Pendidikan

Passion di Lingkup Penerangan, Kapten Inf. Titis Sandi Pernah Sisir Patok Perbatasan Indonesia-Malaysia  

 Rabu, 29 Juni 2022 | Dibaca: 234 Pengunjung

Kapenrem 163/Wira Satya Kapten Inf. Titis Sandi Rahman.

www.mediabali.id, Denpasar. 
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 163/Wira Satya Kapten Inf. Titis Sandi Rahman menunaikan tugas barunya di Korem 163/Wira Satya, Denpasar, dimana dalam tugas menerangi informasi pemberitaan ke kalangan wartawan dan masyarakat sudah menjadi ‘passion’ dan tidak asing baginya.
 
“Di dunia media massa tentu tidak asing bagi saya, sebab sebelumnya saya pernah berdinas selama Tahun 2018-2020 berdinas di Penerangan Angkatan Darat (AD) di Jakarta,” ujar Kapten Inf. Titis Sandi, yang menggantikan posisi Pjs. Kapenrem Komang Artayani, beberapa waktu lalu.
Pria asli Rogojampi Banyuwangi ini menuturkan kisahnya yang berpindah-pindah tugas di sejumlah daerah di Indonesia, kesan menarik pernah dia rasakan ketika melakoni tugas di Kalimantan, persisnya di perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia.
 
“Tugas ekspedisi khatulistiwa sekitar Tahun 2012, dimana kami menyisir patok-patok perbatasan yang tidak pernah dicek. Saya masuk ke tengah-tengah hutan dan melihat patok Indonesia, yang tertimpa pohon-pohon besar dan kondisinya sudah rusak. Nah, itu jika tidak kita sisir, pihak Negara lain bisa saja menyerobot. Itu adalah pengalaman saya masuk ke hutan rimba di Kalimantan,” ucapnya.
 
Di tengah hutan-hutan di Kalimantan tersebut dia dan rekan-rekan TNI lainnya menemukan puluhan patok yang mesti diperbaiki. Hal tersebut penting untuk menjaga letak batas dan kewilayahan Indonesia dan Malaysia.
 
"Kami menemukan ada 50 patok yang tersebar di beberapa titik, saat itu penyisiran bersama Satgas gabungan ada Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), ada unsur dari mahasiswa, dan komponen lainnya,” imbuhnya.
 

Baca juga:
Demi Lunasi Hutang, Terlapor Dayu Octavia Bayar Orang Lain Palsukan Tanda Tangan Suaminya  

Dari pengamatan Kapten Inf. Titis Sandi, saat bertugas tentu menyimak perbedaan kewilayahan antara Indonesia dan Malaysia. Namun demikian, pemerintah kini telah memahami dan terus membenahi batas patok kewilayahan, sehingga infrastruktur perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, berangsur-angsur diperbaiki.

"Saat itu terdapat perbedaan yang sangat mencolok, kondisi di wilayah Malaysia dan Indonesia, mencoloknya itu dari sisi infrastruktur, seperti jalanan di Malaysia sudah bagus dan di daerah kita saat itu masih belum. Tetapi, akhir-akhir ini saya lihat pemerintah kita sudah menyeimbangkan (wilayah perbatasan), terakhir saya tinggalkan itu jalan-jalan di perbatasan sudah dihotmix. Sekarang sudah hampir seimbang di perbatasan Indonesia dan Malaysia,” ucap Titis yang pernah bertugas di Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat ini. 
 
Di perbatasan Indonesia-Malaysia pun masih rawan kasus-kasus penyelundupan narkotika, minum-minuman keras, hingga pakaian bekas layak pakai.
 
“Masih ada penyelundupan dan tentu saja kita patut waspadai, untuk penyelundupan narkotika dan minum-minuman keras ke tanah air. Sedangkan pakaian bekas layak pernah ramai di daerah Singkawang, kami tentu ingatkan warga berhati-hati karena pakaian bekas belum tentu bersih dan higienis,” tandasnya. 012

TAGS :