Pendidikan

Bali Jadi Pilot Project Pendidikan Widyalaya, Dirjen Bimas Hindu Kemenag Dukung Penuh

 Selasa, 23 April 2024 | Dibaca: 199 Pengunjung

Bali ditargetkan menjadi Pilot Project Widyalaya pendidikan umum berciri khas keagamaan Hindu atau Widyalaya.

www.mediabali.id, Denpasar. 

Bali memiliki berbagai kultur budaya dan tradisi, memiliki pesona tersendiri termasuk di sektor pendidikan. Oleh karena itu, Bali harus menjadi pilot project pendidikan umum berciri khas keagamaan Hindu atau Widyalaya.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. I Nengah Duija menilai saat ini sudah diformalkan sebanyak 105 Pendidikan Widyalaya se-Indonesia. 

"Ya saat ini kita sudah memformalkan 105 Pendidikan Widyalaya se-Indonesia. Berikutnya, Bali harus menjadi pilot project Widyalaya. Pendidikan Widyalaya yang bercirinkhas keagamaan Hindu itu adalah pendidikan nasional plus yang setara dengan Madrasah di Pendidikan Islam," ujar Prof. Duija, di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya di Provinsi Bali, Minggu (21/4/2024) di Aula Kantor Kanwil Kemenag Provinsi Bali. 

Prof. Duija menjelaskan semula Dirjen Bimas Hindu bagaimana proses pengesahan Peraturan Menteri Agama (PMA) Widyalaya yang berlangsung selama 8 bulan hingga akhirnya disahkan oleh Menteri Agama (Menag) RI di Jakarta pada Maret 2024.

"PMA sudah selesai dan itu amanah dari Gus Menteri Agama (Menag Yaqut Cholil Qoumas, red). Maka, sampai Bulan September 2024 ini sudah harus ada bukti Widyalaya itu berdiri. Hal ini harapan dari Gus Men dan kita harus menangkap peluang itu," bebernya di hadapan Kepala Bidang Pendidikan Hindu Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bali, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Bali, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten/Kota se-Bali, Prof. Dr. Nyoman Dantes serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali.

Kedepannya ia berharap semua pihak di daerah dapat bergerak cepat dan saling berkoordinasi dengan baik supaya Pendidikan Widyalaya, segera terlaksana untuk membangun sumber daya manusia (SDM) Hindu berkualitas dan berintegritas.

"Tahun ini akan menjadi catatan sejarah bagi bangsa di negeri ini bila kita bisa menorehkan Pendidikan Widyalaya di Bali, maka akan dikenang sepanjang masa. Tapi, jika kita gagal hari ini akan menjadi catatan buruk. Oleh karena itu, saya berharap Pendidikan Widyalaya ini akan berjalan dengan baik," imbuh Prof. Duija.

Prof. Duija mengucapkan terhadap semua pihak mempunyai tujuan untuk mengembangkan pendidikan Hindu ini untuk masa depan Hindu di Indonesia dan di Bali. 

"Tentu saja saya berharap kita bisa menorehkan tinta emas sejarah untuk bangsa kita," ungkap Dirjen Bimas Hindu.

Direktur Pendidikan Hindu Trimo dalam kesempatan  tersebut menambahkan bahwa peluang yang diberikan oleh Kemenag salah satunya adalah Pendidikan Widyalaya harus bisa ditangkap, sehingga persiapan Pendidikan Widyalaya di Bali segera dapat dilaksanakan.

"Kenapa harus di Bali? Karena kita sudah berkunjung ke beberapa Provinsi, dan memang Bali harus menjadi Pilot Project Widyalaya. Di Bali ini kita kan 1 meter langsung ketemu orang Hindu. Tapi di luar Bali tidak begitu. Maka peluang Pendidikan Widyalaya ini harus bisa kita tangkap dan mulai detik ini kita persiapkan untuk pelaksanaannya," ucap Trimo.

Sementara itu, Kanwil Kemenag Provinsi Bali mengungkapkan bahwa impian umat Hindu untuk memiliki sekolah Widyalaya sudah terwujud.

"Impian itu sudah terwujud. Pasraman kita yang formal bisa beralih menjadi Widyalaya. Sebanyak 52 Pasraman Formal yang ada di Provinsi Bali itu sudah menjadi Pendidikan Widyalaya. Semoga bapak ibu semua bisa mewujudkan semangat harapan dari kita semua untuk bisa mempunyai sekolah negeri. Dan semoga 52 Widyalaya ini siap untuk dinegerikan yang ada di kabupaten kota se-Bali," katanya.

Ia menekankan bahwa pihak-pihak yang ada di daerah untuk bisa menyambut hal baik ini dengan segera bergerak dalam upaya menyelenggarakan Pendidikan Widyalaya yang sudah diupayakan oleh Ditjen Bimas Hindu tersebut.

"Pak Dirjen sudah mengunjungi 5 Kabupaten di Bali yang memiliki sekolah Widyalaya. Begitu semangatnya beliau sampai beliau terus turun ke Widyalaya yang ada di Provinsi Bali. Artinya, kita juga harus mempunyai semangat seperti beliau. Kita yang di bawah tidak hanya menyambut tapi harus siap melaksanakan dan langsung bergerak dengan adanya sekolah Widyalaya ini. Kami berharap Kemenag bisa membangun sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah," terangnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali, I Wayan Serinah dalam Rakor mengungkapkan pihaknya akan melakukan sesuai arahan Pj. Gubernur Bali terkait Pendidikan Widyalaya.

"Pada prinsipnya kami tegak lurus dengan arahan pimpinan yang dalam hal ini pak PJ. Gubernur telah berkoordinasi dengan pak Dirjen terkait pendidikan Widyalaya, maka kami pasti mengikuti instruksi dari pimpinan. Oleh karena itu, apabila dari pihak Dirjen sudah memiliki rencana target 2025, maka boleh secara resmi disampaikan kepada kami agar bisa ditelaah. Kami bantu untuk pendanaan pembangunannya sesuai dengan harapan kami paling tidak di setiap kabupaten/kota di Bali memiliki 1 Widyalaya Negeri," demikian tutupnya. 012


TAGS :