Lingkungan

Hobi Layang-layang Berjalan Tanpa Ganggu Kabel Listrik, PT PLN UID Bali Turun Berikan Edukasi

 Selasa, 30 April 2024 | Dibaca: 215 Pengunjung

Sekaa Layangan Legu Jerink (LGJ), Merta Bhuana, Padangsambian Denpasar dikunjungi Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) UID Bali, Hamidi Hamid yang berharap anak-anak tetap menyalurkan hobi layangan, tetapi tetap melihat lokasi yang aman dan j

www.mediabali.id, Denpasar. 

PT PLN UID Bali melakukan edukasi waspada arus tinggi listrik di tengah musim layang-layang. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi dini, sehingga masyarakat penghobi layang-layang dapat memilih lokasi terbaik bermain layang-layang yang aman.

Bermain layang-layang sebagai hobi, tidak dipungkiri dicintai kalangan anak-anak dan dewasa. Di tengah pertumbuhan pembangunan di Kota Denpasar, lahan untuk menaikan layang-layang semakin menipis. Karena itu, PLN meminta masyarakat penghobi layang-layang ukuran besar supaya tidak menaikan layangan di sekitar kabel listrik atau perumahan, di mana dapat memilih lokasi pantai yang aman dan nyaman bermain layangan.

Selain itu, PLN ingin menunjukka kesiapan PLN di Bali yang akan bersiaga dan menatap momentum World Water Forum (WWF) 18-25 Mei 2024 dan Piala Asia U-17 Putri di Bali 6-19 Mei 2024.

Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid mengatakan PLN akan memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Bali dan dunia, sehingga listrik dapat diperoleh tanpa ada gangguan.

"Kami saling berkomunikasi terutama di lapangan, salah satunya dengan ground patrol menggunakan motor. Kalau layangan kan sudah jadi tradisi kita bersama, kita mengingatkan lagi untuk layangan ini jangan sampai kena kabel listrik," ujar Hamidi, di sela-sela menemui sekaa Layangan Legu Jerink (LGJ), Merta Bhuana, Padangsambian, Denpasar Barat, Selasa (30/4/2024).

Apabila layangan sampai diinapkan dan tanpa pengawasan, bagi Hamidi tentu dapat berdampak pemadaman di masyarakat. Sebab, layangan yang diinapkan tidak diketahui apakah akan berjalan mulus terbang di udara atau tidak. Tentu saja ini yang diantisipasi PLN, untuk menjaga kehandalan listrik di masyarakat. 

"Kita sama-sama turun supaya masyarakat dan PLN saling mengingatkan bahwa listrik ini adalah kebutuhan bersama dan wajib kita jaga bersama. Apabila masyarakat ingin bermain layang-layang PLN sangat menyarankan di tempat yang aman, tetap berkoordinasi dengan pihak pecalang atau desa adat apabila terjadi hal-hal di luar kontrol, seperti ada layangan menyangkut di kabel dan semacamnya," bebernya.

Made Gita Mardika Manager UPT Bali mengatakan pengalaman di lapangan telah dia alami dengan melibatkan ground patrol. Apabila ada warga yang anaknya masih memilih bermain layangan di tempat kurang aman dan di tempat membahayakan akan diberikan himbauan lebih cepat.

"Kami pantau setiap sore di mana titik layangan itu dinaikan, kami datangi dan berikan himbauan. Jika layangannya besar kami menyarankan jangan sampai diinapkan, sebab arah angin di malam hari sulit ditebak. Selain itu, kami libatkan orang tua anak untuk bisa mengawasi anak-anaknya, layangan yang dibuat dan dinaikan di tempat aman dan jauh dari kabel listrik," terang Gita.

Sementara itu, saat PLN Bali mengunjungi sekaa sekaa Layangan Legu Jerink (LGJ), Merta Bhuana, Padangsambian, mereka terlihat tampak sibuk mempersiapkan layangan jenis jangan yang akan dipersiapkan untuk lomba di Pantai Padanggalak, Denpasar. 

"Ini mau ikut lomba di Pantai Padang Galak sekitar bulan Juni 2024. Bisa pembuatan satu minggu lebih. Kami uji coba naikan di daerah Pantai Padang Galak atau Pantai Merta Sari, sekarang sudah banyak yang naikan layangan di darah pantai. Ini juga tergantung anginnya. Kami tidak berani menaikan di daerah Padangsambian, kalau dinaikan beresiko karena sudah padat penduduknya," Wayan Murdita yang juga pecalang Merta Bhuana, Padangsambian, Denpasar Barat ini.

Menurut Murdita dia sudah sering bertemu petugas PLN dan berkoordinasu supaya anak-anak di sekitarnya tidak asal-asalan menaikan layangan tanpa melihat resikonya.

"Sering kita cari petugas PLN yang jaga di sini, kalau gardu meledak kan kita rugi semua," pungkasnya. 012

 


TAGS :