Merawat kelestarian sawah dan subak di Jatiluwih menjadi tantangan tersendiri, di tengah derasnya arus globalisasi, serta semakin minimnya generasi muda menggeluti profesi bercocok tanam atau petani.
“Terhadap generasi mudanya, kami tekankan dan mendorong untuk menjaga ekosistem alamnya. Namun, sejatinya kami ajarkan juga jangan korupsi. Jadi apa yang dimiliki di Desa Jatiluwih, semuanya akan kembali kepada mereka tersendiri. Kerja keras semua pihak dalam menjaga Jatiluwih ini adalah demi menjaga ketahanan pangan masyarakat dan alamnya,” ujar John K. Purna selaku Manager Pengelola Desa Jatiluwih, saat ditemui di Denpasar, Sabtu (28/9/2024).
Melalui pengalamannya bertemu orang-orang asing dan berkomunikasi dalam berbagai hal, John mengungkapkan apabila bahaya korupsi itu tidak bagus. “Jadi korupsi itu tidak bagus untuk mereka dan desanya. Ngambil uang haram itu, kalau orang Bali rasa itu tidak ‘mesari’,” katanya.
Menurut John, Jatiluwih tidak memungkiri akan berhadapan dengan perkembangan globalisasi dan kemajuan zaman. Areal sawah yang dimiliki masyarakat Desa Jatiluwih merupakan buah kerja sama dan pemikiran leluhur dalam menjaga alam sawah Bali kedepannya.
“Kami gunakan kolaborasi seperti sekarang ini pembayaran menggunakan digitalisasi di Jatiluwih. Kami mencoba mengarah ke sana, tetap pelan-pelan. Tetapi saya yakin nanti di Tahun 2025 semoga sudah menggunakan total digitalisasi untuk pembayaran. Banyak tamu-tamu ramai sejak pagi hingga sore melancong ke Jatiluwih, karena itu kami juga sedang menyusun kalender tahunan di Jatiluwih. Mulai musim mencari air untuk sawah, musim membajak sawah, menanam padi di sawah, musim panen, sampai mandi lumpur, dan lainnya,” ucapnya.
Pengembangan secara infrastruktur di Jatiluwih, masih melakukan penataan parkir mobil yang membawa tamu. “Ya untuk parkir sedang dikerjakan, sudah bagus dan akan berlanjut. Biayanya kita sendiri,” tandasnya.
Trisno Nugroho selaku Kepala Bali-Kerthi Development Fund (BDF) mengatakan dalam waktu dekat akan dilakukan promosi wisata di Jatiluwih, salah satunya dengan inovasi jegeg bagus.
“Bersyukur banyak inovasi dapat dikeluarkan untuk Jatiluwih, baik festival dan keunikan tersendiri yang dimiliki Jatiluwih. Saya usulkan nanti ada Jegeg Bagus yang akan menambah daya tarik wisatawan,” paparnya. 012