Olahraga

Warga di Bali Ajukan Konsultasi dan Pendampingan Hukum Lewat Program Hotman 911, Salah Satunya L Dituntut Kembalikan Tanah Suaminya Asal Australia  

 Jumat, 02 September 2022 | Dibaca: 316 Pengunjung

Konsultasi dan pendampingan hukum akan diberikan pengacara Hotman Paris Hutapea, salah satunya inisial L yang membutuhkan bantuan hukumnya, Jumat (2/9/2022).

www.mediabali.id, Badung. 

Program ‘Hotman 911’ diselenggarakan pengacara kondang Dr. Hotman Paris Hutapea, SH., LL.M., M.Hum., demi memberi layanan konsultasi dan sumbangsih untuk masyarakat luas, salah satunya di Bali.

Tampak kedatangan masyarakat antri menunggu giliran dalam program Hotman 911, yang tayang di Youtube Hotman Paris Official dengan mengambil lokasi tampil perdana di Atlas Beach Fest Bali di Jalan Pantai Berawa No. 88 Desa Tibubeneng Kec. Kuta Utara, Kab. Badung. 

“Program Hotman 911 sebenarnya sudah berlangsung 10 tahun lebih, dahulu di Kopi Joni, Jakarta, ini adalah kelanjutannya, dulu sih belum pakai nama dan saya memberi bantuan hukum gratis kepada rakyat yang ekonominya tidak mampu,” kata Hotman, Jumat (2/9/2022). 

Salah satu warga yang menemui Hotman Paris, inisial L (37) asal Nganjuk, Jawa Timur, yang sudah lama tinggal di Bali ini mengungkapkan persoalan dihadapinya. L menikah dengan BR (53) asal Perth Australia, dan selama pernikahan akhirnya L memiliki anak laki-laki berusia 3 Tahun.

“Saya menikah 2015 dan semenjak 2019 saya sudah tidak pernah bertemu BR, bahkan kontak komunikasi saja tidak bisa,” ucap L. 

Selama menjalin hubungan, BR diduga membeli tanah di Indonesia, dengan mencantumkan nama L dalam sertifikat tanahnya. Namun, kini sang suami menuntut agar tanahnya dikembalikan. 

Sedangkan ada perjanjian Nominee elensimite, yang mengatakan tanah itu milik si suami. Tetapi, menurut Hotman Paris, ada dua versi sampai saat ini, ada perjanjian yang berlaku adalah perjanjian Nominee, ada pula nama yang ada di sertifikat berlaku. 

“Sebagai pengacara internasional yang sudah banyak menangani masalah begini, bahwa sudah ada peraturan Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan bahwa yang diakui adalah nama yang disertifikat, Nominee-nya tidak diakui. Belum tentu semua hakim di bawah mengerti ini, jadi Ibu (L) tepat datang kepada kami. Jadi, hati-hati kepada perjanjian Nominee,” pungkas Hotman dihadapan ibu L dan awak media. 

Kasus lainnya adalah diduga KONI pusat belum memberi hadiah uang tunai kepada juara 2 dalam ajang Indonesia International Marathon Bali, 26 Juni 2022. Sebelumnya, pemenang juara 1 Jack Ahearn asal Australia, memperoleh uang Rp150 Juta, Juara 2  Mike Akerman asal Australia Rp100 Juta, dan Juara 3 Henrietta Brouwer asal Belanda Rp75 Juta. Hanya Mike yang belum mendapat honor atau hadiah dari KONI pusat.

“Pasca Marathon di Bali dimana dua orang untuk juara 1 dan juara 3 sudah dibayarkan lunas. Sedangkan juara 2, Mike, belum dibayarkan honornya, inilah yang akan menempuh upaya hukum segera. Jadi kami minta kepada Koni tolong segera bayarkan. Kalau itu benar, itu bisa diduga kena Pasal 378 KUHP Pidana dengan dugaan penipuan. Terserah si Mike dan KONI, apakah akan dibayar atau tidak, kita tunggu beberapa hari kedepan. Saya siap mendampingi, apalagi ini sangat memalukan, ini  kan International Marathon,” tegasnya.

KEHILANGAN POTENSI PENDAPATAN
Meski merasa kehilangan potensi pendapatan dalam menindaklanjuti program Hotman 911, faktanya Hotman Paris tidak khawatir, sebab dia cenderung berbuat untuk kebaikan masyarakat yang memerlukan konsultasi dan bantuan hukum dengan dia. 

“Bukan kehilangan lagi (pendapatan), tetapi saya sudah kehilangan puluhan miliar. Waktu dulu kasus Investasi Bodong, begitu banyak kasus, banyak warga yang kehilangan dan merugi datang ke Kopi Joni, tapi secara bersamaan juga datang para konglomerat. Tapi, karena saya sudah bertemu dengan para korban, tentu saya tidak bisa mewakili si pengusaha ini. Akhirnya, kadang ada pengusaha menjanjikan saya Rp10 Miliar untuk satu perkara, ya gak bisa lagi, karena saya sudah keburu bertemu lawannya atau si korban. Jadi kalau soal kehilangan saya banyak kehilangan, tapi harus konsekuen, kalau sudah mulai ya harus dilaksanakan,” tegas Hotman. 

Hotman sendiri sebelumnya mengundang masyarakat untuk datang terbuka ke lokasi konsultasi di Atlas Beach Fest, dimana tanpa syarat apapun dan berkonsultasi langsung.

Baginya, pertemuanya dengan masyarakat kali ini merupakan wujud keadilan untuk masyarakat yang kurang mampu membayar pengacara, sebagaimana mengikuti konsep program acara Kopi Joni. 

“Bali sebagai daerah turis masih banyak potensi, tapi diduga mereka tidak kuat membayar sehingga kami kini menyadarkan, gak usah takut kalau itu kasus yang menyentuh rakyat banyak dan menyentuh perasaan semua umat, kita akan bantu. Ini sebagai edukasi hukum dan bantuan hukum,” katanya. 

Lebih lanjut, dalam program konsultasi gratis Hotman 911 akan bersifat safari kedepannya di berbagai kota di Indonesia. Tetap konsisten karena keadilan wajib terus ditegakan di tanah air. 

“Jadi kita pindah-pindah tempat ke seluruh Indonesia. Orang yang butuh bantuan hukum sensitive silahkan datang. Seperti kasus pencurian coklat di Alfamart, karyawan yang harus menanggung, mereka tidak berdaya. Kasus Wanita yang dipukuli di SPBU (DRPD dari Partai Gerindra-red). Maka kita fokus membantu rakyat ekonomi lemah, kalau orang kaya enggak masuk di sini, yang menyentuh hati Nurani itu, ya rakyat lemah,” pungkas tutup Hotman Paris. 012


TAGS :