Ekonomi

Transaksi Non Tunai Jelang Idul Fitri, BI Tingkatkan Layanan Operasional dan Keamanan

 Sabtu, 15 April 2023 | Dibaca: 321 Pengunjung

Wagub Bali Prof. Tjokorda Oka Sukawati bersama Kepala Perwakilan BI Perwakilan Prov. Bali Trisno Nugroho, membuka layanan kas keliling peduli mudik di parkir Timur Puputan Renon.

www.mediabali.id, Denpasar. 

Bank Indonesia (BI) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, semakin memenuhi uang jenis pecahan sesuai kebutuhan masyarakat dan uang tunai dengan jumlah yang mencukupi.

Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, sebelumnya, Selasa (11/4/2023) lalu telah memenuhi kebutuhan penarikan sebanyak Rp1.306 Miliar yang didominasi uang pecahan besar sebesar Rp 1.112 Miliar dan uang pecahan kecil sebesar Rp194 Miliar.

Kemudian, Sabtu (15/4/2023) lalu Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Sukawati didampingi Kepala Perwakilan BI Perwakilan Provinsi Bali Trisno Nugroho membuka layanan kas keliling peduli mudik di parkir Timur Puputan Renon, bersama 11 bank yang berlangsung sejak tanggal 14 s.d. 18 April 2023.

Dikatakan Trisno layanan penukaran uang terhadap calon pemudik juga terdapat di beberapa titik di Provinsi Bali, yaitu di Terminal Mengwi pada tanggal 17 April 2023 dan di Pelabuhan Padang Bai pada tanggal 17 s.d. 18 April 2023.

"Sehubungan dengan hari libur nasional dan cuti bersama bertepatan dengam Idul Fitri 1444H/Tahun 2023, kegiatan operasional di Kantor Perwakilan BI Prov. Bali yang meliputi layanan penyelenggaraan sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), kegiatan operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), kegiatan pertukaran warkat debet dan layanan kas pada tanggal 19 s.d. 25 April 2023 ditiadakan (tidak beroperasi)," ujar Trisno yang disampaikan Humas BI, Minggu (16/4/2023).

Berikutnya, Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali akan dibuka kembali layanannya, Rabu (26/4/2023) depan sesuai dengan jadwal berlaku.

Maka sehubungan dengan hal tersebut, kebutuhan transaksi keuangan masyarakat pada masa libur Idul Fitri, dapat melalui layanan operasional terbatas di beberapa perbankan dan  penyediaan ATM sebagai sarana untuk melakukan transaksi secara non tunai dan penarikan uang tunai.

"BI mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya melalui internet banking, mobile banking, QRIS dan BI-FAST. BI menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam melakukan transaksi pembayaran baik secara tunai maupun non tunai dengan selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi seperti username dan password, PIN, serta kode OTP (one-time password)," tegasnya.

Guna mengantisipasi penyalahgunaan transaksi melalui kanal pembayaran QRIS, BI semakin meningkatkan edukasi dan literasi terkait keamanan transaksi QRIS yang menjadi tanggung jawab bersama.

BI mengingatkan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) untuk melakukan penguatan pengawasan penyelenggaraan QRIS di antaranya, memastikan proses Know Your Merchant (KYM) dalam proses pendaftaran merchant baru, melakukan monitoring kewajaran profil dan transaksi pada merchant sebagai tindakan mitigasi fraud, melakukan cleaning data merchant untuk meningkatkan kualitas dan keakuratan data agar dapat menjadi tools untuk meningkatkan efektivitas pengawasan/pemantauan, dan meningkatkan edukasi dan literasi untuk merchant dan pengguna QRIS dalam rangka meningkatkan keamanan transaksi QRIS.

"Kepada pedagang/merchant, BI juga mengingatkan untuk terus memastikan keamanan QRIS yang ditampilkan agar tidak diganti atau dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang. Selain itu, kepada masyarakat dihimbau untuk selalu memperhatikan informasi dalam aplikasi pada saat bertransaksi dan memindai QRIS, antara lain memastikan nama merchant yang tercantum di dalam aplikasi memang benar merchant yang menerima pembayaran sesuai dengan tujuan transaksi yang dilakukan," tegas Trisno

Terakhir BI bersama-sama industri PJP, juga terus memperkuat kualitas perlindungan konsumen, termasuk edukasi dan pengaduan masyarakat melalui contact center PJP dan layanan contact center BI (BICARA) 131. 012


TAGS :