Peristiwa

Atlas Beach Fest Serap 500 Tenaga Kerja Lokal Bali, Lengkapi Perizinan Dibutuhkan Pemerintah

 Selasa, 26 Juli 2022 | Dibaca: 405 Pengunjung

KIRI-KANAN - Perbekel Desa Tibubeneng Perbekel Desa Tibubeneng I Made Kamajaya, SE., bersama Humas Atlas Beach Fest Tommy, memberi keterangan atas update pengelolaan, perizinan, dan kerjasama tenaga kerja dengan masyarakat Desa Tibubeneng, Badung, Selasa

www.mediabali.id, Badung. 

Pengelolaan beach club terbesar di Asia dengan nama Atlas Beach Fest di titik areal Pantai Berawa, Banjar Berawa, Desa Tibubeneng, Canggu, Kabupaten Badung, tetap sedia memenuhi seluruh kebutuhan perizinan-perizinan yang diperlukan instansi pemerintah.

Dijelaskan Humas Atlas Beach Fest, Tommy sapaan akrabnya tidak menampik sebelumnya, Senin (25/7/2022) lalu ada kunjungan dari Komisi I DPRD Bali dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, termasuk datang dari pihak Sekretaris DPRD Provinsi Bali, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bali, Sat. Pol. PP Provinsi Bali, beserta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali.

“Kita melengkapi segala kebutuhan perizinan yang diperlukan, dimana kami juga tetap memprioritaskan tenaga kerja yang asal Bali ber-KTP Badung dan Denpasar, dimana jumlah pekerja seluruhnya mencapai sekira 500 orang lebih termasuk tenant dan security. Memang izin dengan nama Perseroan Terbatas (PT) PT Kreasi Bali Prima dan Nomor Induk Berusaha (NIB baru) serta izin lainnya, itu kami telah lengkapi izin-izin terkait,” kata Tommy saat ditemui Media Bali, Selasa (26/7/2022), didampingi Perbekel Desa Tibubeneng I Made Kamajaya, SE.

Diungkapkan Tommy asal Semarang, Jawa Tengah, dari pengalamannya di lapangan, kini kehadiran Atlas Beach Fest dengan luasan lahan 2,9 Hektar, tetap memikirkan langkah nyata memajukan pariwisata Bali di Desa Tibubeneng. Fakta ini akan dicermatinya kembali untuk masalah kemacetan di Desa Tibubeneng dan membantu pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR).

“Kami dari manajemen dan dengan beroperasinya Atlas Beach Fest, tetap kami menerima calon pekerja dari sekitar Desa Tibubeneng di sini. Namun, mereka tetap dilihat lagi perkembangannya (kinerjanya-red). Hal lainnya, untuk masalah kemacetan di Desa Tibubeneng dalam perbincangan untuk dibahas lahan parkir kedepannya untuk hindari macet pengunjung. Kami pula ke depan ada CSR untuk warga yang benar-benar membutuhkan dan warga penerima bantuan terserap sempurna,” tegasnya.

Melalui dukungan Hotman Paris Hutapea selaku salah satu pemilik saham Atlas Beach Fest, turut secara nyata mendukung pariwisata dan pemerintah Bali, khususnya menjaring tamu-tamu domestik dan mancanegara. Atlas Beach Fest pun memiliki fasilitas lengkap untuk wisatawan dan menjadi ikon baru bagi pariwisata Bali.

“Kita bernama Atlas, pada prinsipnya kami ingin tampil ‘mendunia’ dimana dengan konsep pintu segitiga seperti huruf A. Keberadaan Atlas ini buka dari Pukul 12.00 Wita s.d. 24.00 Wita, sedangkan yang di luar seperti kitchen untuk khusus tenant di bagian depan buka mulai Pukul 08.00 Wita s.d. Pukul 24.00 Wita,” tandasnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Tibubeneng I Made Kamajaya  mengiyakan untuk perizinan Atlas Beach Fest di areal Pantai Berawa telah melewati komponen terkait di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali. Namun bilamana masih ada kekurangan, komponen manajemen Atlas Beach Fest ia percaya akan sesegera mungkin melengkapinya.  

“Sambil jalan kita di Desa Tibubeneng, bersama-sama Atlas Beach Fest juga akan melakukan pembagian sembako untuk masyarakat kami yang membutuhkan, program lainnya akan disepakati bersama sesuai kebutuhan kedepannya,” demikian pungkasnya. 012


TAGS :