Ada fenomena unik di Kantor DPRD Klungkung. Di tempat ini sejumlah kegiatan penting yang dilaksanakan di dalam gedung tidak  diikuti dengan penyediaan konsumsi. Jangankan jajan kotak atau pun nasi, bahkan air putih pun tidak ada. Kondisi ini pun membuat Anggota DPRD Klungkung terpaksa harus menggunakan uang pribadi untuk menjamu peserta rapat.

Seperti rapat Dewan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Klungkung, Kamis (4/8). Rapat yang membahas tentang Kebijakan Umum APBD (KUA), dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) ini pun tidak diikuti dengan penyediaan konsumsi.

Akibatnya sejumlah peserta rapat merasa gelisah. Selama pembahasan dilakukan tak satu pun konsumsi yang datang bahkan air putih untuk menghilangkan dahaga tidak juga diberikan.

Terhadap kondisi tersebut Wakil Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru berinisiatif untuk membelikan air mineral. Hal itu ia lakukan tidak hanya sekali saja. Bahkan setiap rapat yang ia hadiri sering sekali harus merogoh uang pribadi untuk menjamu peserta rapat yang hadir. "Sering seperti ini (tidak disediakan konsumsi) saya berinisiatif memakai uang pribadi untuk belikan air saja," tutur Wayan Baru. 

Meski begitu pihaknya pun menyayangkan perlakuan sekretariat dewan kepada peserta rapat yang hadir. Sebagai tuan rumah menurut Wayan Baru seharusnya Sekretariat DPRD Klungkung memberikan layanan terbaik kepada tamu undangan yang berasal dari instansi lain. 

"Saya sendiri tidak masalah (tidak disediakan konsumsi). Tapi ini tamu yang datang tidak diberikan air putih, saya saja malu. Masak sekretariat tidak malu," tutur Wayan Baru saat dihubungi.

Dikonfirmasi terpisah terkait tidak disediakannya konsumsi dalam rapat, Sekretaris DPRD Klungkung, Wayan Sudiarta mengaku telah menghadap Ketua DPRD Klungkung untuk membahas hal tersebut. Meski begitu pihaknya baru mau berkomentar setelah awak media menghadap ke Ketua DPRD Klungkung. "Tiang sudah menghadap dengan bapak ketua," sebutnya. 007