Politik

Dadang Hermawan Proteksi Kecurangan di Pemilu 2024, Perkuat Saksi Timses

 Rabu, 24 Januari 2024 | Dibaca: 241 Pengunjung

Obrolan santai bersama politisi Partai Demokrat Dr. Dadang Hermawan dan pengamat politik Dr. I Gusti Ayu Diah Yuniti, dengan tema: Pertarungan Akademisi di Kancah Politik, Rabu (24/1/2024).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Dr. Dadang Hermawan sekaligus pula Calon Legislatif (Caleg) nomor 4 Partai Demokrat Daerah Pemilihan (Dapil) Bali untuk DPR RI, semakin mempersiapkan kinerja saksi-saksinya khusus untuk mengamankan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Pihaknya tidak memungkiri akan terjadi tarung bebas menjelang beberapa minggu ke depan. Guna memproteksi keunggulan dan mencegah kecurangan di masyarakat, Dadang telah mengantisipasi lewat saksi-saksi.

"Jadi ada (persiapan), kita memiliki sistem sendiri yang juga sudah diputuskan (siaga) oleh DPD Partai Demokrat. Semua saksi ada, termasuk yang menginput suara dari saksi-saksi juga ada dari Partai di masing-masing TPS di Desa/Kecamatan," ujarnya, Rabu (24/1/2024).

Dadang berharap dengan persiapan yang semakin matang dari saksi Partai Demokrat diharapkan suara-suara yang diraihnya dapat terjaga dan benar-benar masuk dalam penghitungan di TPS.

"Tentu saja kami harapkan tidak akan ada suara yang hilang," tegas politisi sekaligus tokoh pendidikan di Bali ini.

Hal lainnya dengan majunya Dadang sebagai Caleg dari Partai Demokrat, dia berharap akan banyak akademisi yang tidak alergi politik.

"Sebelumnya rata-rata kita mengetahui orang-orang akademisi itu relatif alergi dengan politik praktis. Banyak yang berasumsi politik itu 'kotor', 'tidak baik'. Tapi ternyata setelah saya turun 1,5 Tahun, ternyata sama saja, ada orang baik dan tidak baik, itu alamiah saja. Saya memberikan contoh bahwa akademisi masuk ke dunia politik supaya orang yang pintar dan baik masuk ke dunia politik. Segala kebijakan untuk kebaikan bangsa dan negara, harapannya dengan banyak orang akademisi masuk eksekutif dan legislatif negara ini semakin baik ke depan," tegasnya.

Dadang juga selaku Rektor ITB STIKOM Bali, sangat mendukung dan berpengalaman atas adanya program beasiswa untuk mahasiswa-mahasiswi demi dapat melanjutkan kuliahnya. Misalnya, beasiswa di ITB STIKOM Bali, diutarakan Dadang telah berjalan lancar setiap tahunnya.

"Setiap orang atau mahasiswa yang mengajukan beasiswa pasti kami dukung 50% dan sebagainya. Mereka diwawancara bagaimana keadaannya dan sebagainya. Mereka yang menerima banyak hingga ratusan. Selama ITB STIKOM Bali berdiri sekitar 20 Tahunan, mungkin sudah mencapai ribuan orang penerima beasiswa," tandasnya.

Sementara itu, Dr. I Gusti Ayu Diah Yuniti, M.Si., mengatakan mengaitkan akademisi dan politik tentunya sah-sah saja asalkan sesuai aturan berlaku. Ia menyebut partai politik itu oligarkinya sangat kuat sekali.

"Asalkan sesuai peraturan yang berlaku, kalau misalnya akademisi dibolehkan maju sebagai Caleg atau akademisi itu harus mundur dahulu sebelum menjadi Caleg, itu tentu harus sesuai aturan sekarang. Nah, karena Pak Dadang sudah Daftar Calon Tetap (DCT) sekarang ini artinya sudah aman. Masalah politik sekarang terus berkembang, pilihan Pak Dadang maju ke jalur politik diharapkan dengan background pendidikan mampu memperjuangkan dan memperbaiki sektor pendidikan menjadi lebih baik kedepannya," harapnya. 012


TAGS :