Politik

Rosa Anastasya Raih Juara II Desain Kreatif Busana Adat ke Kantor Pakem Bali di HUT ke-49 PDI Perjuangan

 Kamis, 30 Juni 2022 | Dibaca: 543 Pengunjung

Made Rosa Anastasya Tirandika sukses meraih juara II di dalam Lomba Desain Kreasi Busana Adat ke Kantor Pakem Bali, Kamis (30/6/2022).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Momentum puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Bulan Bung Karno Tahun 2022, menjadi kenangan manis bagi Made Rosa Anastasya Tirandika selaku pemenang Juara II dari Lomba Desain Kreatif Busana Adat ke Kantor Pakem Bali.

Ia menuturkan tidak mudah perjuangan dilalui untuk memenangkan lomba desain kreatif busana adat ke kantor berpakem Bali, dimana ia harus memikirkan ide-ide baru dan semenarik mungkin, sehingga para juri memberikan nilai terbaiknya. Desain yang dihasilkan adalah bagian dari menjaga kekayaan kultur budaya dan tradisi di Bali.

“Ya bersyukur dalam mengikuti lomba ini untuk menambah pengalaman dan mengasah kemampuan di dunia desain,” ujar Ocha sapaan akrabnya, sekaligus putri dari pasangan Made Kardika Ambu dan Ni Kadek Turkini, SH., sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Buleleng dari Fraksi PDI Perjuangan ini, diwawancarai awak media, Kamis (30/6/2022).

Ocha mewakili DPC Buleleng menuturkan judul desain diusungnya dalam lomba kali ini adalah ‘Abimayu Ring Diri Badhrika Kamala’. Abimayu dalam bahasa sansekerta memiliki arti sifat yang tidak pernah takut, gagah, dan berani, Ring berarti di atau di dalam, Diri artinya raga atau jiwa, Badhrika artinya laki-laki yang gagah berani, dan terakhir Kamala memiliki arti perempuan yang menawan.

“Saya mendapat ide dari menghayal, lalu menuangkannya ke dalam kertas putih dan menggambar, kemudian memilih endeknya. Proses membuatnya kira-kira dua mingguan, termasuk proses desain dan pengaplikasian menjahit dan fitting baju,” tutur mahasiswi Fakultas Hukum Unud ini.

Ia menuangkan ide pemikiran dalam karya seni desain busana adat ke kantor pakem Bali, dengan tiga perpaduan warna, yakni merah, hitam, dan putih. Merah bermakna jiwa yang pemberani, hitam menggambarkan jiwa yang gagah dan tidak pernah takut, dan putih artinya hati yang lembut, bijaksana dan menawan. 

“Jadi tiga warna ini (merah, hitam, dan putih) memberikan keseimbangan, seperti Tridatu di Bali, dimana dituangkan dalam endek tenun ikat, dan garis putih,” ucapnya usai menerima plakat piala yang diserahkan langsung Ketua DPC PDIP Kabupaten Badung sekaligus Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. 

Raihan juara II saat ini adalah motivasi untuk lomba-lomba kedepannya menjadi lebih baik kembali. Namun dalam lomba ini, Ocha tidak lupa bahwa ada Peraturan Gubernur Bali No. 79 Tahun 2018 tentang hari penggunaan busana adat Bali, merupakan bagian dari kekayaan budaya nasional yang patut dilestarikan. Selain itu, Surat Edaran Gubernur Bali No. 4 Tahun 2021 tentang penggunaan kain tenun endek Bali atau kain tenun tradisional Bali sebagai upaya melestarikan dan melindungi eksistensi kain tenun endek Bali dan warisan busana kreatif masyarakat Bali. 012


TAGS :