Pendidikan

Kuliah di ITB STIKOM Bali, Bayar Sambil Kerja di Negeri Sakura

 Minggu, 28 Januari 2024 | Dibaca: 282 Pengunjung

RAKORNAS STIKOM BALI GROUP - Kembangkan ide kuliah di ITB STIKOM Bali, tanpa harus bayar dahulu. Namun, setelah kerja di Jepang baru membayar biaya kuliah dan pemberangkatan, Sabtu (27/1/2024).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan kembali menelurkan terobosan brilian, pasca berhasil mengirim ratusan anak muda Bali magang di Negeri Sakura Jepang.

Dadang merangkul generasi muda Bali untuk kuliah di ITB STIKOM Bali, tanpa harus bayar dulu, tetapi setelah kerja di Jepang barulah membayar biaya kuliah dan biaya pemberangkatan ke Jepang.

"Ini solusi bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah, tetapi terkendala biaya. Mereka tidak perlu bayar biaya kuliah dan biaya pemberangkatan ke Jepang, tetapi setelah bekerja di Jepang barulah mereka mulai cicil," beber Dadang di Hotel Rumah Luwih, Gianyar, Bali, usai pembukaan Rakornas STIKOM Bali Group, Sabtu (27/01/2024).

Ia menerangkan program kuliah sambil kerja di Jepang ini melibatkan kerja sama dengan PT Sugih Jaya Sentosa, Kediri, Jawa Timur, sebagai Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang sudah memiliki Surat Izin Penempatan Pekerja Migran Indonesia (SIP3MI).

"Kalau sebelumnya kami kirim ratusan anak muda Bali untuk magang di Jepang menggunakan visa magang selama 3 Tahun, tapi hanya sekitar 25 orang mahasiswa aktif. Kali ini kami target minimal kirim 100 mahasiswa ke Jepang menggunakan visa kerja atau tokutei ginou selama 5 tahun. Gajinya juga beda, peserta magang gajinya rata-rata Rp15 Juta per bulan, kalau visa kerja gaji awalnya sudah besar, yakni Rp21,5 Juta per bulan dan akan bertambah setelah 6 bulan," ucap Calon DPR RI Dapil Bali dari Partai Demokrat nomor urut 4 ini.

Ditambahkan Dadang mengenai proses pendaftaran, seleksi dan pendidikan bahasa Jepang untuk program kuliah sambil kerja di Jepang akan dipusatkan di ITB STIKOM Bali Kampus Abiansemal.

"Jadi syaratnya harus jadi mahasiswa ITB STIKOM Bali Kampus Abiansemal dulu. Sedangkan, mahasiswa kampus Renon dan Jimbaran minimal sudah Semester 4. Mereka yang lulus test akan menjalani masa karantina selama 6 bulan sampai berangkat tanpa perlu bayar dulu, makan-minum asrama kami talangi dulu,” ungkapnya lagi.

Ditegaskan Dadang untuk pemberangkatan bulan November 2024 mendatang akan ditarget mengirim minimal 100 mahasiswa. Kemudian selama di Jepang mereka menjalani kuliah secara online dari Bali, pada Sabtu dan Minggu atau hari libur di Jepang.

“Anak-anak yang sedang duduk di kelas 12 SMA/SMK/MA maupun sudah tamat, tapi belum kuliah atau ex peserta magang Jepang atau sedang kuliah di STIKOM Bali Group silahkan daftar. Ini kesempatan bagus, jangan disia-siakan,” kata Dadang.

Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan Kampus Abiansemal I Gede Yudhistira Kiswara memaparkan telah membuka pendaftaran program kuliah sambil kerja di Jepang mulai Senin (29/01/2024) bertempat di ITB STIKOM Bali Kampus Abiansemal, Jalan Janger No. 8A, Dauh Yeh Cane, Abiansemal.

“Untuk info lebih lanjut silahkan datang di kampus kami atau dapat mengubungi HP 085-338-711-500 dan 0895-8001-14929,” ucap Gede Yudhistira.

Dadang sekaligus CEO STIKOM Bali Group mengatakan Rapat Koordinasi STIKOM Bali Group selama dua hari ini diikuti 70 peserta yang merupakan para pimpinan dari 30 unit usaha di bawah bendera STIKOM Bali Group.

Sebelumnya, acara dibuka Prof. Dr. I Made Bandem, MA., selaku Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar (Yayasan WDS) – induk ITB STIKOM Bali.

Prof. Made Bandem melalui sambutannya mengatakan Rakornas ini sebagai kegiatan rutin setiap tahun dan momentum evaluasi program kerja yang sudah dilaksanakan. Termasuk pula untuk memaparkan rencana kerja di tahun berikutnya, membangun komitmen bersama guna memajukan lembaga masing-masing.

“Yang sudah sukses, silahkan paparkan kiat-kiat suksesnya l supaya menjadi contoh bagi lembaga lain, yang belum sukses. Apa saja kendalanya silahkan dipaparkan supaya kita bahas bersama untuk sukses ke depannya. Komitmen kita adalah maju bersama,” ucap Prof. Bandem.

Ketua Yayasan WDS Denpasar Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., berharap para pimpinan 30 unit usaha STIKOM Bali Group ini agar berani mengambil keputusan secara cerdas.

“Kita sudah memiliki kecerdasan intelektual, kita memiliki kecerdasan spritual, tinggal ditambahkan kecerdasan keberanian, yakni berani mengambil keputusan secara cerdas,” harapnya.

Untuk diketahui, pada acara ini juga diisi workshop tentang Balance Scoredcard oleh Dr. Sayu Ketut Sutrisna Dewi, SE., MM., Ak., Kepala Inkubator Bisnis Universitas Udayana. 012

 


TAGS :