Peristiwa

Benny Rhamdani Tutup Acara EBM di Bali, PMI sebagai Harga Diri Bangsa

 Rabu, 27 Juli 2022 | Dibaca: 543 Pengunjung

Kepala BP2MI Benny Rhamdani resmi menutup acara Employment Business Meeting (EBM) dengan topik 'Migran Tangguh, Ekonomi Tumbuh' dari 25-27 Juli 2022 di Hotel Stone, Legian, Badung.

www.mediabali.id, Badung. 

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menutup gelaran acara Employment Business Meeting (EBM) dengan topik 'Migran Tangguh, Ekonomi Tumbuh' dari 25-27 Juli 2022. 

Kepala BP2MI Benny Rhamdani hadir langsung memberi sambutan sekaligus menutup EBM dihadapan para employed (dipekerjakan), employer (pemberi pekerjaan/pengusaha), agency (agen), asosiasi, dan duta besar. Ia menerangkan tercatat dari peserta EBM terdapat 198 onsite dan 233 virtual. Dampak dari pandemi di Tahun 2020 terdata 113.000 PMI dan di Tahun 2021 ada 72.000 PMI, dimana turun dari 270.000 rata-rata penempatan per tahun ke 150 negara. Sedangkan trend positif dari Januari s.d. Juli 2022 sebanyak 75.929 PMI.

Penutupan di EBM menekankan terhadap employed dan agency di dalam dan luar negari, bahwa negara hadir untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Setiap PMI yang dipilih berangkat bekerja merupakan individu yang berkualitas dan tangguh, dimana telah melalui proses seleksi ketat, sehingga mereka telah pantas diberangkatkan ke negara-negara tujuan PMI. “Tenaga kerja dipekerjakan adalah harga diri bangsa Indonesia,” kata Benny, Senin (27/7/2022) di The Stone Hotel, Legian, Badung.

Baca juga:
BP2MI Melalui Employment Business Meeting Tingkatkan Peluang Kerja Krama Bali ke Luar Negeri 

Dipaparkan Benny, perlu kolaborasi antar pihak dalam menguatkan komitmen employed, employer, agency, asosiasi, dan duta besar. Sebab, tidak mungkin negara berjalan sendiri dan menjawab peluang kerja di luar negeri sendirian. BP2MI turut mencatat peluang kerja sebanyak 5037 Demand Sheet untuk hotel, spa, therapist, konstruksi, manufaktur, dan agrikultur; Disusul Job Order sebanyak 1178 untuk hotel, spa, therapist, mechanic, health, dan agriculture; dan terakhir diikuti 17 penandatanganan kerjasama.

“Maka dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi yang sangat penting. Ke depannya kalau dilaksanakan kembali (pertemuan), itu tiga bulan sebelumnya harus ada proses dimana kita roadshow. BP2MI akan didampingi pihak asosiasi melakukan roadshow ke para duta besar, negara penempatan yang ada di Indonesia. Jadi akan memenuhi kebutuhan secara kuantitatif dan kualitatif dari yang diselenggarakan EBM ini,” papar Benny.

Baca juga:
Digitalisasi UMKM Bali Percepat Ekonomi Pulih dalam Situasi Pandemi Covid-19 

PMI sebagai bagian dari kompetensi global, sebelum pandemi Covid-19 tercatat ada 150 negara penempatan dan saat ini di dalam kondisi pandemi ada baru 69 negara penempatan.

“Kalau di dalam situasi Covid-19, negara-negara penempatan kerja belum membuka dan masih menutup sementara tenaga kerja asing ke negara mereka. Tetapi, saat pandemi mereda, trend pada 1 Januari s.d. Juli sudah menembus angka 75 ribu, baru setengah tahun, artinya ada kesempatan penempatan kerja di waktu berikutnya untuk anak bangsa kita,” paparnya.

Benny berharap penempatan PMI tersebut untuk mendorong sektor formal dan mereka yang sudah memenuhi kualifikasi serta kompetensi.

“Bagi kami perlindungan terhadap mereka PMI sangat penting, bagi negara PMI adalah harga diri, wajah negara ada di mereka PMI. Jadi tentunya kami tidak main-main di sini,” tegasnya.


Sementara itu, Ketua Umum Saiful Mashud, SH., dari Aspataki atau Organisasi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia mendukung penyelenggaraan EBM dan kedepannya diharapkan dapat bekerja jauh lebih baik.

“Jadi manfaat EBM sangat besar bagi P3MI, karena peluang-peluang kerja dapat diperoleh secara langsung maupun melalui KBRI, KJRI atau konsuler di tenaga penempatan PMI,” kata Mashud.

Ditambahkan Maria Ginting dari Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) menambahkan para Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) meminta BP2MI supaya dikenalkan terhadap perwakilan, meminta list, dan data P3MI yang resmi dari Kemenaker terhadap keberadaan P3MI.

Hal dimaksud bertujuan agar para user atau agency dan lainnya di negara penempatan dapat mengetahui PMI yang resmi dan mereka dapat diberangkatkan, lalu bekerja dengan benar di luar negeri.


“Kami berharap dalam pelaksanaannya akan ada penempatan terhadap 69 negara terhadap P3MI. Termasuk Kemenaker kedepan dapat lebih bersinergi untuk penempatan di 2022 ini bisa lebih meningkat, sehingga seluruh di 69 negara penempatan setelah Covid-19, kita bisa mengirimkan lebih PMI yang berkualitas,” tandasnya. 012


TAGS :


Terpopuler