Teknologi

Industri Metaverse Berkembang, WIR Group Showcase di Bali  

 Jumat, 11 November 2022 | Dibaca: 409 Pengunjung

Pengembangan digitalisasi Metaverse ditunjukkan Nusameta Pavilion dalam showcase WIR Group, Jumat (11/11/2022), bertempat di Bali Collection, ITDC Nusa Dua, Kab. Badung.

www.mediabali.id, Badung. 

Dunia virtual metaverse sebagai bagian elemen dunia 3D atau tiga dimensi, memiliki representasi gerakan-gerakan manusia sungguhan yang muncul ke dalam wujud avatar dan bersosialisasi tanpa ada gangguan fisik.   

Keberadaan metaverse melalui avatar seseorang di dunia virtual yang saling terhubung. Metaverse salah satunya segera berkembang di Indonesia, dengan menyasar generasi muda, sehingga mereka akan merasakan seperti berada bekerja di suatu tempat, ruangan, dan berbincang dengan orang lain.  

PT WIR Asia Tbk atau WIR Group hadir sebagai perusahaan pengembang teknologi yang berbasis Augmented Reality, Virtual Reality terkemuka di Asia Tenggara. Sebagai pengejawantahan dari evolusi internet dan web 3.0, WIR Group saat ini sedang membangun ekosistem metaverse Indonesia yang dinamakan Nusameta dengan mengedepankan kearifan lokal. Nusameta ini nantinya diharapkan mampu menjadi gerbang ke berbagai pengalaman digital serta potensi ekonomi baru. 

Nusameta Pavilion sebagai showcase WIR Group dalam mengembangkan digitalisasi yang menghadirkan cuplikan pengalaman metaverse yang immersive dan memberi bukti kemampuan WIR Group untuk pengembangan teknologi berbasis Augmented Reality, Virtual Reality, dan Artificial Intelligence. Selain itu, pengembangan dari platform ini juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. 

Gupta Sitorus selaku Group Chief Sales and Marketing Officer WIR Group mengatakan WIR Group menampilkan prototipe ekosistem dari platform metaverse Indonesia Nusameta, yang akan diluncurkan Tahun 2023. Melalui inklusivitas, maka masyarakat diharapkan dapat merasakan kehadiran Nusameta melalui berbagai gawai, baik HP maupun PC mereka. 

“Jadi fragmen dan cuplikan metaverse sudah kami kerjakan, salah satunya menampilkan Jakarta Fashion Week yang menampilkan fashion week. Selain itu, metaverse tidak hanya sekadar fitur spirit, tetapi sebagai sebuah ekosistem yang memberi ekonomi benefit,” ujarnya Gupta, Jumat (11/11/2022) dalam momentum Nusameta Pavilion di Bali Collection, ITDC Nusa Dua, Kabupaten Badung.

Menurutnya pengembangan metaverse di tanah air mulai dilirik perusahaan-perusahaan retail, perbankan, dan lainnya. Meski masih dalam wujud prototipe, tetapi metaverse ini kedepannya mampu dan berpeluang memberikan manfaat nyata yang baik.  

Ditambahkan Gupta bahwa para pengunjung kedepannya dapat mencoba banyak hal terkait teknologi web 3.0 dan metaverse, termasuk merasakan sendiri pengalaman extraordinary di dalam Nusameta Pavilion mulai dari langkah awal, yaitu pembuatan avatar menggunakan mesin DAV yang merupakan bagian dari ekosistem O2O (offline to online) WIR Group di mana semua orang dapat mengekspresikan diri mereka dengan cara baru dan menarik. “Metaverse lambat laun akan cepat berkembang dan berkualitas,” tegasnya. 

Selanjutnya, sebagai platform ekosistem yang inklusif, Nusameta Pavilion turut berkolaborasi bersama CAKAP, Bank Mandiri, BNI, BRI, Alfamart, Alfamind, Beanspot, Hydro coco by Kalbe Nutritional, Shila at Sawangan, Tropicana Slim by Nutrifood, Pegadaian Digital, dan lainnya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang diwakili oleh Luh Made Wiratmi, SE., M.Si., sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Bali mengatakan pandemi Covid-19 telah memberi pelajaran masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi melalui digitalisasi 4.0, mereka mampu memasarkan hasil pertanian dan perdagangan dari internet. 

“Saya pikir secara cepat dan tidak lambat laun, semua akan mengembangkan digitalisasi 4.0,” ucapnya.

Dari kalangan anak muda, Wiratmi berharap generasi muda mampu mengembangkan diri terhadap digitalisasi. Bahkan, di tingkat perkantoran pemerintahan kini sudah berkembang pengelolaan secara digital dan terbuka.

“Anak-anak muda sudah dengan sendirinya (memahami pembelajaran IT-red), apalagi sekarang digitalisasi berkembang memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Secara cepat perkembangan digitalisasi ini harus diterima, kalau tidak diterima kita akan ketinggalan jauh,” tandasnya. 012


TAGS :