Kepala BNN RI Komjen Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, MM., kembali mengingatkan para pejabat atau petinggi di Bali, jangan sampai menggunakan atau mencoba-coba narkotika. Sebab, bilamana ditemukan demikian, pejabat siapapun akan berurusan dengan sosok mantan Kapolda Bali ini.

"Siapapun dia di Bali, apabila berurusan dengan narkotika, maka dia akan berhadapan dengan saya dan jajaran," tegasnya, Sabtu (26/11/2022) dalam penutupan program BNN RI Bali Christmas Choral Competition bertema War on Drugs, Sing Against Drugs. 

BNN RI sejak lama telah mengingatkan pejabat di Bali, untuk tidak nekat atau hendak mencoba-coba memakai narkotika. 

"Saya juga berpesan terhadap organized crime di Bali dan di seluruh Indonesia, bahwa apabila mereka bermain-main dengan narkotika, dia akan berhadapan dengan BNN RI. Sekali lagi, kami tidak main-main terhadap peredaran narkotika dan zero tolerance untuk para bandar. Termasuk di Bali, yang mana sekarang ini sudah mulai terbuka. Saya sudah perintahkan jajaran untuk memonitor dan melakukan tindakan terukur tegas dan tanpa pandang bulu, terutama terhadap premanisme yang mendukung peredaran gelap narkoba," imbuhnya.

Maka melalui langkah dini yang telah berjalan, BNN RI konsisten mengajak generasi muda supaya menghindari narkotika. Pesan ini ia sampaikan berulang-ulang di hadapan para siswa-siswi, guru, dan para Kepala BNNP seluruh Bali yang menyaksikan final lomba paduan suara tersebut.

"Pesan melalui anak-anak dan remaja, bahkan orang tua, bahwa narkoba adalah musuh bersama," ucapnya.

Tampak deretan peraih piala, seperti; Juri Award For Conductor Gregorius Septo Mulyadi Tagur, Best Costume diraih Paduan Suara BNNP Jambi - Conductor Verawati, dan lain-lainnya.

PENANGKAPAN AKHIR TAHUN 2022  Sementara itu, penangkapan menjelang akhir Tahun 2022 tetap dilakukan jajaran BNNP di seluruh tanah air. Komjen Pol. Petrus Golose, turut memantau wilayah Golden Triangle atau segitiga emas sebagai diduga pusat produksi berbagai jenis narkoba di Asia Tenggara.

Diduga Golden Triangle berada di wilayah dan pegunungan, baik di Negara Myanmar, Thailand, dan Laos. Bahkan, para gembong narkoba kerap bekerja sama dengan pemberontak terutama dari Myanmar.

"Menjelang akhir tahun, penangkapan kami tingkatkan, kita juga baru mengungkap di beberapa tempat yang lain dengan jumlah yang banyak. Sebab kita ketahui, Transnational organized crime ini mereka ada di Golden Triangle/Segitiga Emas, saya akan berkoordinasi dahulu dengan para pemangku kepentingan narkotika, untuk kita menekan suplai (narkotika) masuk ke Indonesia, apalagi yang sangat tinggi sekarang ini adalah sabu-sabu dan ganja," terangnya tegas.

Saat ini, bahaya narkotika terhadap generasi muda prevalensinya mencapai 1,95%. "Jadi prevalensi ini termasuk tinggi untuk pelajar dan mahasiswa, dari 1,95% itu ada sekitar 25% persen pengguna, bukan berarti bandar," tutupnya. 012