Sosial

Program Semara Ratih Pra-Nikah di Tegalmengkep Diapresiasi Pasutri

 Minggu, 23 Oktober 2022 | Dibaca: 486 Pengunjung

Wayan Anom Adi Putra dan Putu Renaayuna Dewi, Minggu (23/10/2022).

www.mediabali.id, Tabanan. 

Media Bali – Sejak diinisiasi pada tahun 2017, Program Semara Ratih yang dirancang Perbekel Tegalmengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan diakui telah memberi manfaat yang baik terhadap pasangan suami istri (pasutri) setempat. Hal tersebut diakui pasutri I Wayan Anom Adi Putra (26) dan Putu Renaayuna Dewi (26).
Pasutri yang belum lama ini melangsungkan pernikahan ini mengaku telah menerima manfaat dari program yang kini juga diadopsi untuk pendampingan calon pengantin tersebut. “Dalam screening tiga bulan sebelum nikah itu yang dicek ringan-ringan aja kok, seperti tensi,hemoglobin, lingkar lengan atas, lingkar perut, tinggi dan berat badan. Jadi apa yang ditakutkan?” kata Renaayuna pekan lalu di kediamannya, Minggu (23/10/2022).

Baca juga:
BKKBN Bali Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kesehatan dalam Pelayanan Kontrasepsi

Perempuan yang juga staf di Kantor Desa Tegalmengkeb mengaku tiga bulan sebelum menikah pihaknya telah ditemani oleh suami untuk melapor ke Kantor Kepala Desa. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti oleh kepala desa dengan mengadakan konseling pra nikah dari Tim Semara Ratih. 
Dalam konseling tersebut, ia dilayani untuk pertama kali oleh tim yang berasal dari Tim Pendamping Keluarga (TPK). Tim itu terdiri dari unsur tenaga kesehatan (bidan desa), Kader PKK dan Kader KB. “Setelah melapor ke kantor desa, saya langsung di-screening. Ini langkah yang sangat penting bagi saya sebagai catin untuk memastikan kesiapan saya sebagaiibu rumah tangga sekaligus calon ibu,” kata dia. 
Setelah konseling dari TPK, keduanya juga diberi konseling oleh Babinkamtibmas yang memberikan konseling terkait tips-tips menghindari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pasangan ini diberikan pemahaman detail konsekuensi pidana jika sampai melakukan KDRT. “Intinya, jika ada persoalan-persoalan rumah tangga diusahakan selesai dengan kepala dingin,” kata dia.
Pada tahap ketiga, keduanya pun diberi konseling oleh bendesa adat yang memberikan wejangan terkait tata-titi dan sesana (hak dan kewajiban) seseorang yang telah memasuki dunia pernikahan. “Kami dijelasin tentang perarem, awig-awig, dan kewajiban dalam adat di desa kami agar kami paham,” katanya. 
Baca juga:
Lakukan Poligami, ASN di Klungkung Viral Nikah Dua Kali Dihadiri Bupati

Pasutri itu kemudian didampingi oleh TPK dalam menginput data hasil screening ke aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL). “Kami benar-benar merasa terlayani dengan baik. Terus dapat bonus akta perkawinan, dipermudah mengurus KTP, KK, dan urusan administrasi lain. Dan yang terpenting, semua layanan kami dapatkan secara gratis, sehingga kami bisa fokus ke persiapan upacara pernikahan,” katanya. 
Konseling-konseling yang dikemas dalam Program Semara Ratih, kata Renaayuna, dinilai lebih mematangkan mental catin, demikian juga dari segi fisik karena telah dipersiapkan sejak awal. “Saya berharap Semara Ratih bisa dikembangkan ke seluruh Bali, guna melahirkan keluarga-keluarga berkualitas, terutama untuk mencegah calon bayi yang lahir stunting,” kata dia.
Sebelumnya, Perbekal Tegalmengkeb, Dewa Made Widarma mengatakan bahwa Program Semara Ratih yang dirancang pihaknya sejak 2017 silam telah melayani sekitar 60 pasangan pengantin. Seiring dengan berlakunya PeraturanPresiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,Semara Ratih juga melakukan adaptasi dalam layanan programnya sebagai dukungan mencapai target penurunan stunting. 005


TAGS :