Peristiwa

Terobos Iring-iringan Presiden Jokowi, Ingin Salaman dan Foto Bersama

 Sabtu, 19 November 2022 | Dibaca: 258 Pengunjung

Gubernur Bali Wayan Koster sikapi mengenai perempuan yang terobos iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo, di Jalan Thamrin, Denpasar.

www.mediabali.id, Denpasar. 

Wanita bernama Wahyuni (36), Kamis (17/11/2022) lalu di Jalan Thamrin, Denpasar, secara spontan nekat menerobos iring-iringan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk dapat bersalaman dan memperoleh kaos dari orang nomor satu di Indonesia ini.

“Ya cuman spontan saja, karena pengen aja salaman sama Pak Jokowi, terus ingin foto, itu saja. Terus minta kaosnya saya dikasi, senang banget,” kata Wahyuni yang merupakan pemilik toko kacamata di salah satu Jalan Thamrin Denpasar, beberapa waktu lalu.

Di dalam mobil, Jokowi duduk bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Meski Wahyuni berhasil bersalaman dengan Jokowi, tetapi keinginannya untuk berfoto gagal, karena iring-iringan mobil harus berjalan. 

“Sudah tidak kepikiran lagi, sudah gak ada pikir apa, sudah gak tau kanan kirinya siapa. Intinya pengen banget salaman sama Pak Jokowi, tapi foto belum dapat,” keluhnya menyesal.

Presiden Jokowi hanya tersenyum saja saa Wahyuni menerobos mobilnya. Kata Wahyuni, Jokowi hanya menanggani dengan hanya tersenyum.

“Respon Pak Jokowi, senyum, ramah, dan bilang ia ia. Jadi karena ingin salaman, tangannya belum saya lepas, akhirnya ditarik (Paspampres). Setelah dipisahin, ga ada apa, saya langsung ke pinggir lagi,” tutur, diiyakan suaminya Robi Ulil Absor (36).

Seskab Pramono mengungkapkan, Presiden Jokowi di dalam mobil memang tangannya sempat ditarik-tarik. Namun, dia meminta Paspampres untuk tidak bertindak berlebihan.

“Kebetulan saat di mobil saya satu mobil bersama Presiden, ada seorang perempuan yang rangkaian (iring-iringan) Presiden dan ingin bersalaman. Sekaligus yang bersangkutan meminta kaos kepada Presiden. Ketika bersalaman tangannya tidak mau dilepas sebagai bentuk kecintaannya terhadap Presiden, nah itulah Presiden meminta kepada Paspampres tidak berlebihan dan meminta perempuan tersebut melepas tangan presiden. Tapi, dengan histeris tangan tersebut tidak dilepaskan, maka kenapa kemudian Paspampres menarik perempuan tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan  tindakan perempuan, Wahyuni, yang menerobos iring-iringan Presiden dinilai tidak elegan. “Hal seperti itu tidak baik. Jadi saya tidak hadir saat acara di Pasar Badung, tetapi saya melihat di suatu berita, itu bukan suatu cara yang elegan untuk menghormati seorang kepala negara,” tandasnya. 012


TAGS :