Lingkungan

Pandemi Melandai, Yowana Desa Adat & Penyuluh Resik Sampah Plastik Pesisir Pantai

 Jumat, 03 Juni 2022 | Dibaca: 541 Pengunjung

www.mediabali.id, Klungkung. 

Sebaran sampah plastik di Kawasan Pura Watu Klotok yang berada di areal parkir, pesisir, dan sungai menjadi perhatian Pasikian Yowana Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Klungkung karena dikhawatirkan, jika dibiarkan bisa mengancam ekosistem laut di Pantai Watu Klotok, Desa Tojan, Klungkung.

Untuk mengurangi sebaran sampah plastik di kawasan tersebut, Pasikian Yowana MDA Kabupaten Klungkung yang dipimpin oleh Manggala, I Komang Arya Adi Putra dan Penyarikan, Wayan Arta Diptha pada, Jumat (Sukra Kliwon, Sungsang) 3 Juni 2022 pagi menggelar Resik Sampah Plastik dengan melibatkan Prajuru Pasikian Yowana MDA Provinsi Bali, Penyuluh Bahasa Bali dan Penyuluh Agama Hindu Non PNS di Kementrian Agama Kabupaten Klungkung.

"Kawasan pesisir, aliran sungai, dan parkir di Pura Waktu Klotok menjadi target sasaran kami karena areal tersebut dipenuhi sampah plastik dari bungkus makanan ringan, ada juga sedotan plastik, bungkus rokok, tas kresek, botol plastik, bungkus sabun, shampo, deterjan yang berbahan plastik, hingga styrofoam," ujar Manggala Yowana MDA Klungkung, I Komang Arya Adi Putra.

Sembari menyatakan sampah plastik tersebut selanjutnya ditempatkan di tempat pembuangan sampah milik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Klungkung. "Diharapkan sampah plastik ini diolah kembali agar tidak mencemari lingkungan sekitar," bebernya.

Sementara Penyarikan Pasikian Yowana MDA Provinsi Bali, Ketut Putra menjelaskan resik sampah plastik ini digelar dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno dan menindaklanjuti Rakor Program Pasikian Yowana Provinsi Bali dengan Kabupaten/Kota di Bali. Guna mempercepat pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut.

"Pemerintah sudah mengeluarkan regulasi yang pro terhadap lingkungan, sekarang kita sebagai generasi penerus Pulau Bali ini sudah seyogyanya mengajak seluruh lapisan generasi dan masyarakat untuk mulai peduli menjaga lingkungannya dari ancaman sampah plastik, karena pasca pandemi Covid-19 semangat untuk memerangi sampah plastik sudah mulai kendor, untuk itulah dengan melandainya kasus Covid-19 harus dijadikan momentum bergerak menyelamatkan lingkungan," ujar Yowana asal Banjarangkan, Klungkung ini.

Sampah plastik di Pura Watu Klotok tidak saja mengancam ekosistem lingkungan sungai dan laut, namun merusak citra kesucian Pura Watu Klotok secara skala, yang sebelumnya sangat indah dan nyaman untuk dikunjungi sebagai tempat persembahyangan. 

Pasikian Yowana MDA Provinsi Bali kemudian berharap saat perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan seluruh Krama Bali agar senantiasa menjaga lingkungan Bali dari sampah plastik, styrofoam agar alam Bali ini bersih.

"Salah satu gerakan yang bisa kita lakukan ialah saat membawa upakara banten, canang, dan nunas Tirta kita harapkan tidak menggunakan plastik. Begitu juga saat hari Umanis Galungan dan Umanis Kuningan tiba, kita harapkan masyarakat yang berlibur di pantai untuk bersama - sama tidak membuang sampah plastik sembarangan dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus hadir menyediakan tempat sampah non organik, guna terciptanya kebersihan secara terkelola," pungkas Ketut Putra. 007


TAGS :