Ekonomi

MICE Terbaik di Nusa Dua, BI Bali Yakini Pariwisata dan Ekonomi Tumbuh Membaik

 Kamis, 27 April 2023 | Dibaca: 328 Pengunjung

Kpw BI Prov. Bali Trisno Nugroho dan jajaran melakukan Obrolan Santai BI Bareng Media - Silahturahmi Idul Fitri 1444 H bertajuk 'Accelerating Bali Tourism and Economic Recovery', Kamis (27/4/2023).

www.mediabali.id, Badung. 

Melalui potensi pariwisata yang berkembang signifikan, wilayah di Nusa Dua, Bali Selatan, menjadi titik lokasi MICE atau Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition, yang terkemuka di Asia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho memandang kawasan Nusa Dua juga dikenal memiliki resort dengan fasilitas mewah, hingga pantai yang masih alami. Wilayah Nusa Dua, dominan menjadi pilihan para korporasi sebagai tempat rapat dan pertemuan internasional.

"Jadi Nusa Dua adalah salah satu MICE terbaik di Asia, sekaligus tempat bisnis terbaik di Asia. Mana ada habis meeting di Nusa Dua, lalu Hari Sabtu-Minggu jalan-jalan ke Penglipuran, lalu ke Uluwatu dan daerah lainnya. Maka MICE terbaik di Asia, saya yakin di Nusa Dua, Bali," tegasnya, Kamis (27/4/2023).

Oleh sebab itu, Trisno menekankan dengan adanya MICE di Bali akan mendorong pariwisata menjadi berkualitas, terutama dipandang dari segi pelayanan dan juga individu wisatawan yang berkunjung ke Bali.

"Kalau dari segi pelayanan (service) tentu harus memberi layanan yang terbaik, harus bersih, makanan organik dan semacamnya. Sedangkan, untuk wisatawannya dari kualitas individu yang berkunjung," kata pria kelahiran Cilacap Tahun 1965 ini.

Trisno mantan Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta (2018-2019) ini turut berharap perkembangan pasca pandemi Covid-19, pariwisata Bali akan tumbuh lebih baik lagi. Namun begitu, wisatawan yang datang kembali ditekankan harus mentaati aturan dan menghormati kultur adat budaya di Bali.

"Sejak dibuka (pariwisata Bali) oleh Pak Gubernur Bali Wayan Koster, pada 7 Maret 2022 meningkat jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) dan Wisatawan Nusantara (Wisnus) per hari seperti 'detak jantung'. Sebab, sangat sensitif sekali antara perkembangan Wisman dan Wisnus. Mengakselerasi dan kita bersyukur KTT G20 kemarin cukup banyak menghadirkan tamu dengan berbagai event di Bali. Wisman ke Bali per hari rata-rata 14.000, pada bulan Maret 2023 lalu mencapai 13.000 dan saya berharap pada Mei 2023 ini mencapai 15.000, dan seterusnya," beber alumni S1 di bidang Manajemen Universitas Diponegoro pada Tahun 1990 dan alumni S2 di bidang Bisnis dan Keuangan dari Birmingham University pada Tahun 1998 ini.

Pertumbuhan Ekonomi Global
Perkembangan mengenai dunia usaha secara global telah menunjukkan perbaikan yang signifikan, di mana pada Maret 2023, telah mencapai level tertinggi selama 10 bulan terakhir.

Trisno Nugroho memaparkan apabila pertumbuhan perekonomian global pada Tahun 2023 diprakirakan akan mencapai angka 2,6%.

"Jadi Bank Indonesia tetap memprakirakan pertumbuhan ekonomi global Tahun 2023 dapat mencapai 2,6%. Perkembangan ini didorong dampak positif pembukaan ekonomi Tiongkok pasca pandemi Covid-19," ucapnya.

Diungkapkan Trisno bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat juga diprakirakan lebih baik dipengaruhi kinerja ekonomi yang kuat pada triwulan I 2023.

Bahkan, mengenai perbaikan ekonomi global di tengah ketatnya pasar tenaga kerja di AS dan Eropa, mengakibatkan prospek penurunan inflasi global berjalan lambat dan mendorong berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter di negara maju.

Kemudian mengenai respons bank sentral AS dan Eropa melakukan mitigasi risiko kasus perbankan di AS dan Eropa, berdampak pada berkurangnya ketidakpastian pasar keuangan global. Hal lainnya, penurunan harga komoditas
global juga mendorong berkurangnya tekanan inflasi

"Sedangkan, bila dilihat dari ekonomi Bali tercatat pada triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 6,6% (yoy), sehingga secara keseluruhan Tahun 2022 tumbuh sebesar 4,84%. Secara rangking nasional, Bali naik ke posisi 24 sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada Tahun 2022, setelah sebelumnya menempati posisi terakhir pada 2021," pungkasnya.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari menambahkan tentang keberadaan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) sebagai kunci stabilitator harga-harga pangan di Bali. Perumda hadir dan mampu menjadi distributor utama, untuk menjaga harga-harga pangan.

"Kita dorong Perumda, bahkan jika diperlukan masuk sampai ke petani, bisa mengambil produk-produk pertanian secara langsung. Perumda juga dapat menjadi distributor utamanya. Jadi bisa mengambil ke hulu, bahkan dapat membuat perjanjian dengan petani. Saat ini untuk menjalin hubungan dengan petani dasarnya itu adalah kepercayaan. Petani kadang-kadang tidak mau sembarangan menjual hasil pertaniannya. Perumda diharapkan dapat masuk perlahan-lahan ke petani, salah satunya seperti di Buleleng," tegas Utari. 012


TAGS :