Komponen pecalang di wilayah Denpasar, Badung, dan Tabanan (Sarbagita) mengadakan komunikasi dan koordinasi untuk lebih memperkuat pengawasan bagi penduduk pendatang (Duktang) serta menjaga kondusifitas jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Provinsi Bali.

Menurut Kasubdit III Dit. Intelkam Polda Bali AKBP Gede Dartiyasa, S.Sos., MH., persiapan mendekati KTT G20 perlu disosialisasikan ke setiap pasikian pecalang, sehingga terbangun komunikasi di dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

“Polda Bali mempersiapkan pengamanan jelang KTT G20. Sebab, events KTT G20 ini adalah pertaruhan di sektor keamanan dan ekonomi Provinsi Bali. Karena itulah, Polda Bali akan menggandeng pasikian pecalang Bali untuk sama-sama membangun Bali, khususnya pengawasan bagi Duktang,” tegasnya, Kamis (18/8/2022).

Senada diutarakan Petajuh Bandesa Agung Bidang Kelembagaan, Pemerintahan, dan SDM Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Dr. Drs. I Made Wena, M.Si., bahwa rangkaian KTT G20 telah berlangsung di Bali, dimana sudah dapat dirasakan dampaknya lewat kehadiran wisatawan yang mulai ramai datang ke Bali.

“MDA Provinsi Bali menghimbau kepada para pecalang supaya serius bersinergi bersama Polri, khususnya dalam pengawasan Duktang dalam menjaga wilayah desa adatnya masing-masing menjelang dan sesudah KTT G20,” tegasnya. 

Sementara itu, Ketua Pasikian Pecalang Bali I Made Mudra di hadapan pertemuan pengurus di wilayah Sarbagita dengan total 30 peserta dan jajaran Polda Bali, ia menekankan akan segera berkunjung ke 9 Kabupaten Kota, dimana untuk memaparkan hasil-hasil pertemuan dengan jajaran aparat keamanan Polda Bali.

“Pasikian pecalang Bali sekarang ini belum mempunyai data valid atas jumlah Duktang, tetapi dia akan segera berupaya untuk melakukan pendataan dalam meningkatkan Kamtibmas jelang KTT G20,” demikian tutupnya. 012