Sosial

Pecalang Pergoki Ratna Sarumpaet Keluar Saat Perayaan Nyepi Caka 1946

 Selasa, 12 Maret 2024 | Dibaca: 224 Pengunjung

Diduga keluar dari Villa untuk mencari ATM, aktivis Ratna Sarumpaet diberikan himbauan Pecalang dari Desa Adat Tandeg, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (11/3/2024) pagi.

www.mediabali.id, Badung. 

Tindakan melanggar aturan Hari Raya Suci Nyepi Caka 1946, diduga dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet, yang kepergok Pecalang atau aparat keamanan di Desa Adat Tandeg, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (11/3/2024) pagi.

Pecalang menghentikan mobil jenis Toyota Sienta warna coklat metalik, berplat B 2760 SOC yang ditumpangi Ratna dengan seorang sopir. Mereka berdua dicegat Pecalang di depan Kantor LPD Desa Adat Tandeg Jalan Pantai Berawa Nomor 93 Tibubeneng, Badung.

Ratna ditegur Pecalang karena dia mestinya tidak boleh bepergian pada saat umat Hindu di Bali merayakan hari besar keagamaan Nyepi.

"Beliau mungkin sama sopir atau siapa itu keluar bilang nyari ATM. Alasan beliau bahwa stafnya bilang bahwa Nyepi tanggal 9," ujar Bendesa Adat Tandeg, I Wayan Wartana, Senin (11/3/2024) lalu.

Wartana menceritakan petugas Pecalang menanyakan lebih rinci siapa sosok wanita berkacamata ini. Dia mengakui namanya Ratna Sarumpaet.

"Tadi beliau bilang gitu, 'Saya Ratna Sarumpaet'," imbuh Wartana.

Diduga Pecalang melihat mobil dimaksud berada dekat sekretariat desa adat atau tepatnya di Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Pecalang berupaya mendekati dan menanyakan lagi tujuan Ratna keluar, dia akui hendak mencari ATM dan mengaku salah tanggal dalam pelaksanaan Nyepi.

Akibat perbuatannya, Ratna diminta  segera kembali ke Villa tempatnya menginap. Dia pun kembali tanpa protes. Pecalang memberikan himbauan supaya ia tidak beraktivitas ke luar rumah saat Nyepi.

"Ya, dari Pecalang telah memberi tahu secara persuasif tidak memberikan hukuman apa. Kita juga antisipasi dengan desa adat lain, Desa Canggu dan Desa Berawa biar beliau enggak ke mana-mana tapi beliau sudah balik ke vilanya," bebernya.

Dari kejadian ini membuat Pecalang lebih waspada penjagaan di titik-titik jalan Desa Adat Tandeg sebagai salah satu kawasan pariwisata.

Pihaknya juga sudah mengeluarkan surat imbauan berisi tata tertib pelaksanaan Nyepi, yang ditunjukkan bagi warga, tamu domestik dan mancanegara dalam bahasa Indonesia serta Inggris.

"Kejadian ini, mungkin beliau tidak tahu. Terhadap surat imbauan sudah diedarkan jauh-jauh hari sebelumnya. Kami harap warga melaksanakan Catur Brata Penyepian, tidak boleh keluar rumah itu poin utamanya," demikian harap Wartana. 012


TAGS :