Ekonomi

Deflasi September 2023 Sasar Kota Denpasar dan Singaraja

 Rabu, 04 Oktober 2023 | Dibaca: 242 Pengunjung

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali R. Erwin Soeriadimadja

www.mediabali.id, Denpasar. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, mencatat tekanan terhadap harga gabungan dua kota, di Kota Denpasar dan Singaraja pada September 2023 mengalami kestabilan, sebagaimana tercermin atas deflasi sebesar -0,03 94 (mtmm) atau inflasi 2,4096 (yoy).

Dijelaskan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, R. Erwin Soeriadimadja bahwa semenjak Juli 2023, tingkat inflasi gabungan dua kota di Provinsi Bali telah terjaga pada rentang sasaran nasional di mana pada September tercatat sebesar 2,40 (yoy), meski sedikit lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 2,2896 (yoy).

“Jadi secara bulanan inflasi di Bali lebih rendah di mana tercatat sebesar -0,0396 (mtm) dibandingkan nasional sebesar 0,1946 (mtm). Hal ini tidak terlepas dari koordinasi pusat dan daerah, khususnya Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali, serta seluruh Kabupaten/Kota se-Bali, dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga,” kata Erwin Soeriadimadja, Rabu (4/10/2023).

Ditinjau dari komoditasnya, deflasi pada September 2023 terutama didorong penurunan harga bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, mangga, dan bawang putih.

Mengenai penurunan harga bawang merah dan cabai rawit, terjadi seiring peningkatan pasokan pada periode panen. Selanjutnya, komoditas bawang putih mengalami penurunan harga akibat peningkatan pasokan.

"Terhadap deflasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan tekanan harga beras, seiring keterbatasan pasokan karena belum memasuki musim panen," katanya.

Memasuki bulan Oktober 2023, risiko yang perlu diwaspadai, karena berpotensi mendorong tekanan inflasi, antara lain dampak langsung dan tidak langsung dari kenaikan harga BBM non subsidi (Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Green, Dexlite, Pertamina Dex) per 1 Oktober 2023.

 

Perkiraan harga untuk tarif angkutan udara diprakirakan mengalami meningkat akibat kenaikan harga avtur dan masih tingginya permintaan pada Oktober 2023. Terhadap penyaluran Bantuan Pangan Beras oleh Pemerintah selama periode September-Oktober 2023 dan masuknya musim panen Oktober 2023 diprakirakan menahan laju kenaikan harga beras.

 

“Mengenai TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali secara konsisten melakukan pengendalian inflasi melalui kerangka 4K, antara lain: 1. Intensifikasi penyelenggaraan operasi pasar murah untuk menjaga stabilitas harga; 2. Melaksanakan pemantauan di pasar dan distributor untuk memastikan ketersediaan pasokan; 3. Memperluas dan meningkatkan Kerja sama Antar Daerah (KAD); dan 4. Mendorong peningkatannperan Perumda Pangan Bali sebagai offtaker untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pangan strategis, serta penyampaian informasi harga pangan strategis untuk menjaga ekspektasi masyarakat,” tandasnya. 012


TAGS :