Peristiwa

Humas Polda Bali Jalin Sinergitas Wartawan, Pedomani Kode Etik Jurnalistik

 Rabu, 14 September 2022 | Dibaca: 266 Pengunjung

Pertemuan awak media mainstream, media televisi, media siber, dan media netizen dilakukan Humas Polda Bali di Gedung PRG Polda Bali, dengan harapan terjalin komunikasi dan memahami wujud tanggung jawab dalam menyiarkan informasi atau berita ke masyarakat,

www.mediabali.id, Denpasar. 

Peningkatan komunikasi dan koordinasi dilakukan jajaran Humas Polda Bali, dengan menggelar pertemuan bersama media mainstream dan media nitizen yang diselenggarakan di Gedung PRG Polda Bali.

Awak media dihadirkan seperti media cetak, media online, media televisi, termasuk media netizen yang menggunakan sarana media sosial (Medsos) Instagram dan Facebook. Selain itu, hadir pula Kasi Humas dari setiap Polres di Kabupaten/Kota di seluruh Bali.

Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali, Emanuel Dewata Oja atau akrab disapa Edo menerangkan sejumlah materi terkait berbagai aturan mengenai pedoman pemberitaan, kompetensi wartawan, tim redaksi, wujud pertanggungjawaban berita, termasuk kode etik jurnalistik, badan hukum, serta sumber resmi pemberitaan.

Ia pun berharap media netizen yang menggunakan IG atau Facebook dapat memahami konteks pertanggungjawaban isi berita, dimana tidak sekadar memposting informasi yang diperoleh dari postingan masyarakat, yang mana belum dikonfirmasi lebih lanjut. Begitu pula media mainstream dan media online, untuk tetap mentaati kaidah kode etik jurnalistik. Hal tersebut demi memberi kenyamanan dan kepercayaan masyarakat dalam memperoleh informasi yang valid melalui berita beredar.

"Jadi sama-sama memiliki tanggung jawab atas produk berita yang dihasilkan, berkualitas, dan sesuai konfirmasi sumber yang jelas. Para Humas Polres-Polres pun berhak memberi pembinaan edukasi atau tidak melayani wartawan (wartawan bodong-red) apabila mereka melanggar aturan dan tidak sesuai kaidah-kaidah kode etik jurnalistik. Apalagi kalau ada wartawan yang memakai simbol atau logo-logo negara pada logo medianya, itu tentu tidak dibenarkan," papar Edo dalam paparannya, Rabu (14/9/2022), dalam Temu Netizen 'Cerdas Bersama Netizen Kita Sukseskan Presidensi G20 Indonesia 2022'.

Pihaknya menerangkan berdasarkan penelitian Universitas Prof. Dr. Moestopo dan Dewan Pers Tahun 2021, sejumlah persentase media antara lain; 1. Youtube 13,79%; 2. WhatsApp 13,75%; 3. Instagram (IG) 12,63%; 4. Media Online/Siber 10,91%; 5. Televisi (termasuk streaming di media siber) 10,23%; 6. Facebook 9,36%; 7. Twitter 6,08%; 8. Tiktok dan Telegram 5,89%; 9. Surat Kabar 3,49%; 10. Line 3,35%; 11. Radio (termasuk streaming) 2,89%; dan 12. Surat Kabar Mingguan/ Majalah 1,67%.

"Tercatat jumlah pembaca 5 Tahun terakhir (2015-2020), pembaca media cetak menurun 60%, pendengar radio menurun 10%, pemirsa televisi meningkat 200%, serta pembaca media cyber meningkat 500%," terangnya.

Edo pun berharap pelaku media berbagai platform, baik cetak, televisi, online, hingga radio, dapat memperhatikan UU Pers, UU Hak Cipta, UU Penyiaran, UU ITE, UU Pornografi, dan lainnya demi menjaga karya-karya wartawan dan individu wartawan, sehingga masyarakat dapat tetap memperoleh informasi yang baik, benar, dan bertanggung jawab.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, S.IK., M.Si., seizin Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, SH., M.Si., berharap wartawan dapat membantu menjaga keamanan dan kedamaian melalui pemberitaan yang beredar di masyarakat.

"Kami harap di acara temu netizen ini, kalangan wartawan menjadi pahlawan anti hoaxs, sehingga Bali tetap terjaga damai dan aman. Bali agar tetap menjadi tempat favorit yang dikunjungi masyarakat di dunia," ucap Kombes Pol. Satake Bayu.

Pihaknya menekankan dalam waktu dekat wartawan dapat pula membantu aparat dalam mengkabarkan informasi, terlebih di Bali tengah melaksanakan agenda G20.

"G20 ada 40 event, 27 event sudah dilaksanakan di Nusa Dua. Dimana ini membantu untuk pariwisata Bali, yang mana pariwisata yang sempat redup akhirnya kembali ramai. Sempat saat pandemi saya lihat di Kuta, jalanan yang biasanya ramai sempat sepi, tetapi sekarang telah ramai kembali," terangnya.

Bagi Kombes Pol. Satake Bayu, belakangan juga sempat terdapat kenaikan atas penyesuaian BBM yang membuat ekonomi masyarakat mengalami perubahan, termasuk harga-harga sembako perlahan mengalami kenaikan, dimana untuk masyarakat kecil hal ini tentu saja cukup berat.

"Tapi, kami bersyukur demo di Bali tidak seperti daerah lainnya, sehingga tidak mengakibatkan Kamtibmas," tandasnya. 012


TAGS :