Pendidikan

Ikuti Program PMM Kemendikbudristek RI, ITB STIKOM Bali Lepas dan Motivasi 4 Mahasiswa-mahasiswinya

 Rabu, 10 Agustus 2022 | Dibaca: 332 Pengunjung

Resmi ITB STIKOM Bali akhirnya melepas sebanyak 4 mahasiswa/i mereka untuk mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kemendikbudristek RI, Rabu (10/8/2022).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Sebanyak 4 mahasiswa-mahasiswi resmi dilepas oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB STIKOM Bali Ida Bagus Suradarma, SE., M.Si., dalam rangka program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, dengan bertempat di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Rabu (10/8/22).

Rencananya 4 mahasiswa segera mengikuti perkuliahan selama satu semester secara offline di Perguruan Tinggi (PT) sejumlah penerima, diantaranya; Pertama, Hergiano Pingko mahasiswa angkatan 2021 dari Program Studi (Prodi) Sistem Komputer ke ITB Bandung. Hergiano akan mengambil seluruh 20 SKS di ITB Bandung pada Prodi yang sama.

Kedua, Ni Komang Ratih Tribanowati angkatan 2021 dari Prodi Sistem Informasi ke Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Di sana, Komang Tribanowati akan mengambil 14 SKS dan mengikuti 6 SKS dari ITB STIKOM Bali (PT asal).

Lebih lanjut, Ketiga, William Gates dari Prodi Bisnis Digital angkatan 2021 ke Universitas Amikom Yogyakarta. William juga akan mengambil seluruh 20 SKS di PT penerima tersebut. Terakhir, Keempat; Luh Gede Liana Putri ke Universitas Budi Luhur Jakarta, dimana Luh Liana akan mengambil seluruh 20 SKS.

Ida Bagus Suradarma mengatakan supaya 4 mahasiswa tersebut selalu mengikuti program PMM Kemendikbudristek RI sampai tuntas. Seluruh program tersebut sangat baik, termasuk akademik dan nonakademiknya, karena semua itu akan bermanfaat untuk menambah wawasan mahasiswa-mahasiswi kedepannya.

“Kembali dari sana, saya yakin anda akan memiliki kemampuan akademik yang lebih baik dan wawasan yang lebih luas karena bergaul dengan mahasiswa lain dari seluruh Indonesia,” ujar Suradarma.

Ia menambahkan program PMM Kemendikbudristek RI ini sejalan dengan semua program yang telah dijalankan ITB STIKOM Bali. Sebab, ITB STIKOM Bali selama ini untuk meningkatkan wawasan mahasiswa-mahasiswinya dengan program kuliah sambil magang offline di Jepang, kuliah sambil kerja offlne di Inggris, kuliah sambil magang online di Singapura, maupun mengikuti program International Credit Transfer ke Dalian Neosoft Univerity of Information, China.

“Jadi semua itu dalam rangka meningkatkan citra kampus kita. Tahun ini kita berada di ranking 127 dari sekitar 4000 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Ini penilaian Webometrics, sebuah lembaga asing, jadi fair. Semester lalu kita baru berada di ranking 145,” terang Suradarma.

Sementara itu, Wakil Rektor II Bidang Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya ITB STIKOM Bali Dr. Ni Luh Putri Srinadi, SE., MM.Kom., turut memberikan wejangan dan mendorong moral ke para mahasiswa-mahasiwi supaya senantiasa menjaga diri selama di kampus tujuan. 

“Seluruhnya supaya dapat menjaga nama baik, nama baik keluarga, nama baik kampus dan nama baik Bali,” kata Putri Srinadi.

Personal in Caharge Program PMM ITB STIKOM Bali Dr. Evi Triandini, M.Eng., menerangkan bahwa apabila dibandingkan tahun lalu, peserta outbond PMM ITB STIKOM Bali mengalami penurunan.

Ia mencatat apabila di tahun lalu mahasiswa ITB STIKOM Bali yang outbond sebanyak 12 orang, sedangkan di tahun ini hanya 4 orang.

"Namun demikian, tahun 2022 ini kita di ITB STIKOM Bali kedatangan mahasiswa inbound sebanyak 55 orang, mereka datang dari hampir seluruh kampus di Indonesia," paparnya.

Untuk diketahui, PMM dalam rangka MBKM merupakan program Menteri  Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadien Makarim yang memberikan hak mahasiswa untuk tiga semester mengikuti kegiatan di luar Prodinya. Yakni satu semester di luar Prodi dalam perguruan tingginya dan dua semester di luar Prodi di luar perguruan tingginya.

Dimana total seluruhnya dikonversi menjadi 60 SKS. Maka khusus untuk PMM, mahasiswa akan mendapatkan berbagai kemudahan, seperti SPP selama satu semester dibayar oleh negara, mendapat uang saku bulanan dari negara sebesar Rp 700.000, uang kos Rp 500.000 per bulan, dan tiket PP dari kampus asal ke kampus tujuan dibiayai oleh negara, dan juga mengikuti kegiatan budaya yang difasilitasi oleh PT penerima. 012/rls


TAGS :