Ajeg Bali

Sekehe Gong Legendaris Sadmerta Tampil Memukau di PKB XLV

 Selasa, 11 Juli 2023 | Dibaca: 466 Pengunjung

Ket foto : Penampilan memukau Sekehe Gong Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta yang menjadi Duta Kota Denpasar pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris PKB XLV di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Art Center Denpasar, Selasa (11/7).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Hingga memasuki minggu akhir pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023, Duta Kota Denpasar tetap memberikan penampilan yang maksimal. Kali ini datang dari Sekehe Gong Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta yang menjadi Duta Kota Denpasar pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris PKB XLV di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Art Center Denpasar, Selasa (11/7). Dalam kesempatan tersebut, Duta Kota Denpasar mebarung bersama Sekehe Gong Semara Sandi, Banjar Sengguan, Duta Kabupaten Gianyar. 

 

Tak tanggung-tanggung, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa hadir langsung memberikan dukungan bagi Sekehe Gong Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta yang menjadi Duta Kota Denpasar pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris PKB XLV. Dalam penampilannya, Sekehe Gong Sadmerta membawakan empat materi. Yakni Tabuh Pisan Gagancangan, Tari Tani, Tabuh Kreasi Palguna Warsa dan Tari Kebyar Terompong. 

 

Kordinator Sekehe Gong Sadmerta, Dr. I Gede Yudarta, S.SKar., M.Si mengatakan, Seka Gong Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta secara definitive terbentuk pada tanggal 24 Oktober 1957, keberadaan seka gong ini merupakan kelanjutan dari Seka Gong Belaluan sebagai seka gong kebyar pertama di wilayah Bali Selatan yang didirikan pada tahun 1918. Ketika masih berbendera Seka Gong Belaluan banyak meraih prestasi, salah satunya pada tahun 1929 sebagai seka gong terbaik di Bali dan berhak atas undangan untuk pentas di Batavia bersama dengan Seka Janger Kedaton. 

 

 

Lebih lanjut dijelaskan, tingginya popularitas Gong Belaluan di era tahun 1920an, menarik banyak ilmuwan untuk mengadakan riset terhadap Gong Belaluan. Berbagai repertoar yang diciptakan oleh I Made Regog seperti Kebyar Ding, Curik Ngaras dan beberapa repertoar lainnya direkam oleh Deccka Record dan Odeon Parlophone Recording tahun 1928 dan direkam kembali oleh etnomusikolog Collin Mc Phee pada tahun 1930. Keberadaan Seka Gong Belaluan juga banyak diungkap oleh Miquel Covarrubias di dalam bukunya Island of Bali (1930). 

 

 

Pada awal tahun kemerdekaan, sekitar tahun 1950an sebagai Seka gong terbaik pada waktu itu, Seka Gong Belaluan menjadi salah satu seka yang sering diundang oleh Staf Kepresidenan untuk mengisi acara resmi kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta maupun di Istana Tampaksiring, Bali. Puncak prestasi yang dicapai pada waktu itu adalah diutusnya Seka Gong Belaluan (Sadmerta) oleh Presiden Soekarno menjadi duta dalam Diplomasi Budaya ke Cina pada tahun 1957 selama 3 bulan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Rakyat Cina. 

 

 

“Pada tahun 1957 terbentuk Seka Gong Sadmerta yang dilengkapi dengan keberadaan ensambel Gong Kebyar baru yang jumlah instrumennya melebihi dari ensambel gong kebyar pada umumnya. Dengan terbentuknya Seka Gong Sadmerta dan ensambel gong kebyar yang baru semakin banyak prestasi yang dicapai di tingkat internasional maupun lokal,” ujarnya 

 

 

Pada PKB tahun ini, sebagai penampilan pembuka Sekehe Gong Sadmerta membawakan Tabuh Pisan Gagancangan. Tabuh ini merupakan komposisi Pagongan kreasi yang berpijak dari komposisi Tabuh Pisan Pagongan klasik. Dinamakan gegancangan karena komposisi ini disajikan dalam tempo yang cepat (gancang) disesuaikan dengan media ungkapnya yaitu gamelan Gong Kebyar. Komposisi ini memiliki struktur yang terdiri dari gagineman, pangawit, pangiba, pangawak, pangisep, pangecet dan pakaad. Dalam perjalannya, Tabuh Pisan Gagancangan digubah oleh Maestro Karawitan I Wayan Berata pada tahun 1974. 

 

Selanjutnya, sebagai penampilan kedua yakni Tari Tani. Tari ini merupakan tari kreasi yang menggambarkan suasana kegiatan para petani di areal persawahan dari awal menggarap tanah sawah, menanam benih hingga memanen padi. Ide karya tari ini tercetus dari tugas yang berikan Presiden Soekarno (Bung Karno) kepada I Wayan Berata untuk menciptakan sebuah tarian yang akan digunakan untuk memeriahkan hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke XIII tahun 1958 di Istana Merdeka Jakarta. Dimana, struktur tari Tani terdiri dari papeson, melangsah, ngikis, ngembengin, memula, nondoin, majukut, ngulah kedis, manyi sampai pada nyepingin gabah. 

 

Sebagai penampilan ktiga, turut dibawakan Tabuh Kreasi Palguna Warsa yang merupakan komposisi musik instrumental kreasi kakebyaran yang menggambarkan suasana bulan kedelapan (kaulu) sasih dalam perhitungan tahun Caka. Pada bulan tersebut biasanya ditandai oleh adanya cuaca yang ekstrim ditandai dengan terjangan angin yang kuat dan hujan yang deras. Penggambaran suasana tersebut tercermin dalam struktur komposisi yang terdiri dari gineman, kebyar, bapang, gagenderan, pangecet dan panyuud. Komposisi ini merupakan komposisi terbaik diciptakan pada tahun 1968 oleh I Wayan Berata dan pertama kali disajikan sebagai salah satu materi pada Merdangga Uttsawa (Festival Gong Kebyar) I yang laksanakan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Bali

 

Sedangkan sebagai penampilan pamungkas, turut dipersembahkan Tari Kebyar Terompong yang merupakan salah satu tari kreasi kakebyaran yang menggambarkan kepiawaian seorang penari di dalam memainkan instrumen terompong. Tarian ini merupakan hasil pengembangan tari kebyar duduk yang diciptakan oleh I Ketut Mario sekitar tahun 1920an. I Ketut Mario memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gong Belaluan yang ketika itu masih di bawah pimpinan dan asuhan I Made Regog. 

 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi terhadap penampilan Sekehe Gong Legendaris Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta, Duta Kota Denpasar. Dimana, penampilan apik dan berkarisma ini membawa seluruh penonton menaikmati masa lalu dengan kejayaan Sekehe Gong Sadmerta. 

 

“Tentunya kami sangat bangga dan memberikan apresiasi atas penampilan apik, membawakan beragam karya maestro seni dengan maksimal, sehingga karya-karya yang jaya pada masannya ini tetap ajeg dan lestari, serta menjadi rujukan bagi seniman masa kini dalam berkarya,” ujar Jaya Negara

 

Untuk diketahui, sejak berdiri, Sekehe Gong Sadmerta telah sukses menorehkan beragam prestasi gemilang. Diantarannya, sebagai duta kenegaraan dalam Diplomasi Kebudayaan melaksanakan pegelaran di Istana Kerajaan Bangkok pada tahun 1962, sebagai Duta kenegaraan bersama dengan Seka Gong Jagaraga melaksanakan pergelaran di Philipina pada tahun 1963, sebagai duta kenegaraan untuk melaksanakan pementasan di Pavilion Indonesia pada New York World Fair selama 8 bulan pada tahun 1964, sebagai Juara I dalam Merdangga Utsawa (Festival Gong Kebyar) I yang dilaksanakan LISTIBYA Bali atas prakarsa Pemerintah Daerah Tingkat I Bali pada tahun 1968 dan Sebagai juara I dalam Lomba Balaganjur I yang dilaksanakan pada tahun 1986 dalam rangka menyambut Hari Puputan Badung yang dilaksanakan oleh Himpunan Remaja Kabupaten Badung yang diinisiasi oleh Pemerintah daerah Tingkat II Badung. Dimana, popularitas dan capaian prestasi yang gemilang, Seka Gong Sadmerta tidak terlepas dari para seniman pendukungnya serta asuhan dari para maestro karawitan yaitu I Made Regog (generasi I), I Wayan Beratha (generasi II), I Wayan Sudhama dan I Ketut Sukarata (Generasi III). 007


TAGS :