Lingkungan

Kurangi Sampah Organik, Desa Tegal Harum Sosialisasikan Teba Modern

 Senin, 03 Februari 2025 | Dibaca: 1796 Pengunjung

www.mediabali.id, Denpasar. 

Sampah masih menjadi persoalan utama di Kota Denpasar. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi jumlah tumpukan sampah dari rumah tangga mulai dari pemilahan sampah dan menggiatkan bank sampah. Kini ada solusi tambahan untuk bisa menyelesaikan permasalahan sampah organik di rumah tangga yakni dengan membuat teba modern.

Teba modern tersebut hanya membutuhkan luas lahan hanya 1 meter persegi saja dengan kedalaman 2 meter. Dengan teba modern ini sampah organik tidak lagi dibuang ke luar rumah namun bisa diselesaikan langsung di rumah tangga. Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi pembuatan teba modern dan biopori, bertempat di ruang Pertemuan Kantor Perbekel Tegal Harum, Denpasar Barat, Senin (3/2/2025). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya Desa Tegal Harum dalam mengurangi sampah dari rumah tangga di Kota Denpasar. 

Hadir dalam kegiatan tersebut Perbekel Desa Tegal Harum I Komang Adi Widiantara didampingi Sekretaris Desa Ida Ayu Putu Cahya Sugiantari beserta undangan dari BPD Tegal Harum, Kelian Adat, Pelaksana Kewilayahan, LPM Desa dan mahasiswa KKN dari Universitas Pendidikan Nasional. 

Sosialisasi yang dibuka langsung Perbekel Komang Adi ini diisi oleh dua pemateri yakni I Gde Suarja dari team leader konsultan PPAM-ISWMP Bali dan I Wayan Santi Adnyana seorang praktisi lingkungan dari Tim Sai Green SSG Mahendradatta. Dalam kesempatan tersebut Gde Suarja menjelaskan tentang berbagai upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah melalui Pergub Bali No.47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sambah berbasis sumber serta Perda Kota Denpasar No. 8 Tahun 2023 tentang penyelenggaraan pengelolaan sampah. "Dalam Perwali diatur masyarakat wajib memilah sampah di sumber dan diangkut sesuai jadwal," Jelasnya.

Di Desa Tegal Harum juga memiliki aturan tentang pelaksanaan swakelola sampah melalui Perdes Tegal Harum No.8 Tahun 2021. Hanya saja Gde Suarja menyayangkan dalam aturan tersebut belum mengatur besaran iuran sampah. Untuk itu Gde Suarja pun meminta agar Perbekel Desa Tegal Harum dapat segera membuat aturan tersebut.

Sementara itu Wayan Santi Adnyana dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Teba Modern dapat menyelesaikan sampah organik langsung dari sumbernya yakni rumah tangga. Dengan membuat lubang berdiameter 80cm - 100cm dan kedalaman 2 meter, tempat penampungan seperti sepiteng tersebut dapat menampung sampah organik selama 6 bulan hingga 1 tahun. 

Hasil dari penampungan sampah organik itu juga dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk kompos sehingga sampah organik dapat dimanfaatkan sepenuhnya. "Dengan adanya teba modern ini, dapat menyelesaikan permasalahan sampah hingga setengahnya. Sisanya dapat dipilah, untuk sampah anorganik yang memiliki nilai jual dibawa ke bank sampah dan sisanya berbentuk residu diangkut ke TPST," tuturnya.

Hanya saja, tidak semua rumah di Desa Tegal Harum mampu untuk membuat teba modern. Mengingat lahan rumah yang sempit dan pemanfaatannya yang hampir sepenuhnya menjadi bangunan, membuat tidak ada lahan yang bisa digunakan untuk membuat lubang penampungan sampah organik. Masyarakat pun mengusulkan untuk dapat membuat teba modern di luar rumah salah satunya dengan memanfaatkan gang atau aksss jalan di sekitar rumah.

Pada akhir acara, Sekretaris Desa Tegal Harum Ida Ayu Putu Cahya Sugiantari saat diwawancara menyampaikan tujuan dari sosialisasi tersebut untuk membuka wawasan masyarakat terkait betapa pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik saat ini. Pihaknya mengakui keterbatasan lahan menjadi permsalahan masyarakat dalam mengelola sampah di rumah tangga. Namun selalu ada cara untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah tersebut di lahan terbatas. Salah satunya dengan menggencarkan pemilahan sampah dan menampung sampah yang memiliki nilai jual untuk dibawa ke bank sampah. "Terlepas dari lahan kita yang terbatas,  bagaimana cara kita untuk mengoptimalkan lahan tersebut supaya bisa mengurangi sampah di rumah tangga," pungkasnya. 007


 


TAGS :