Bisnis

Promosi Banyuwangi dan Bali di Portugal, BTL 2024 Buka Kerja Sama Produk Unggulan dan Bisnis

 Senin, 18 Maret 2024 | Dibaca: 303 Pengunjung

Suasana peserta Bolsa Turismo Lisboa Travel Market, yang berada di Portugal untuk promosi beragam potensi unggulan budaya, perdagangan, produk furniture, dan lainnya dari Indonesia.

www.mediabali.id, Nasional. 

Bolsa Turismo Lisboa Travel Market memperkenalkan beragam kultur, seni budaya, dan keindahan alam di Indonesia. Sasarannya para wisatawan mancanegara (Wisman) di luar negeri, untuk semakin tertarik berkunjung ke Indonesia.

Kegiatan Bolsa Turismo Lisboa Travel Market diadakan sejak 28 Februari s.d. 3 Maret 2024, dengan melibatkan tim dengan anggota: I Wayan Pasek Adi Putra, Puji Lestari, Anindya Shanny, dan Bunda Kamhar.

BTL 2024 mengusung visi misi: 1. Memperkenalkan tujuan wisata Indonesia ke pasar Eropa, khususnya Portugal dan negara-negara sekitarnya; 2. Memperkenalkan produk Indonesia selain pariwisata; 3. Mempelajari trend produk di Eropa; dan 4. Membuka jaringan baru untuk rencana berikutnya.

"Jadi selama di BTL 2024, kami melakukan sejumlah kegiatan; 1. Display dan presentasi tentang potensi di Banyuwangi serta Bali; 2. Networking terkait professional dan masyarakat umum; dan 3. Explorasi produk selain pariwisata yang berpotensi untuk membuka bisnis antara Indonesia dan Portugal," ujar  Bunda Kamhar, saat dikonfirmasi Media Bali, Senin (18/3/2024).

Lebih lanjut, BTL ini akan memberikan ruang baru bagi promosi daerah Banyuwangi dan Bali di mata mancanegara. Selain itu, dari BTL akan memperluas jaringan kerja baru dan jaringan perdagangan. Kesempatan untuk bekerja dan pelatihan di Portugal untuk siswa dari Indonesia, hingga mengetahui sistem kerja dan perekrutan untuk hotel, farm, dan winery di Portugal.

"Hal lainnya, CCIIP dan Kadin Indonesia-Portugal ke depan memperoleh kesempatan untuk ekspor produk terutama kopi dan furniture; Koneksi baru untuk mempermudah pekerjaan. Dapat apa dari KBRI? Ya di antaranya: 1. Tempat dan fasilitas untuk mengembangkan jaringan baru; 2. Kesempatan untuk mengembangkan ide usaha dan merealisasikannya; 3. Koneksi lama dan baru," katanya.

Di waktu mendatang, Kamhar tentu memiliki rencana terhadap BTL, di mana mengupayakan pengiriman dan menjual kopi dari Bali ke Portugal. Mengirimkan furniture dari Bali, hingga membuat dan menjual souvenir dari Bali atau daerah lain.

"Saat di BTL 2024, kami juga mempromosikan beragam wisata Indonesia khususnya Banyuwangi, sekaligus memperkenalkan potensi 'BOOM Marina' di Banyuwangi ke masyarakat Eropa. Kami turut berharap. Dengan ikut di BTL terjadi kunjungan masyarakat Eropa ke Indonesia meningkat. Masih banyak sekali pengunjung BTL tidak mengetahui Indonesia. Mereka tahu Bali, namun mereka mengira Bali adalah bukan di Indonesia," ucapnya.
  
Melalui upaya promosi ke depan, BTL turut memerlukan dukungan dari KBRI dan kedutaan Portugal; 1. Memberikan ruang atau menjembatani pelatihan untuk siswa atau calon pekerja; 2. Memberikan ruang untuk pembelajaran bahasa Portugis untuk calon siswa atau calon pekerja; 3. Memfasilitasi dan mempermudah proses pengiriman barang ke Portugal; 4. Memfasilitasi program untuk memperkenalkan produk dari Indonesia baik dalam acara formal maupun informal.

"Harapan tahun depan Kementerian Pariwisata memiliki agenda khusus untuk ikut dalam kegiatan BTL, karena potensi market Eropa yang sangat besar perlu digarap secara sunguh-sungguh, seperti negara lain di Eropa yang membawa banyak team kesenian, produk UMKM, serta buklet tentang Indonesia," imbuh Wayan Pasek Adi Putra.

Bagi Wayan Pasek yang sudah berpengalaman mengujungi berbagai negara-negara di dunia, ia menilai promosi Indonesia, khususnya daerah Banyuwangi dan Bali perlu lebih gencar untuk memantapkan kembali kunjungan wisatawan mancanegara ke tanah air. Harapannya, tentu sektor pariwisata tidak kalah dengan negara ASEAN, baik Thailand, Malaysia, hingga Singapura.

"Melalui latar belakang sejarah antara Indonesia dan Portugal, kita memiliki kesempatan untuk membuka kembali perdagangan yang dulu pernah ada, salah satunya dengan komoditas rempah-rempah, kopi, hingga furniture. Sebab, Portugal tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Dari BTL ini, kami harapkan pula terjalin kerja sama dengan perhotelan dan industri lain untuk mengirim tenaga kerja profesional di kedua negara, yaitu Indonesia dan Portugal," demikian tandas Wayan Pasek. 012


TAGS :