI 2022 turut memberikan sejumlah penghargaan atas jasa dan kerja keras dalam menanggulangi serta mencegah narkotika di masyarakat.

Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose menyerahkan penghargaan terhadap instansi pemerintahan dan swasta terkait yang berperan dalam P4GN dan lingkungan Bersih Narkoba (Bersinar), seperti; Kementerian Pertanian RI; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI; Ditjen Bea dan Cukai; Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi DKI Jakarta; Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Selain itu, penghargaan untuk; Inner City Management; PT Kideco Jaya Agung; Universitas Wijaya Kusuma Surabaya; Yayasan Gugus Antisipasi Narkotika Nusantara Sumatera Selatan; Masudin Radja, M.Kes; Pusat Laboratorium BNN, serta lainnya.

“Penghargaan itu kita lihat dulu dan kita rapatkan, melihat bagaimana pemerintah daerah dan swasta dalam memperoleh penghargaan. Jadi, ada panitia khusus yang membahas penghargaan, sebab saya tidak gampang memberikan penghargaan, karena nantinya kalau sudah mendapat penghargaan dan tiba-tiba mereka melakukan pelanggaran, jadi saya tadi secara langsung berpesan tolong, jangan sampai setelah menerima melakukan pelanggaran,” tegasnya. 012


TAGS :