Kesehatan

Cek Peternak, Wabup Kasta Pastikan Sapi Bali Bebas Penyakit Mulut dan Kuku

 Rabu, 18 Mei 2022 | Dibaca: 268 Pengunjung

Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengecek langsung kondisi ternak sapi Bali di Kelompok ternak sapi Satwa Winangun, Desa Tangkas, Klungkung, Rabu (18/5/22).

www.mediabali.id, Klungkung. 

Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang peternak sapi secara Nasional dipastikan tidak terjadi pada sapi Bali. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta saat mengecek langsung kondisi ternak sapi Bali di Kelompok ternak sapi Satwa Winangun, Desa Tangkas, Klungkung, Rabu (18/5/22).

Perawatan yang baik ditambah memadainya layanan kesehatan hewan di Klungkung membuat ternak sapi Bali di Klungkung sampai saat ini belum ada yang teridentifikasi mengalami penyakit mulut dan kuku. Meski begitu Wabup Kasta tetap memberikan dukungan kepada para peternak dengan memberikan obat-obatan untuk mencegah ternak diserang penyakit.

"Sampai saat ini belum ada PMK yang terjadi di Klungkung dan Bali pada umumnya. Tapi harus tetap lakukan antisipasi dengan menjaga kebersihan kandang dan tidak memasukan ternak dari luar Bali. Untuk antisipasi penularan penyakit dari sapi baru," jelas Wabup Kasta. 

Hal serupa juga disampaikan Ketua Kelompok ternak sapi Satwa Winangun, Desa Tangkas I Nengah Sudarma. Menurutnya isu penyakit mulut dan kuku tidak sampai mempengaruhi harga sapi Bali. Selain karena sapi Bali belum ada yang terkena penyakit menular tersebut, kelompok ini hanya melakukan penjualan anakan sapi dengan umur di bawah 6 bulan. 

"Sementara pengaruhnya terjadi kepada harga daging sapi saja merosot. Kalau anakan sapi harganya masih tetap stabil di harga Rp 9,5 juta yang jantan dan betina Rp 5 juta," jawabnya.

Di kelompok ini terdapat 60 ekor sapi dengan anggota kelompok mencapai 25 orang. Rata-rata setahun ada 50 anak sapi yang lahir di kelompok ternak ini. Hasil penjualannya pun dibagi kepada pemilik lahan 3 persen, desa adat 2 persen, 5 persen khas kelompok dan 90 persennya untuk penyakap atau pemelihara sapi.

Ida Bagus Gede Juanida sebagai Kadis Pertanian Klungkung menyebutkan total ada 43 ribu ekor sapi yang dipelihara di Kabupaten Klungkung. Dari jumlah tersebut, 50 persen berada di Kecamatan Nusa Penida. Menurut Juanida isu PMK tidak mempengaruhi harga sapi hidup di Klungkung.

Selain karena sapi Bali tidak terjangkit penyakit tersebut, juga karena sapi Bali sangat diminati baik di Bali mau pun luar Bali. Pihaknya pun meminta kepada masyarakat untuk tidak resah dengan kasus PMK ini. Mengingat penyakit tersebut tidak bersifat dapat menular ke manusia. 

Meski begitu, Juanida berharap masyarakat tetap melakukan antisipasi baik peternak mau pun masyarakat yang mengkonsumsi daging sapi. "Dipastikan daging dimasak sampai matang sebelum dikonsumsi. Begitu juga pemeliharaan sapi agar tetap menggunakan disinfektan dan membersihkan kandang secara rutin," pungkasnya. 007
 


TAGS :