Olahraga

Wisman Ramai Saksikan Tarung Muay Thai Summer Fight di Canggu, Sport Tourism Perlu Dukungan Pemerintah

 Sabtu, 24 September 2022 | Dibaca: 343 Pengunjung

Promotor Marcos Manurung, menilai tarung Muay Thai Summer Fight mulai menjadi daya tarik terhadap Wisman yang berada menginap dan melancong di Desa Tibubeneng, Canggu, Badung, Sabtu (24/9/2022).

www.mediabali.id, Badung. 

Ratusan wisatawan mancanegara (Wisman) memadati GOR Segara Perancak Tibubeneng, Canggu, Kabupaten Badung untuk menyaksikan keseruan tarung Muay Thai Summer Fight, Sabtu (24/9/2022).

Petarung Muay Thai Fighter kali ini datang dari Bali, Jakarta, Batam, Surabaya, Malang, hingga Bogor. Mereka disaksikan langsung Wisman dalam beraksi di atas panggung tarung, Wisman tampak menikmati pertunjukan  tarung profesional sebagai bagian dari sport tourism.

"Kami pertunjukkan pertandingan Muay Thai menjadi hiburan alternatif untuk Wisman dan mereka layak untuk menyaksikan keseruan tarung Muay Thai di Bali. Wisman tidak lagi hanya hiburan ke bar saja. Mohon juga dukungan Gubernur Bali Wayan Koster dalam upaya sport tourism ini," harap Marcos Manurung selaku promotor acara Summer Fights.

Ramai Wisman mendukung sport tourism Muay Thai Summer Fights, salah satunya mereka memadati pertandingan pertama perempuan, antara Anisa Mesuiko dari Rumble Fight Team Vs Nadja Zeller dari Dee Muay Thai.

Keduanya saling serang sejak wasit membuka ruang tarung keduanya. Sejak ronde 1, Anisa mampu bertahan dan melawan serangan Nadja, disusul perlawanan sengit antar keduanya.

Dipertengahan pertandingan, Anisa asal Surabaya pada pelipis dahinya mengalami sedikit luka pukulan, tetapi dia masih terus bertahan melawan pukulan Nadja. Sampai akhirnya, wasit mengumumkan pemenang di ronde terakhir yang dimenangkan Nadja, atas kekuatan fisiknya berhasil mengalahkan petarung Anisa.

"Di dalam pertandingan profesional biasa seperti itu (luka berdarah saat tarung Muay Thai-red). Kami siagakan Tim Medis TNI AD, yang sudah siap menangani kondisi atau luka-luka," paparnya.

Marcos menambahkan kedepannya dapat muncul petarung-petarung perempuan yang meramaikan Muay Thai Summer Fight. Baginya, petarung perempuan yang didominasi remaja ataupun dewasa, mereka dapat menggali kemampuan diri melalui olahraga Muay Thai.

"Jadi ngak hanya perempuan itu menjadi rumah tangga saja, tetapi juga perempuan bisa bertarung. Kami telah tunjukkan hari ini (Sabtu) wanita bisa bertarung," tegasnya.

Lebih lanjut, sejumlah match laki-laki berikutnya menyusul dipertandingkan. Match kedua dari Baharudin Al Kaafi dari O Muay Thai Vs Badi Brig Sando dari Team Zando, yang mana dimenangkan Sando. Beberapa pertandingan laki-laki lainnya menyusul hingga malam hari dan berlangsung seru.

Marcos menuturkan tarung Muay Thai Summer Fight semakin mengalami perkembangan pesat di Bali, dari sebelumnya mencari pencarian bakat, kini menuju ke pertandingan profesional.

"Antara pemenang match, nanti akan bertemu di bulan Desember 2022 untuk memperebutkan sabuk nasional profesional tarung Muay Thai. Kami akan mencari tempat kedepannya yang lebih representatif," ucapnya.

Saat digelar Tarung Muay Thai Summer Fight, para petarung yang terlibat dibagi menjadi dua sesi, yaitu semi pro dan profesional. Untuk semi pro para petarung datang dari amatir menuju ke profesional.

"Mereka para petarung dari semi pro mengikuti jenjangnya menuju ke bagian profesional," imbuhnya.


PERBANYAK EVENTS MUAY THAI
Marcos Manurung selaku promotor acara Summer Fights menilai setiap cabang olahraga (Cabor) dapat berkembang apabila banyak terdapat momentum events atau pertandingan terhadap para atletnya.

"Maka momentum Summer Fights ini mencoba mengkemas dan terus berjalan, walau ada kerugian kita tetap jalan supaya para atlet tersebut berkembang. Jika atlet berkembang dan memiliki pengalaman, maka mereka industri Cabor tersebut dapat berkembang," ucap Marcos.

Saat ini pula, Bali telah memiliki atlet amatir dan profesional, ada Maruli Nainggolan bersama F. Alamsyah. Keduanya terus diasah untuk diberi ruang latihan serta bertanding supaya dapat meraih prestasi untuk Bali kedepannya. "Bali juga memiliki atlet Muay Thai yang berkompeten," tegasnya.

Dijelaskan Marcos ada dua asosiasi, Pengurus Besar Muay Thai Indonesia (PBMI) berada di bawah KONI. Kemudian ada Muay Thai Profesional Indonesia (MPI). 

"Maka untuk PMI, jenjang kami tidak ke Porprov, tetapi ke jalur profesional. Untuk Porprov atau PON menggali jalur prestasi yang mendapat medali dan bonus dari negara. Sedangkan, MPI di dalam jalur profesional, ini menang atau kalah mereka para atletnya kami bayar untuk mendapat honor," tutupnya. 012


TAGS :