Teknologi

PLN UID Bali Konsisten Kembangkan SPKLU dan PLTS, Perubahan Iklim Tanggung Jawab Bersama

 Rabu, 15 November 2023 | Dibaca: 432 Pengunjung

PLN UID Bali tetap konsisten mengembangkan kendaraan listrik dan PLTS di Bali, Rabu (15/11/2023).

www.mediabali.id, Denpasar. 

I Putu Kariana selaku MUP3 Bali Selatan menilai bahwa Indonesia memiliki semangat dalam menekan emisi karbon. Tidak dipungkiri dampak atas perubahan iklim, di mana efek karbon yang dilepaskan ke atmosfer menyebabkan kenaikan temperatur di muka bumi.

Maka energi baru terbarukan salah satunya dapat menekan energi fosil sehari-hari. Ke depan dari masyarakat diharapkan dapat terjadi transformasi energi dari fosil ke listrik.

"Di PLN kami pun memiliki road map, bagaimana menekan karbon. Komposisi energi baru terbarukan terhadap energi PLN, sudah ada road map-nya. Kami 25% di Tahun 2030 pembauran energi kami, tentu ini juga semangat kita bersama ya, bagaimana menekan karbon. Net Zero Emission di Tahun 2030. Termasuk mantan Gubernur Bali Wayan Koster, sebelumnya juga memiliki semangat tentang Bali Energi Bersih," terangnya, di dampingi Manager Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya, Rabu (15/11/2023).

Ke depan saat masyarakat mulai banyak yang memiliki kendaraan listrik, maka PLN tentu juga wajib memiliki peranan untuk menyiapkan tempat mengisi daya baterai atau charge.

Skema pertama, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) disediakan PT PLN (Persero) dapat disediakan oleh mitra, sedangkan platform-nya oleh PLN.

Sedangkan, skema kedua di mana PLN sebagai platform, lalu lahannya oleh mitra nomor pertama, sedangkan mitra kedua sebagai penyedia Electric Vehicle (EV) Charging.

"Lewat mekanisma kerja sama kemitraan ini, tentu kami mengajak masyarakat untuk ikut bersinergi. Sebab, kita membutuhkan keterkaitan banyak pihak, untuk perubahan dari kendaraan berbahan fosil ke energi baru terbarukan. Di Bali ada di wilayah Nusa Penida kapasitasnya sekitar 3,2 Mega Watt dihasilkan dari listrik tenaga surya. Berikutnya, ada di PLTS Kubu, Karangasem dan PLTS Bangli, kapasitasnya 1 Mega Watt," katanya.

Saat ini, faktanya di Bali dengan harga tanah yang cukup mahal tentu menjadi kendala bagi PLN untuk ke depan lebih optimal mengembangkan PLTS."Di Bali sendiri harganya cukup mahal, perlu lahan hektaran untuk membangkitkan 1 Mega Watt. Ke depan juga bicara soal efektifitas dan efisiensi, atas biaya dan ongkos yang akan dikeluarkan untuk listrik yang terjangkau," tegasnya. 012


TAGS :