Politik

Oknum Politikus di Klungkung Gunakan Bantuan KIP untuk Cari Suara, Kepala Sekolah dan Guru Terlibat

 Sabtu, 09 Desember 2023 | Dibaca: 1062 Pengunjung

www.mediabali.id, Klungkung. 

Bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari Pemerintah Pusat jadi bahan bancakan oknum politikus untuk bisa lolos di Pileg 2024 nanti. Tidak tanggung-tanggung bantuan tersebut seluruhnya disalurkan kepada pendukung salah satu partai sebagai iming-iming agar mau memilih para Caleg tersebut.

Laporan warga kepada wartawan MediaBali disebutkan ada pertemuan yang dilakukan di kediaman salah satu Caleg di Kecamatan Dawan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh masyarakat yang berasal dari Desa Besan dan Desa Kusamba. Masyarakat tersebut merupakan orang tua dari siswa SD yang mendapatkan bantuan KIP sebesar Rp 450.000.

Menurut warga yang hadir saat itu kedua caleg yang hadir yakni caleg tingkat Kabupaten Klungkung dan tingkat Provinsi Bali meminta kepada orang tua penerima bantuan KIP untuk memilih kedua caleg tersebut. Pertemuan tersebut merupakan kedua kalinya dilaksanakan, Sabtu (9/12/2023) yang diselenggarakan sekira pukul 15.00.

Sebelumnya pertemuan serupa dilakukan pada 23 November lalu. "Pertemuan pertama ada kepala sekolah yang hadir, ada juga guru olahraga yang ikut mencari data siswa," tutur salah satu orang tua siswa yang hadir di dalam pertemuan, Sabtu (9/12/2023).

Ternyata informasi yang menghebohkan politik di Kecamatan Dawan tersebut di dengar oleh Anggota DPRD Klungkung yang juga Caleg Dapil Dawan Anak Agung Sayang Suparta. Menurutnya ada warga yang mengadu ke dirinya terkait pertemuan tersebut. Bahkan kini pihaknya juga mengantongi identitas kedua caleg, kepala sekolah dan juga guru yang terlibat dalam kampanye terselubung tersebut.

Gung Sayang mengakui sangat menyayangkan tindakan kedua oknum caleg yang memanfaatkan bantuan pemerintah untuk membeli suara. Menurutnya tindakan tersebut sama dengan politik uang yang memanfaatkan bantuan pusat untuk membeli suara masyarakat. Apalagi orang-orang yang diberikan bukan lah orang yang benar-benar miskin. Tapi diberikan kepada siapa yang mendukung mereka. 

Tindakan politik seperti itu menurut Gung Sayang malah akan memecah belah masyarakat. Pasalnya terjadi pembeda-bedaan pemberian bantuan yang hanya ditujukan kepada para pendukungnya saja. "Penduduk di Dawan ini mencapai 30ribu orang tapi yang mendapatkan bantuan hanya ditujukan ke orang-orang mereka saja, mana rasa keadilan yang diberikan," tutur Gung Sayang.

Gung Sayang menegaskan akan segera memanggil Dinas Pendidikan untuk meminta pertanggungjawabannya. "Bagaimana caleg tersebut bisa mendapatkan data penerima bantuan KIP dan mengumpulkannya. Ada kepala sekolah dan guru juga terlibat. Jangan sampai Dinas Pendidikan juga terlibat. Ini preseden buruk untuk dunia pendidikan sebagai ASN mereka harus diproses karena tidak netral," pungkasnya. 007


TAGS :