Politik
Terkait Bandara Bali Utara, Koster Ingatkan Utamakan Bangun Infrastruktur dan Konektivitas
Sabtu, 02 November 2024 | Dibaca: 233 Pengunjung
Bantah tidak dukung pembangunan Bandara Bali Utara, Wayan Koster berikan penjelasan.
Terkait informasi simpang-siur soal pembangunan bandara di Bali Utara menjadi isu yang disoroti dalam konstelasi Pilgub Bali 2024.
Diduga pemberitaan saling klaim pasangan calon sudah sering terjadi, sebab ada pasangan yang berjanji akan segera mewujudkan pembangunan infrastruktur bandara di Bali Utara dan di saat yang sama pasangan calon lain disebut sebagai orang yang menghalangi pembangunan infrastruktur tersebut.
Dari itu, isu ini juga menjadi materi usai debat perdana yang digelar oleh KPUD Bali pada 30 Oktober 2024. Calon Gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster menerangkan untuk pembangunan infrastruktur bandara di Bali Utara, harus dilakukan sesuai tahapan yang sudah diuji.
Bagi Koster, penjelasan ini sangat penting karena Koster dan PDIP dituding menghalangi pembangunan Bandara Bali Utara.
Koster menjelaskan tahap pertama yang harus segera diselesaikan dalam pembangunan bandara di Bali Utara adalah konektivitas dari titik bandara ke seluruh wilayah di Bali.
Maka itu, tahap pertama adalah pembangunan shortcut Singaraja-Mengwi yang sekarang sedang dalam proses pembangunan. Konektivitas menjadi hal yang sangat penting karena tanpa konektivitas maka bandara tidak akan berfungsi.
Menurut Koster, pembangunan bandara di Bali Utara sudah masuk dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Provinsi Bali. Kemudian semuanya akan dilakukan sesuai tahapan yang sudah ada. Infrastruktur lalu lintas ke titik bandara yang harus terlebih dahulu dibenahi. Sebab, percuma kalau membangun bandara, namun akses ke lokasi bandara tidak dibangun.
"Bandara misalnya bisa saja selesai dibangun dalam waktu 5 tahun. Namun kalau akses jalan tidak ada, maka bandara tidak akan berfungsi dan bisa saja jadi mubazir. Seperti Bandara Kertajati yang sudah selesai, tapi masih belum maksimal dan sepi," ucap Koster, mantan DPR RI tiga periode tersebut.
Pihaknya mengatakan akses yang dimaksud bukan saja ke lokasi bandara di Bali Utara, tetapi juga ke seluruh wilayah di Bali, ke selatan, ke timur dan ke barat. Lanjut, Koster, semuanya harus mulai dibangun. Tujuannya mempermudah penumpang yang nantinya turun di bandara Bali Utara dengan cepat menuju Bali Selatan, Timur dan Barat.
"Jadi Bali harus belajar dari contoh bandara di daerah lainnya yang sudah dibangun, namun tidak bisa difungsikan karena tidak didukung oleh berbagai infrastruktur lainnya," tegasnya.
Sementara di Bali ini adalah pusat pariwisata. Akses dari titik bandara ke berbagai pusat pariwisata harus terlebih dahulu dibenahi.
Penjelasan Koster ini sekaligus membantah isu di berbagai media bahwa dirinya dan PDIP seolah-olah tidak mendukung pembangunan infrastruktur bandara di Bali Utara.
Pihaknya menyakini apabila semua akses sudah siap, jarak jangkauan dipersingkat dan diperpendek, maka cepat atau lambat Bandara Bali Utara akan segera terwujud.
Selain itu, perlu waktu untuk selesaikan semua ini. Perlu konsep dan studi secara menyeluruh dan tidak bisa menjadi jualan politik sesaat untuk menarik simpati pemilih.
"Yang namanya pembangunan itu dari yang tidak ada menjadi ada. Shortcut Singaraja-Mengwi sebelumnya tidak ada sekarang ada. Rencana katanya sudah dilakukan tapi tidak dieksekusi. Saya yang eksekusi. Tower Turyapada sebelumnya tidak ada sekarang ada. Pelabuhan segitiga Sanur, Nusa Lembongan, Nusa Penida, yang sebelumnya tidak ada sekarang menjadi ada. Itulah pembangunan," tegas Koster. 012
TAGS :