Lingkungan

Kelola SDM Melalui Ide Inovatif dalam Agenda AIS Forum dan WWF 2023

 Rabu, 09 Agustus 2023 | Dibaca: 369 Pengunjung

Segera diadakan agenda Archipelagic Island States (AIS) Forum, pada 11 November 2023 dan World Water Forum (WWF), pada 18-24 Oktober 2023. 

www.mediabali.id, Badung. 

Dua agenda besar segera digelar di Bali, yaitu Archipelagic Island States (AIS) Forum dan World Water Forum (WWF), sebagai langkah dini memperkuat kerja sama dan mengatasi permasalahan di tingkat global.

Diawal rencana penyelenggaraan AIS Forum akan digelar pada Rabu, 11 Oktober 2023 dan WWF dilaksanakan pada 18-24 Oktober 2023. 

Di Tahun 2023, untuk pertama kalinya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) High Level Meeting akan kembali diadakan. Pelaksanaan KTT AIS Forum memiliki tujuan untuk memantapkan kembali posisi negara pulau dan kepulauan di AIS Forum sekaligus menguatkan AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.

Dijelaskan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Usman Kansong bahwa AIS Forum merupakan wadah kerja sama antar negara pulau dan kepulauan se-dunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan global dengan empat area utama, yakni: mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik.

"Semenjak diinisiasi pada 2018, total negara anggota AIS Forum kini mencapai 51 negara, berbagai rangkaian pertemuan tingkat pejabat tinggi dan menteri negara AIS Forum pun telah diadakan untuk membangun dan menguatkan kolaborasi antar negara AIS," jelasnya.

Pihaknya menekankan AIS Forum turut bertujuan merangkum pentingnya solidaritas sebagai landasan kolaborasi dan memantapkan AIS Forum sebagai platform gotong royong yang melahirkan inovasi untuk pembangunan ekonomi laut yang sehat dan berkelanjutan.

"Maka itu, melalui KTT AIS Forum di tengah keketuaan ASEAN 2023 akan semakin menguatkan posisi Indonesia dikancah global. Ke depan perlu ada glorifikasi terhadap isu-isu terkait agar masyarakat dapat menyatukan narasi dalam mengetahui, mengenali, dan memahami AIS Forum beserta relevansinya dengan kehidupan sehari-hari," bebernya, disaksikan Ezki Tri Rezeki selaku Penasehat Khusus Menko Marves RI Bidang Komunikasi dan Media; Septriana Tangkary selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI; beserta Sumiati selaku Sekretaris Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik.

AIS Forum turut mengundang negara-negara pulau dan kepulauan, di antaranya; 1. Antigua dan Barbuda; 2. Bahamas; 3. Bahrain; 4. Barbados; 5. Belize; 6.  CaboVerde; 7. Cook Islands; 8. Comoros; 9. Cuba; 10. Cyprus; 11. Dominica; 12. Dominican Republic; 13. Fiji; 14. Federated States of Micronesia; 15. Grenada; 16. Guinea-Bissau; 17. Guyana;

18. Haiti; 19. Iceland; 20. Indonesia; 21. Ireland; 22. Jamaica; 23. Japan; 24. Kiribati; 25. Madagascar; 26. Maldives; 27. Malta; 28. Marshall Islands; 29. Mauritius; 30. Nauru; 31. Niue; 32. New Zealand; 33. Palau; 34. Papua New Guinea;

35. Philippines; 36. Saint Kitts and Nevis; 37. Saint Lucia; 38. Saint Vincent and the Grenadines; 39. Samoa; 40. Sao Tome and Principe; 41. Seychelles; 42. Singapore; 43. Solomon Islands; 44. Sri Lanka; 45. Suriname; 46. Timor Leste; 47. Trinidad and Tobago; 48. Tuvalu; 49. Tonga; 50. United Kingdom; 51. Vanuatu.

Sementara itu, mengenai penyelenggaraan WWF akan dilaksanakan pada 18-24 Oktober 2023 depan. WWF ke-10 ini akan mengambil tema 'Water for Shared Prosperity', di mana sangat relevan dengan kondisi saat ini. Sekaligus menyinggung ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan terhadap banyak negara, yang mana diperlukan adalah peningkatan dari ekonomi air.

"Dalam WWF diperkirakan akan menghadirkan 172 negara. Dalam kesempatan ini, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah pertemuan internasional terbesar di bidang air dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan," tegas Dadang Rukmana selaku Staf Ahli Menteri PUPR, Bidang Ekonomi dan Investasi RI.

Dadang menekankan pula bahwa WWF 2023 mengacu ke dalam tiga proses ditinjau, yaitu proses politik, proses tematik, dan proses regional.

"Pada intinya, WWF akan menjadi pertemuan internasional terbesar di bidang air dengan melibatkan berbagai stakeholder dan pimpinan. Diselenggarakan tiga tahun sekali dan berlangsung rutin sejak Tahun 1997. Ditekankan juga bahwa WWF bukan sekedar konferensi, tetapi meliputi 3 tahun fase persiapan (preparatory phase), satu minggu acara (event phase), dan menyampaikan hasil kegiatan (synthesis phase) dengan dukungan berbagai pihak untuk mewujudkan aksi bersama (collective action)," demikian Dadang Rukmana. 012


TAGS :