Lingkungan

Ubud Food Festival 2022 Dorong Generasi Muda Tidak Perlu Berkecil Hati dengan Kuliner Bali 

 Kamis, 16 Juni 2022 | Dibaca: 443 Pengunjung

Sektor kuliner Bali potensial dikembangkan masyarakat, UFF tampilkan ragam kuliner Bali 24-26 Juni 2022, Kamis (16/6/2022).

www.mediabali.id, Denpasar. 
Pulau Bali tidak saja kaya dengan kultur adat dan budaya turun temurun, tetapi memiliki kekayaan kuliner yang istimewa, sehingga diberi ruang melalui Ubud Food Festival (UFF) 2022.
 
Menurut Dwi Ermayanti selaku Manager UFF, dengan mengusung tema ‘Heroes’ diharapkan UFF yang digelar 24-26 Juni 2022 dapat memberi inspirasi baru dan wadah terhadap pelaku pedagang dan pecinta makanan Bali. UFF juga diharapkan menggaet simpati untuk para pecinta kuliner baik tamu domestik dan mancanegara. 
 
“Tidak saja wisatawan domestik, tapi juga terbuka dengan mancanegara. UFF 2022 ini menjadi wadah untuk kuliner Indonesia, supaya dikenal secara luas,” ujar Dwi sekaligus Ketua Yayasan Mudra Swari Saraswati, Kamis (16/6/2022) dalam jumpa pers bertajuk ‘Sebentar lagi Ubud Food Festival 2022-Heroes, di The Ambengan Tenten (TAT), Denpasar. 
 
 
Ditambahkan Dwi sebelum pandemi Covid-19 kunjungan ke UFF mencapai 12.000 pengunjung, tahun ini ditarget 10.000 pengunjung, meski demikian patut diakui banyak pihak masih dalam masa-masa pemulihan pandemi saat ini. 
“UFF dengan konsep bersama pelaku petani dan industri kuliner sekitar 120 orang akan hadir, termasuk juga musisi dan seniman. Dengan tema Heroes, kami ingin mengangkat mereka (pelaku kuliner) adalah pahlawan, siapa saja yang ada balik kuliner Bali,” ucapnya. 
 
 
Ia mencontohkan salah satu makanan yang masih banyak diminati di Bali adalah babi guling, keberadaan makanan babi guling sangat dinanti masyarakat Bali. 

“Sebagai orang Bali, dengan bantuan media sosial dari anak muda, kini masakan Bali mempunyai wadahnya tersendiri (konten populer-red), seperti babi guling, masih sangat diminati oleh masyarakat Bali,” katanya. 

Tiga pembicara hadir jelang UFF 2022, Dodo Pande selaku pemilik babi guling Pande Egi, Putu Dodik Sumarjana selaku chef dari Nusantara by Locavore, dan terakhir environmentalist Bali yang fokus terhadap eco-enzyme Ni Ketut Yudani.  

“Saya berbagi pengalaman dan inspirasi saya kepada generasi muda di Bali, bahwa sektor kuliner sangat besar. Spirit orang Bali harus kuat untuk usahanya supaya bisa maju, apapun produk makanan kita di Bali, buat produk dan konsep yang bagus pasti akan maju. Saya ingin menginspirasi generasi muda Bali, jangan berkecil hati dengan makanan Bali, makanan Bali itu memiliki ciri khas dan bisa dikembangkan serta dicintai ke seluruh dunia,” tegas Dodo Pande. 012


TAGS :