Peristiwa

Pengelolaan Antrean Pemedek, Sampah Berserakan, dan Shuttle Jadi Sorotan De Gadjah di Pura Agung Besakih

 Selasa, 09 April 2024 | Dibaca: 851 Pengunjung

Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyoroti tata kelola antrean pemedek, masalah sampah, hingga ketersediaan shuttle untuk kenyamanan di Pura Agung Besakih, Karangasem, Selasa (9/4/2024).

www.mediabali.id, Karangasem. 

Ramai soal padatnya pemedek di areal Pura Agung Besakih, Karangasem, yang berdesakan mengantre untuk bersembahyang menjadi viral di media sosial.

Kejadian lamanya mengantre, bahkan sampai pingsan karena saking padat dan sempitnya untuk jalur masuk dan keluar pemedek. Selain itu, ada juga yang membawa anak kecil akan menambah situasi tidak nyaman karena harus ikut mengantre hingga berjam-jam untuk giliran masuk areal pura.

Peristiwa ini disoroti Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah, pasca menyimak video di media sosial.

De Gadjah menilai amat miris dan khawatir, karena pemedek berdesakan hingga ada yang pingsan, di mana dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dari kejadian yang kerap terulang setiap tahunnya ini, maka perlu penataan alur sirkulasi baik pemedek yang masuk dan keluar di Pura Besakih. 

Dia menekankan bahwa penataan ini tidak diartikan mengubah bangunan suci yang sudah ada, tetapi lebih ke pengaturan alur pemedek.    

"Ini harus mendapat perhatian khusus baik dari pemerintah maupun badan pengelola agarnumat yang sembahyang bisa aman, nyaman, dan khusyuk," kata De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini, Selasa (9/4/2024).

Kedepannya pula, tidak saja masalah kuantitas dan alur pemedek yang membludak dipikirkan. Namun, masalah pengelolaan sampah dari canang atau banten pemedek yang tidak lagi digunakan. Termasuk sampah-sampah makanan saat pemedek beristirahat.

Hal lainnya adalah pengaturan akses jalan dari parkir ke area pura yang jauh dan armada shuttle yang terbatas. Sehingga, pemedek harus rela dengan kondisi berkeringat saat bersembahyang saking jauhnya berjalan.

"Boleh saja parkir jauh agar tertata rapi, tapi harus ada shuttle yang mengantar pemedek agar tidak jauh," ungkap De Gadjah.

Pihaknya memahami apabila dari anggaran atau APBD tidak cukup untuk mengatasi persoalan tersebut. Oleh karena itu, De Gadjah mengusulkan pendanaan dari pemerintah pusat sebagai solusinya.

"Kami sebagai kader Gerindra siap menyuarakan, menyampaikan kepada pemimpin kami, presiden terpilih, ini perlu mendapat perhatian khusus agar umat Hindu di Bali sembahyang di pura terbesar di Bali agar nyaman dan khusyuk sembahyang," pungkasnya. 012

 


TAGS :