Peristiwa

Kredit Pembiayaaan Sektor Prioritas Pertanian Diluncurkan dari OJK Bali Nusra, Selenggarakan BALI BINEF 2023

 Jumat, 27 Oktober 2023 | Dibaca: 191 Pengunjung

Suasana puncak BIK 2023 di Provinsi Bali dilakukan OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara. Sekaligus peluncuran KPSP pertanian kepada petani padi pada acara BALI FINEF 2023, Jumat (27/8/2023) di Gedung Mario Kabupaten Tabanan.

www.mediabali.id, Tabanan. 

Puncak perayaan Bulan Inkluksi Keuangan (BIK) 2023 di Provinsi Bali dilakukan jajaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara. Menariknya, dalam momentum ini diluncurkan Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) pertanian kepada petani padi pada acara Bali Financial Experience Festival (BALI FINEF) 2023.

Peluncuran KPSP oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, didampingi oleh Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Provinsi Bali I Nyoman Sudharma, serta pengurus dan anggota FKLJK Provinsi Bali.

“Ke depan KPSP di Kabupaten Tabanan, diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi petani dengan sasaran petani padi yang berada di kelompok subak yang merupakan organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi),” ujar Mirza, Jumat (27/8/2023) di Gedung Mario Kabupaten Tabanan.

Ia memaparkan bahwa KPSP sektor pertanian ini diharapkan mampu mendongkrak kredit atau pembiayaan sektor pertanian di Bali, yang masih sangat rendah, yaitu hanya 5,13 persen dari portofolio kredit industri di Bali.

Diketahui jumlah ini masih jauh dibandingkan dengan kredit di sektor penunjang pariwisata, seperti; akomodasi, makan dan minum yang porsinya mencapai dua kali lipat. Keberadaan KPSP diharapkan lebih mampu membantu permodalan bagi petani ketika akan memulai musim tanam padi. 

Sebelumnya, pada Juni 2021 OJK telah mengeluarkan Generic Model Skema Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) Pertanian yang menjadi acuan bagi program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di sektor pertanian. 

Disusul pada bulan Inklusi Keuangan dalam rangka BIK 2023, OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara bersinergi dengan industri jasa keuangan di Bali telah melaksanakan lebih dari 300 kegiatan edukasi dan inklusi keuangan di seluruh kabupaten atau kota di Provinsi Bali. 

Berbagai kegiatan edukasi dan inklusi keuangan telah dilakukan yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM dan ibu rumah tangga, serta edukasi kepada pelajar melalui Learning Management System OJK dalam bentuk lomba LMSKU OJK Championship (LOC) Tahun 2023 dengan peserta mencapai 2.600 pelajar, edukasi dalam bentuk KKN Literasi Inklusi dengan Universitas Udayana di 10 desa di Bali. 

Selain itu, juga diadakan kelas UMKM Bali Nadi Jayanti sebagai inkubator dalam menciptakan UMKM yang tangguh.

Melalui sambutannya, Kristrianti Puji Rahayu menerangkan bahwa OJK akan terus berupaya mendorong perluasan jangkauan akses keuangan melalui TPAKD yang telah terbentuk di provinsi dan 9 Kabupaten/Kota di Bali. 

“Di dalam rangka memberdayakan komunitas difabel, OJK bersama TPAKD juga memberikan pendampingan dan akses pembiayaan kepada penenun dan peternak difabel dalam program ekonomi keuangan inklusif. No one left behind!,” terang Kristrianti Puji.

Lebih lanjut, berbagai program telah dilakukan dan menyasar seluruh komponen masyarakat seperti program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). 

PT BPD Bali memperoleh penghargaan KEJAR nasional, program sampahmu produk keuanganmu, dan program optimalisasi KUR kepada petani bawang.

Dari penyampaian para pejabat dipaparkan, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengutarakan bilamana masyarakat di Kabupaten Tabanan yang terdiri dari 10 Kecamatan masih memerlukan peningkatan literasi dan inklusi keuangan, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan dengan baik dan mendukung usaha yang dimiliki.

Melalui kegiatan Bali Finef 2023 dimeriahkan oleh expo UMKM binaan Kabupaten Tabanan dan booth lembaga jasa keuangan, talkshow literasi dan inklusi keuangan oleh OJK.

Selain itu, dilakukan pemberian Kredit Mesari dari PT BPD Bali dengan total pembiayaan Rp40 juta dan Asuransi Usaha Tani Padi untuk luas lahan 4 hektar dengan nilai pertanggungan Rp24 juta dari PT Jasindo kepada empat orang petani dari kelompok tani Subak Bengkel. 

Kemudian, FKLJK juga memberikan bantuan sebesar Rp30 juta kepada 150 masyarakat miskin dan difabel. Selain itu, diberikan Simpanan Pelajar (SimPel) kepada 10 siswa miskin dengan total tabungan sebesar Rp10 juta, produk SimPel iB (Syariah) dari PT Bank Syariah Indonesia kepada dua siswa berprestasi senilai Rp1 juta, dan pemberian pembiayaan Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani kepada lima UMKM sebesar Rp23 juta. 

OJK, Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan FKLJK Provinsi Bali berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui TPAKD. 

Maka ke depan dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan bahwa TPAKD dapat mewujudkan keuangan yang inklusif dan meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Bali. 012


TAGS :