Suasana adu argumentasi antar pelajar SMA/SMK di era digitalisasi memiliki warna tersendiri, dengan mengedepankan toleransi dan jawaban-jawaban cerdas yang membuat para juri terkesan.

Hal tersebut tampak dalam event nasional semifinal Debat Modern Kreatif Generasi (Demokrasi) yang diselenggarakan di Kampus STMIK Primakara Denpasar, dengan tim peraih juara I oleh SMAN 1 Kuta Utara, juara II SMAN 1 Semarapura, juara III SMKN 2 Denpasar, dan juara IV SMAN 1 Amlapura.

“Jadi acara debat ini bertujuan menyalurkan aspirasi dari anak-anak, baik dalam posisi pro atau kontra, kita harus melihatnya dengan kacamata yang berbeda. Kita melihat saat ini perdebatan di media sosial, kan tidak ada habisnya karena kita tidak menyepakati sesuatu. Tapi dalam debat anak-anak ini memiliki arah dan tujuan, sebelum debat harus memiliki data serta susunan argumentasi untuk menghasilkan debat yang terarah,” tegas Made Artana selaku Founder dan Ketua STMIK Primakara, Selasa (18/10/2022).

Pemerhati Pendidikan Yohana Elizabeth. H., sekaligus juri debat semifinal Demokrasi menambahkan debat Demokrasi ini diharapkan sebagai pemicu untuk pemerintah pusat menyelenggarakan dan berkolaborasi kembali kedepannya. 

“Luar biasa ya (peserta debat-red), jadi di luar ekspektasi kami. Kalau kita lihat materinya cukup berat, tetapi anak-anak bisa ‘melahap’ dengan data yang sangat akurat dan penyampaian yang luar biasa. Ini membuktikan mau di mana pun anak zaman now yang dibilang ‘anak strawberry’, mereka adalah anak-anak yang siap dan tangguh,” ucap Yohana sekaligus Ketua Yayasan Benteng Merah Putih, dan Ketua Yayasan Pandu Pemimpin Cinta Bangsa. 

Diungkapkan Andry Ganda sekaligus Co Founder Cameo Project, Sutradara, serta Pekerja Seni ini bahwa tingkat pemahaman dan jawaban-jawaban para peserta lomba debat tingkat SMA/SMK sangat baik, sehingga dari itu semakin maksimal jawaban yang mereka sampaikan, termasuk pengetahuan debat lewat penggalian informasi-informasi baru melalui media sosial, seperti yang banyak dimanfaatkan masyarakat kekinian. 

“Jujur saja penampilan anak-anak sangat di luar ekspektasi saya, karena kalau melihat ketika saya waktu di zaman SMA, kemampuan menganalisa dan debatnya itu jauh banget. Bisa jadi (ditunjang IT), di mana fasilitas mereka (anak kekinian) sekarang ini kan jauh lebih lengkap, jadi kemampuan mereka berdebat salah satunya ditunjang informasi atau pengetahuan di sosial media,” ungkapnya. 

Pemenang peraih juara I, mereka akan berangkat ke Jakarta pada akhir November 2022 dan akan mengikuti puncak lomba kembali, dengan lebih dulu mengikuti karantina selama 4 hari. Para pemenang lainnya, turut pula memperoleh beasiswa secara simbolik dari STMIK Primakara.

“Kami sangat bersyukur bersama teman-teman, kita juga tidak menyangka para lawannya juga sekeren ini. Kami harap Demokrasi ini dapat masuk ke setiap sekolah-sekolah dan akhirnya kita bisa meningkatkan potensi generasi muda dalam berperan serta berani berargumentasi untuk Indonesia,” tutur Tim SMAN 1 Kuta Utara, Bagus Komang Raka Satria, dengan diiyakan rekannya Ni Kadek Melani, dan Ni Putu Novita Angellina. 012