Ekonomi

STB Rutana Studi Tiru ke Perajin Bambu Desa Belega Gianyar

 Minggu, 26 November 2023 | Dibaca: 761 Pengunjung

www.mediabali.id, Gianyar. 

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian sebuah negara, tidak terkecuali di Indonesia. Di samping karena perkembangannya yang cukup baik, sektor ini juga memiliki kontribusi yang cukup signifikan dengan peluang terbukanya lapangan kerja yang jauh lebih luas, peningkatan devisa, pajak penghasilan maupun penjualan dan juga kesempatan pengembangan sumber daya manusia. 

Namun disisi lain, meskipun jumlah UMKM di Indonesia sangat banyak, dan kemampuannya untuk mendukung perekonomian nasional tidak diragukan lagi, keberadaannya masih belum “beruntung”. Secara historis, persoalan yang muncul dalam pengembangan UMKM di Indonesia ini seringkali terkait dengan pembiayaan, pembangunan infrastruktur usaha, sarana fisik dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder, adanya masalah dalam memberikan kemudahan penyelenggaraan usaha, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan masih besarnya keran impor yang dibuka.

Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM UMKM, Tim dari STB Runata melaksanakan studi tiru ke perajin aneka bambu di Desa Belega bersama UMKM Giri Bali Bamboo. Giri Bali Bamboo, menggunakan istilah bamboo dan bukan bambu, hal ini terinspirasi oleh perintisnya I Made Sumarta, karena pangsa pasarnya adalah orang asing, hotel dan restaurant.  

UMKM ini membuat produk kebutuhan peralatan makan dengan bahan baku dari bambu, seperti sendok, garpu, gelas, tumbler, strow (sedotan), pisau roti, box untuk tempat kosmetik,  dan  tempat tisu. Produk ini unik dan ramah lingkungan, karena setelah produk ini rusak dan tidak bisa dipakai akan mudah dikembalikan lagi ke alam tidak mencemari lingkungan, hal ini yang menarik konsumen terutama yang cinta lingkungan, konsumen seperti ini keberadaanya banyak di luar negeri.
  
Dalam studi tiru, tidak hanya melibatkan Bali Giri Bamboo namun mahasiswa STB Runata juga  berpartisipasi. Pelatihan dan pengetahuan yang didapat dari Aneka Bambu yaitu bagaimana cara membuat gelas dan capung. Dalam pembuatan craft tersebut, aneka bambu masih menggunakan alat tradisional seperti pisau, gergaji, dan alat ukir. Produk tersebut sangat diminati untuk pasar Jepang, Jerman, dan Australia. Dari studi tiru ini Tim STB Runata mengharapkan terjalinnya kerjasama dan networking di kalangan perajin bambu sehingga apapun permintaan pasar dapat terpenuhi.

Program yang merupakan hibah Kemenristekdikti diketuai oleh Dr. Luh Kadek Budi Martini, S.E.,M.M. dengan anggota Dr. Mutria Farhaeni, S.E.,M.Si., Ni Putu Widiastuti, S.E.,M.M., Putu Ade Wijana, S.S.,M.Par., A.A. Istri Ngurah Dyah Prami, S.Sos.,M.A. 001


TAGS :