Politik

Akses Pelabuhan Sanur Macet, Komisi III DPRD Bali Bahas bersama Dishub Bali

 Rabu, 26 Juli 2023 | Dibaca: 203 Pengunjung

Komisi III DPRD Bali dan Dishub Bali serta lainnya membahas penanganan parkir di Pelabuhan Sanur, Densel, dalam mencegah kemacetan dan penumpukan penumpang ke depan, Selasa (25/7/2023).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Komisi III DPRD Bali bidang pembangunan melakukan pertemuan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Bali, menyangkut pembahasan akses jalan menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar Selatan (Densel), Selasa (25/7/2023).

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Dr. Ir. I Gde Wayan Samsi Gunarta, M.Appl.Sc., sebelumnya telah memaparkan penanganan kemacetan menuju Pelabuhan Sanur - Pantai Matahari Terbit. Ia menuturkan kemacetan yang paling banyak tampak adalah akses menuju ke Pelabuhan Sanur.

"Kalau menyelesaikan mungkin tidak bisa, kemacetan itu bisa intens, tapi kita mengurangi dampaknya. Secara kapasitas yang terbatas tempatnya (kantong parkir), tetapi dengan menambahkan akses dan kita mencoba kurangi hambatan sampingnya, walau pelan (kendaraan) masih tetap bisa jalan. Kemacetan banyak ke akses menuju Pelabuhan Sanur, jadi orang parkir mencari akses dan menunggu penumpang. Jalannya memang sempit, jadi kalau orang berdiri di pinggir jalan ngak akan cukup," katanya, usai rapat bersama Komisi III DPRD Bali; Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Bali; Dinas Pekerjaan.

Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali; Bappeda Provinsi Bali; hingga Dinas Perhubungan Kota Denpasar.

Ia tidak memungkiri mengatasi kemacetan ke Pelabuhan Sanur, dengan perpanjangan detik waktu lampu lalu lintas dan penutupan beberapa akses, tetapi hal ini diakui Samsi belum cukup untuk menuntaskan masalah kemacetan.

"Ya namanya jalan, ibarat selang, kalau kapasitasnya segitu dan bila ditambah terus dia tentu ngak akan sanggup. Jadi, tahun depan akan ada solusi yang lebih baik, termasuk penyesuaian aliran lalu lintas dan penambahan lahan parkir. Termasuk penataan terhadap parkir dan mobil transit, di mana setiap orang yang masuk ke pelabuhan dikumpulkan dulu pada suatu tempat, lalu diantarkan masuk ke Pelabuhan Sanur," bebernya.

Sebelumnya, Samsi tidak menampik apabila kemacetan juga sudah pernah terjadi sebelum adanya Pelabuhan Sanur. Sedangkan di singgung mengenai waktu kepadatan diperkirakan Pukul 06.30 Wita s.d. 10.00 Wita, dan Pukul 14.00 s.d. 18.00 Wita. Hal ini karena rata-rata kunjungan wisatawan hanya satu hari berwisata ke Nusa Penida.

"Lampu lalu lintas di sana (Sanur) juga tidak stabil, di mana kemacetan itu dari sisi rasio sudah jenuh dan intensitasnya sudah tinggi, sehingga kepadatannya menjadi tinggi. Diketahui pula rata-rata harian penumpang mencapai 8.000 penumpang per hari yang menggunakan Pelabuhan Sanur, dan per tahunnya diperkirakan 2,5 Juta penumpang. Operasional kita di tahun pertama itu hanya 2 Juta penumpang (setahun). Wisatawan berangkat pagi dan pulang sore, nah apabila di Nusa Penida-nya nanti ada destinasi yang menarik, orang tentu akan (memilih) menginap dan itu lebih bisa kita atur lagi. Banyak hal bisa diselesaikan tetapi butuh waktu lagi," ucapnya.

Penanganan penting terhadap kebutuhan lahan kantong parkir menuju Pelabuhan Sanur, dengan solusi kantong parkir baru sementara. "Peluang parkir kalau ada tempat akan lebih bagus," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III bidang pembangunan Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, ST., mengatakan mengenai keterlibatan bendesa tentu saja memiliki tanggung jawab terkait permasalahan di wilayah sekitarnya. 

"Di daerah Sanur, tentu saja (Bendesa) dapat diikutkan terkait penataan parkir yang lebih baik, dikerjasamakan dengan baik atau diberikan konsultasi dari Dinas Perhubungan atau BPTD Kelas II Bali, dan juga bersama penegak hukum. Ini juga perlu dukungan pemerintah supaya dapat berjalan baik," ujar Adhi Ardhana, di dampingi Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali I.G.A. Diah Werdhi Srikandi W.S; Bersama anggota Komisi III DPRD Bali: Jro Nyoman Ray Yusha dan I Kadek Setiawan.

Mengenai prediksi penyelesaian kemacetan Pelabuhan Sanur sebulan ke depan, dinilai Adhi Ardhana bukan saja masalah terhadap masyarakat yang akan menuju dan menjemput penumpang di Pelabuhan Sanur, akan tapi juga masyarakat yang tinggal di sekitar areal setempat perlu dipikirkan.

"Paling tidak hal-hal yang terkait masyarakat sekitar agar jangan sampai terganggu. Masyarakat yang parkir di sekitar By Pass Ngurah Rai dan kantong parkir harus diperhatikan, termasuk jalur masuk yang baru. Kami di PUPR juga sudah menyiapkan jalan masuk dan jalan keluar lainnya menuju Jalan Waribang. Prediksinya kini diperkirakan sampai 3 Juta orang yang akan mempergunakan, tentunya akan naik terus. Nah, ini yang menyebabkan penumpukan atas alternatif penumpang (online) untuk dapat mengambil peluang penumpang sedekat-sedekatnya, tidak masuk tapi yang paling dekat di Pelabuhan itu sendiri," demikian tandasnya.

Ke depannya pula, adanya proyeksi Pelabuhan Sanur, sekiranya perlu diperhatikan atas pungutan parkir dan parkir dikumpulkan di mana. Maka melalui akses keluar masuk parkir yang sudah penuh dan mengakibatnya terjadinya penumpukan penumpang, perlahan-lahan dapat tangani. 012


TAGS :