Teknologi

Energi Ramah Lingkungan di IKN, PLTS Tahap 1 Kapasitas 10 MW Berhasil Dioperasikan PLN

 Sabtu, 02 Maret 2024 | Dibaca: 252 Pengunjung

PLTS IKN 50 MW berdiri di lahan seluas 80 hektar dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja. Total panel surya yang digunakan dalam PLTS ini mencapai 21.600 panel surya.

www.mediabali.id, Nasional. 

Pembangunan fisik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, semakin dekat di depan mata. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo gencar melakukan peninjauan tahap demi tahap penyelesaian di lapangan.

Menunjang Proyek Strategis Nasional (PSN) diselesaikan, PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power berhasil menyambung pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) IKN Nusantara, sebagai energi ramah lingkungan ke jaringan transmisi atau sinkronisasi tahap I sebesar 10 Megawatt (MW) dari total 50 MW, Kamis (29/2/2024).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan komitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam membangun IKN dengan konsep forest city yang pintar, indah dan ramah lingkungan. PLN tidak hanya memanfaatkan tenaga surya, tetapi akan memanfaatkan potensi hidro seperti sungai dan danau yang ada di sekitar IKN.

“Kami all-out mendukung infrastruktur kelistrikan hijau di IKN. Ini akan menjadi Ibu Kota terbaik di mana semuanya akan berbasis state of the art of technology, sumber energi bersih untuk IKN didukung teknologi pintar berbasis Artificial Intelligencen(AI) yang paling mutakhir dan indah secara estetika,” kata Darmawan.

Dijelaskan Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah, apabila PLTS IKN mampu beroperasi tepat waktu dan dapat digunakan melistriki IKN saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.

“Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 MW telah berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 MW sisanya dan lakukan uji coba hingga nanti PLTS ini bisa beroperasi komersial melistriki IKN,” terang Ruly.

Diyakini PLTS IKN 50 MW akan menjadi pionir pembangkit EBT di kawasan IKN. Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada November 2023. Diharapkan pula, PLTS ini dibangun di lahan dengan luas 80 hektar dengan 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja. 012


TAGS :