Pendidikan

Sebanyak 27 Peneliti Indonesia Lulus Program Pengembangan Kepemimpinan Ilmuwan Kelas Dunia

 Jumat, 17 Maret 2023 | Dibaca: 333 Pengunjung

Tercatat 27 peneliti asal Indonesia, tuntaskan 9 bulan program pengembangan kepemimpinan ilmuwan kelas dunia dari The Conversation Indonesia, Science Leadership Collaborative, Jumat (17/3/2023) lalu.

www.mediabali.id, Badung. 

Peneliti asal Indonesia mencapai 27 orang terpilih berhasil menuntaskan 9 bulan program pengembangan kepemimpinan ilmuwan kelas dunia dari The Conversation Indonesia, Science Leadership Collaborative.

Maka itu, proses pengukuhan kelulusan 27 peneliti dari berbagai daerah dan disiplin ilmu terkait dilaksanakan, Jumat (17/3/2023) lalu di Ungasan, Badung.

Tokoh Sains ternama seperti Prof. Sangkot Marzuki, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia 2008-2018 dan Prof. Jatna Supriatna Guru Besar Universitas Indonesia dalam kesempatan tersebut memberikan pidato dan mengukuhkan kelulusan para peneliti.

Salah satunya, Prof. Jatna berharap supaya para angkatan peneliti mampu menjadi ilmuwan yang lebih matang dan berkualitas di masa depan. 

"Angkatan ini adalah pionir. Saya berharap selanjutnya mereka tidak hanya mampu berkolaborasi, tetapi juga menjadi ilmuwan yang matang," kata Prof. Jatna dalam pidatonya.

Sebelumnya, selama 9 bulan para peneliti menjalankan rangkaian pembelajaran yang dirancang dengan metode terdepan bersama ahli pengembangan kepemimpinan dari Amerika, Eropa, dan Asia.

Kemudian rangkaian dalam pembelajaran ini meliputi seminar dan lokakarya, 1-on-1 coaching, peer learning, dan pembelajaran melalui learning machine system. Lalu, mereka pula dipasangkan dengan deretan mentor yang merupakan ilmuwan ternama di bidangnya masing-masing.

“Jadi saya senang sekali dapat berpartisipasi dalam program ini. Saya rasa kerja seperti ini sangat penting dan semoga bisa terus berlanjut," ucap Karen Osborn, mentor asal Smithsonian Institution, Amerika Serikat.

Yosmina Tapilatu, peneliti laut dalam di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan perasaannya bahwa ia sangat bersyukur dan mampu menuntaskan program penelitiannya.

“Saya bersyukur karena bisa menyelesaikan program ini dengan baik. Namun ada rasa sedih programnya sudah berakhir setelah 9 bulan berproses bersama, belajar untuk menjadi ilmuwan yang bisa menjadi pemimpin di komunitasnya dan berdampak bagi masyarakat Indonesia," ucap Yosmina.

Di dalam acara kelulusan ini, para peneliti pertama-tama ditantang untuk mempresentasikan proyek inovasi yang mereka kembangkan dipenghujung program Prof. Sangkot Marzuki selaku perwakilan akademisi, Prodita Sabarini selaku perwakilan media, Rifa Atsari selaku perwakilan start-up, serta audiens yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, lalu memberikan beragam umpan balik untuk membantu para peneliti mematangkan proyeknya. 

Lebih lanjut, rangkaian acara kelulusan ditutup dengan makan malam dan pengukuhan kelulusan. Prof. Jatna Supriatna dan Prodita Sabarini menyerahkan sertifikat penanda kelulusan kepada Yosmina Tapilatu dan David Virya Chen, perwakilan dari 27 peneliti yang lulus malam itu. 

Berikut nama 27 peneliti di antaranya: 1. Ali Budhi Kusuma; 2. Amalina Ghaisani Komarudin; 3. Antonia Morita Iswari Saktiawati; 4. Ardiantiono; 5. Ayu Krishna Yuliawati; 6. David Virya Chen; 7. Fajar Ajie Setiawan; 8. Firman Zulkifli Amin; 9. Flori Ratna Sari; 10. Habib Muhammad Shahib; 11. Indra Chandra; 12. Krisna Puji Rahmayanti; 13. Laila Kholid Alfirdaus; 14. Mas Rizky A. A. Syamsunarno; 15. Maya Puspita; 16. Muh. Taufik; 17. Naimah Lutfi Abdullah Talib; 18. Ni Kadek Dita Cahyani; 19. Nuraziz Handika; 20. Rhesi Kristiana; 21. Riska Ayu Purnamasari; 22. Suwarti; 23. Tunjung Mahatmanto; 24. Venticia Hukom; 25. Watumesa Agustina Tan; 26. Yerik Afrianto Singgalen; 27. Yosmina Tapilatu.

Menurut Ardiantiono, ia merasa waktu sangat cepat berlalu dalam mengikuti program pengembangan kepemimpinan ilmuwan kelas dunia dari The Conversation Indonesia, Science Leadership Collaborative.

“Ibarat bayi dalam kandungan selama 9 bulan dan sekarang siap untuk menghadapi dunia dengan wawasan, kapasitas, dan semangat baru," ucap Ardiantiono yang sedang menempuh studi doktoral di University of Kent, Inggris ini.

Prodita Sabarini selaku CEO/Publisher The Conversation Indonesia berharap di waktu mendatang akan lebih banyak muncul kolaborasi baru dalam mengembangkan penelitian.

“Setelah ini saya berharap akan muncul banyak kolaborasi baru, inisiatif baru, juga jaringan yang lebih luas di antara para peneliti terpilih," ucapnya berharap.

THE CONVERSATION INDONESIA
The Conversation Indonesia merupakan sumber berita dan analisis independen dari komunitas akademik dan riset yang disalurkan langsung ke publik. Sejak diluncurkan Tahun 2017, The Conversation Indonesia terus berkolaborasi dengan peneliti dari berbagai penjuru nusantara untuk terus menyebarluaskan pengetahuan dan memperkuat kebijakan di Indonesia.

Science Leadership Collaborative adalah program yang dirancang oleh The Conversation Indonesia untuk mengembangkan peneliti Indonesia menjadi pemimpin sains di masa depan. Program ini didanai oleh The David & Lucile Packard Foundation, dirancang secara kolaboratif bersama CARI!, CommonThread, Fraendi, dan RQ Genesis, dan didukung oleh Ikatan Ilmuwan Indonesia International (I-4), Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), dan UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS). 012


TAGS :